Baca Artikel Lainnya
Pemkab Purwakarta, Jabar, kembali menggulirkan program nyeleneh.
Kali ini, yang digulirkan yaitu program barter sekilogram sampah dengan
tiga butir telur. Dengan begitu, lingkungan di wilayah ini jadi bersih.
Serta, kualitas gizi masyarakatnya bisa meningkat.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purwakarta, Anne Ratna Mustika Mulyadi, mengatakan, pihaknya telah meminta ibu-ibu PKK untuk jadi pionir dalam program ini. Selain itu, ibu-ibu PKK juga harus bisa mengedukasi ibu rumah tangga di sekitarnya. Supaya, bisa memerlakukan sampah dengan baik.
"Dulu sampah di buang begitu saja. Saat ini, sudah bukan zamannya lagi," ujar Anne, Ahad (15/3).
Karena, sampah memiliki nilai ekonomis. Dengan begitu, sudah saatnya sampah-sampah itu memiliki nilai berarti bagi rumah tangga. Bahkan, sampah ini bisa jadi menghasilkan uang. Untuk itu, pihaknya meminta supaya ibu-ibu rumah tangga sekarang tak lagi memandang sebelah mata terhadap sampah.
Apalagi, kedepan Pemkab Purwakarta akan menggulirkan program barter sampah dengan telur. Teknisnya, nanti sampah yang terkumpul bisa dijual ke pengepul yang telah disiapkan pemkab.
Misalkan, bila harga sampah sekilonya mencapai Rp 3.000, maka akan diganti dengan tiga butir telur. Semakin banyak sampah yang dikumpulkan, maka semakin banyak juga telur yang diperoleh.
Sampah yang bisa ditukar ini, lanjutnya, semua jenis sampah. Asalkan, ibu tersebut telah memilah-milah mana sampah organik dan anorganik. Dengan cara ini, sampah hilang hati ibu akan riang. Karena, sampah tersebut telah berganti dengan telur.
Anne mengaku, untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan suatu daerah, memang harus dimulai dari dalam rumah tangga. Termasuk program ini.
Ada dua keuntungan utama dari digulirkannya program ini. Pertama, pemkab bisa mengurusi kebersihan daerahnya dari sampah. Kedua, adanya peningkatan gizi anak-anak yang diperoleh dari telur tersebut.
references by republika
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purwakarta, Anne Ratna Mustika Mulyadi, mengatakan, pihaknya telah meminta ibu-ibu PKK untuk jadi pionir dalam program ini. Selain itu, ibu-ibu PKK juga harus bisa mengedukasi ibu rumah tangga di sekitarnya. Supaya, bisa memerlakukan sampah dengan baik.
"Dulu sampah di buang begitu saja. Saat ini, sudah bukan zamannya lagi," ujar Anne, Ahad (15/3).
Karena, sampah memiliki nilai ekonomis. Dengan begitu, sudah saatnya sampah-sampah itu memiliki nilai berarti bagi rumah tangga. Bahkan, sampah ini bisa jadi menghasilkan uang. Untuk itu, pihaknya meminta supaya ibu-ibu rumah tangga sekarang tak lagi memandang sebelah mata terhadap sampah.
Apalagi, kedepan Pemkab Purwakarta akan menggulirkan program barter sampah dengan telur. Teknisnya, nanti sampah yang terkumpul bisa dijual ke pengepul yang telah disiapkan pemkab.
Misalkan, bila harga sampah sekilonya mencapai Rp 3.000, maka akan diganti dengan tiga butir telur. Semakin banyak sampah yang dikumpulkan, maka semakin banyak juga telur yang diperoleh.
Sampah yang bisa ditukar ini, lanjutnya, semua jenis sampah. Asalkan, ibu tersebut telah memilah-milah mana sampah organik dan anorganik. Dengan cara ini, sampah hilang hati ibu akan riang. Karena, sampah tersebut telah berganti dengan telur.
Anne mengaku, untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan suatu daerah, memang harus dimulai dari dalam rumah tangga. Termasuk program ini.
Ada dua keuntungan utama dari digulirkannya program ini. Pertama, pemkab bisa mengurusi kebersihan daerahnya dari sampah. Kedua, adanya peningkatan gizi anak-anak yang diperoleh dari telur tersebut.
references by republika
Follow @A_BlogWeb
