Tak semua orang bisa mendapatkan tidur malam yang cukup. Penyebabnya pun bermacam-macam. Ada yang karena mengalami insomnia, mengerjakan tugas karena dikejar deadline, berpesta sampai malam, dan yang lainnya. Bila hal ini terjadi terus-menerus, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Kurang tidur memberikan efek serius terhadap kesehatan fisik dan mental kita. Tapi sebenarnya kebanyakan tidur juga memberikan dampak yang sama. Orang dewasa biasanya membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari. Namun terkadang ada yang tidur hingga 10 jam atau lebih karena merasa terlalu letih.
Sebuah penelitian besar di dunia tentang tidur yang dilakukan oleh para ahli saraf dari Institut Otak dan Pikiran, Western University mengungkapkan dampak yang terjadi bila seseorang kebanyakan tidur. Penelitian ini melibatkan lebih dari 40.000 orang di seluruh dunia. Para peserta penelitian mengambil bagian dalam penyelidikan ilmiah online yang terdiri dari kuesioner mendalam dan serangkaian kegiatan kinerja kognitif.
Baca Artikel Lainnya
- Apa Efek Jarang Minum Air Putih Bagi Darah?
- Kenapa El Nino Membuat Nyamuk Agresif & Sering Menggigit?
- Dampak Efek Tubuh Yang Terlalu Banyak Makan Daging
- Alasan Pria Selingkuh
- Apa Dampak Negatif Asap Rokok Pada Kulit & Rambut?
- Berapa Lama Rambut Akan Panjang ?
- Apa Dampak Negatif Tidur Kurang dari 4 Jam Per Hari?
- Fobia Jatuh Cinta, Tanda Terkena Philophobia
- Kenapa Pipi Jadi Tembem?
- Bagaimana Mata Air Terbentuk?
- Dampak Negatif Sumur Bor Bagi Lingkungan
- Apa Dampak Negatif Sering Stress ?
- Apa Bahaya Balita Sering Ngupil ?
- Inilah Kebiasaan Hidup Yang Bikin Kulit Tubuh Cepat Rusak
- Ridwan Kamil Difitnah Lisa Mariana Jadi Selingkuhannya
- Kronologi TNI Tembaki Polisi Lampung
- Jadwal Libur Panjang Idul Fitri 2025
- Sejak Kapan Gas Elpiji LPG 3KG Diberi Label Hanya Untuk Masyarakat Miskin?
- Data Angka Bunuh Diri Indonesia Terus Meningkat
- Apa Dampak Efek Meniup Makanan & Minuman Panas Bagi Kesehatan?
“Kami benar-benar ingin menangkap kebiasaan tidur orang-orang di seluruh dunia. Tentunya, ada banyak penelitian tidur yang lebih kecil, tetapi kami ingin mencari tahu seperti apa tidur di dunia nyata," kata Adrian Owen, salah seorang peneliti ilmu saraf kognitif dan pencitraan seperti yang dikutip Okezone dari Independent, Sabtu (13/10/2018).
Dalam menjawab pertanyaan, para peserta memberikan informasi yang luas tentang kehidupan mereka. Informasinya meliputi obat mana yang digunakan, usia, lokasi tempat tinggal, dan tingkat pendidikan. Sekira setengah peserta penelitian melaporkan kurang tidur dari 6,3 jam per malam.
Sepanjang penelitian, tim ahli membuat sejumlah fakta mengejutkan antara lain sebagian besar peserta yang tidur empat jam atau kurang usianya seolah-olah hampir sembilan tahun lebih tua. Selain itu, peneliti juga menemukan jumlah tidur berhubungan dengan perilaku kognitif yang sangat fungsional.
Sepanjang penelitian, tim ahli membuat sejumlah fakta mengejutkan antara lain sebagian besar peserta yang tidur empat jam atau kurang usianya seolah-olah hampir sembilan tahun lebih tua. Selain itu, peneliti juga menemukan jumlah tidur berhubungan dengan perilaku kognitif yang sangat fungsional.
Para peneliti menyatakan siapapun yang tidur lebih atau kurang dari 7-8 jam memiliki pandangan kognitif yang berbeda terhadap usia mereka. Dua tindakan yang paling dipengaruhi oleh tidur adalah penalaran dan kemampuan verbal.
"Kami menemukan jumlah tidur yang optimal dapat menjaga otak untuk melakukan yang terbaik. Tidur juga dapat menjaga kondisi tubuh yang prima," ungkap ahli lain sekaligus penulis utama penelitian, Conor Liar.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dipresentasikan di Kongres European Society of Cardiology di Munich pada awal tahun laluml. Menggunakan data lebih dari satu juta orang dewasa, para penelitian menemukan kurang dan kebanyakan tidur harus dihindari untuk kesehatan jantung yang optimal. Sementara tidur selama 6-8 jam paling bermanfaat bagi jantung.
"Kami menemukan jumlah tidur yang optimal dapat menjaga otak untuk melakukan yang terbaik. Tidur juga dapat menjaga kondisi tubuh yang prima," ungkap ahli lain sekaligus penulis utama penelitian, Conor Liar.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dipresentasikan di Kongres European Society of Cardiology di Munich pada awal tahun laluml. Menggunakan data lebih dari satu juta orang dewasa, para penelitian menemukan kurang dan kebanyakan tidur harus dihindari untuk kesehatan jantung yang optimal. Sementara tidur selama 6-8 jam paling bermanfaat bagi jantung.
references by okezone
