Baca Artikel Lainnya
Memang tak
mudah membuat anak-anak mendengarkan permintaan atau larangan dari
orangtuanya. Terlebih lagi, kebanyakan anak bahkan lebih keras kepala
dibandingkan orangtuanya.
Sebenarnya, bagaimana cara membuat anak bisa
mendengarkan Anda?
1. Jangan berteriak
Tak perlu berteriak dan memaksa anak untuk mendengarkan Anda, (meskipun mereka harus melakukannya). Berteriak pada anak hanya akan membuat mereka khawatir, lebih agresif, dan menjadi lebih keras kepala dengan cara mereka. Lepaskan ketegangan Anda dan bicaralah dengan tenang agar mereka pun juga tenang menanggapinya.
2. Lebih ekspresif
Berusahalah untuk bersikap lebih terbuka dan ekspresif. Dengan demikian, anak-anak lebih mengerti maksud dan cara pengasuhan yang Anda terapkan. Gunakan sentuhan agar anak lebih mendengarkan, misalnya daripada hanya memerintahkan anak untuk membereskan mainannya, sentuhlah pundaknya atau usap kepalanya, lalu sampaikan permintaan Anda dengan jelas.
3. Jangan membanding-bandingkan
Jangan pernah melakukan hal ini. Anda harus memahami bahwa setiap anak memiliki kepribadian dan kemampuan yang berbeda-beda. Ini termasuk soal mau mendengarkan orangtua atau tidak. Membanding-bandingkan orang yang satu dengan yang lain adalah hal yang sangat menyakitkan untuk anak.
4. Gunakan perintah sederhana
Kesalahan utama orangtua saat bicara dengan anaknya adalah memulainya dengan kalimat yang bertele-tele. Ketika meminta mereka mendengarkan ucapan Anda, pastikan untuk memakai kalimat yang sederhana sehingga mereka mengerti inti dari ucapan Anda.
5. Bersikaplah seperti teman seusianya
Jika Anda ingin si kecil mendengarkan ucapan Anda, maka satu-satunya jalan adalah mengerti jalan pikiran mereka. Ingat bahwa anak-anak sangat mudah terpengaruh oleh teman-teman sebayanya. Oleh karenanya, menjadi "teman sebayanya" dan berpikir dengan logika anak adalah cara yang paling baik untuk berkomunikasi.
6. Hindari kata "tidak" dan "jangan"
Bagi anak kecil, kata "tidak" dan "jangan" akan sangat menyakitkan hati mereka. Bahkan kata-kata ini juga bisa dianggap sebagai kata-kata kebencian Anda terhadap mereka. Gantilah kata-kata "tidak" dan "jangan" dengan kata-kata lain yang lebih halus. Misalnya, saat si kecil merengek minta mainan, Anda bisa menolaknya dengan cara yang lebih halus. "Kemarin kamu baru dibelikan mobil-mobilan, jadi kita tunda membeli yang baru ya."
7. Berikan fakta
Jangan pernah melarang anak tanpa alasan yang tepat. Sekalipun masih kecil, mereka tetap bisa berpikir dan tak suka dilarang tanpa alasan jelas. Berikan mereka fakta-fakta mengapa Anda melarang mereka.
8. Puji mereka
Tak selamanya anak selalu melakukan hal-hal yang salah. Mereka juga pasti sering melakukan hal yang baik. Ketika mereka melakukan hal-hal yang baik, jangan ragu untuk memuji mereka. Ini juga akan memudahkan jalinan komunikasi di antara Anda berdua.
9. Dengarkan mereka
Hubungan timbal balik! Jangan hanya minta didengarkan, sebaliknya dengarkan keinginan mereka juga.
references by kompas
Follow @A_BlogWeb
1. Jangan berteriak
Tak perlu berteriak dan memaksa anak untuk mendengarkan Anda, (meskipun mereka harus melakukannya). Berteriak pada anak hanya akan membuat mereka khawatir, lebih agresif, dan menjadi lebih keras kepala dengan cara mereka. Lepaskan ketegangan Anda dan bicaralah dengan tenang agar mereka pun juga tenang menanggapinya.
2. Lebih ekspresif
Berusahalah untuk bersikap lebih terbuka dan ekspresif. Dengan demikian, anak-anak lebih mengerti maksud dan cara pengasuhan yang Anda terapkan. Gunakan sentuhan agar anak lebih mendengarkan, misalnya daripada hanya memerintahkan anak untuk membereskan mainannya, sentuhlah pundaknya atau usap kepalanya, lalu sampaikan permintaan Anda dengan jelas.
3. Jangan membanding-bandingkan
Jangan pernah melakukan hal ini. Anda harus memahami bahwa setiap anak memiliki kepribadian dan kemampuan yang berbeda-beda. Ini termasuk soal mau mendengarkan orangtua atau tidak. Membanding-bandingkan orang yang satu dengan yang lain adalah hal yang sangat menyakitkan untuk anak.
4. Gunakan perintah sederhana
Kesalahan utama orangtua saat bicara dengan anaknya adalah memulainya dengan kalimat yang bertele-tele. Ketika meminta mereka mendengarkan ucapan Anda, pastikan untuk memakai kalimat yang sederhana sehingga mereka mengerti inti dari ucapan Anda.
5. Bersikaplah seperti teman seusianya
Jika Anda ingin si kecil mendengarkan ucapan Anda, maka satu-satunya jalan adalah mengerti jalan pikiran mereka. Ingat bahwa anak-anak sangat mudah terpengaruh oleh teman-teman sebayanya. Oleh karenanya, menjadi "teman sebayanya" dan berpikir dengan logika anak adalah cara yang paling baik untuk berkomunikasi.
6. Hindari kata "tidak" dan "jangan"
Bagi anak kecil, kata "tidak" dan "jangan" akan sangat menyakitkan hati mereka. Bahkan kata-kata ini juga bisa dianggap sebagai kata-kata kebencian Anda terhadap mereka. Gantilah kata-kata "tidak" dan "jangan" dengan kata-kata lain yang lebih halus. Misalnya, saat si kecil merengek minta mainan, Anda bisa menolaknya dengan cara yang lebih halus. "Kemarin kamu baru dibelikan mobil-mobilan, jadi kita tunda membeli yang baru ya."
7. Berikan fakta
Jangan pernah melarang anak tanpa alasan yang tepat. Sekalipun masih kecil, mereka tetap bisa berpikir dan tak suka dilarang tanpa alasan jelas. Berikan mereka fakta-fakta mengapa Anda melarang mereka.
8. Puji mereka
Tak selamanya anak selalu melakukan hal-hal yang salah. Mereka juga pasti sering melakukan hal yang baik. Ketika mereka melakukan hal-hal yang baik, jangan ragu untuk memuji mereka. Ini juga akan memudahkan jalinan komunikasi di antara Anda berdua.
9. Dengarkan mereka
Hubungan timbal balik! Jangan hanya minta didengarkan, sebaliknya dengarkan keinginan mereka juga.
Ada yang ingin menambahkan tips lainnya selain diatas ?
references by kompas