MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

March 1, 2015

Dilaporkan Hilang, Siswi SMKN 1 Bandung Diduga Tewas Dibunuh Pacarnya

Baca Artikel Lainnya

Yusi Husaeni (18), siswi kelas XII Akuntansi III SMKN 1 Kota Bandung, yang hilang sejak Rabu (25/02) sampai (Jumat, 27/02) belum pulang ke rumah. Anak kedua dari tiga bersaudara ini pergi dari rumah dengan menggunakan sepeda motor jenis Matic, Honda Vario Techno 125 warna biru-putih, D 5983 KS, milik kaka kandungnya, Adiyoso (21).


Adiyoso menjelaskan, pada hari Rabu sekitar pukul 08.00 WIB, Yusi pergi ke rumah temannya di daerah Antapani. Meski berat hati, Adiyoso tetap mengijinkan adiknya menggunakan sepeda motor itu karena Yusi pergi tidak jauh dari tempat tinggalnya. Yusi sendiri tinggal bersama keluarga di Jalan Bunisari Nomor 144, RT 03 RW 07, Kelurahan Antapani Wetan, Kecamatan Antapani, Kota Bandung.

“Hari Rabu sekitar pukul 08.00 pagi, Yusi pinjam motor saya. Bilangnya keluar sebentar ke rumah temannya. Terus balik lagi ke rumah jam 9 karena disuruh Ibu beli obat di apotik. Tapi setelah itu, sekitar pukul 10-an
pergi lagi. Malah perginyaseperti tergesa-gesa. Dan sampai sekarang belu kembali, tanpa ada kabar,”terang Adiyoso, seusai melaporkan kehilangan adiknya ke Polrestabes Bandung, Jumat (27/02).

Dikatakan, ia sempat curiga melihat tingkah laku Yusi sebelum kepergian terakhir. Adiknya terlihat sedikit gusar dan terburu-buru. Bahkan Yusi pergi dengan membawa dua buah helm, seraya menyebut akan pergi ke rumah temannya di Arcamanik.

“Saya kan takutnya dia melintasi jalan raya, sedangkan  dia tidak punya SIM dan membawa STNK,”katanya.

Menurutnya, pihak keluarga sempat mengontak teman-teman Yusi. Namun sebagian besar tidak tahu. Yusi pun tidak menjawab panggilan telepon serta kontak blackberry messenger (BBM) hingga sekitar pukul 14.00 WIB.

“Malah sekitar jam dua (14.00) waktu ditelepon sama keluarga, direject. Dan setelah itu lost kontak,”katanya.

Keluarga pun tidak tinggal diam. Adiyoso mencoba menghubungi setiap saudara dan teman-teman adiknya. Lalu diperoleh kabar dari teman sekolah dan teman sepermainannya bahwa Yusi sempat berkomunikasi melalui BBM.

“Malamnya, teman Yusi mengatakan bahwa dia berada di Sukajadi dan dalam kondisi sakit. Namun anehnya Yusi tidak mengontak keluarga,”ujar Adi.

Sayangnya, lanjut dia, setelah kontak dengan temannya tersebut, Yusi sudah tidak dapat dihubungi lagi. Terakhir saat meninggalkan rumah, Yusi memiliki ciri-ciri mengenakan baju berwarna merah muda, celana jenis jeans berwarna biru gelap, dan menggunakan kerudung dengan warna warna muda

Kepala Sekolah SMKN 1 Bandung Raden Muhammad Lukman menyampaikan kekhawatirannya dengan hilangnya sang murid yang cukup lama. Padahal, bulan depan, sekolah akan mengadakan ujian akhir. ’’Jelas kami sangat prihatin atas kehilangan anak didik kami,’’ ujar Lukman kemarin (28/2).

Dia menyatakan, pihaknya siap untuk pro aktif dalam membantu proses pencarian. Bahkan, mengoordinasikan para guru serta siswa untuk mencari tahu keberadaan Yusi. Bila nantinya mendapat informasi soal sang gadis, mereka diminta melaporkan ke polisi.

Sementara sang ayah, Kardi, mengaku, belum menemukan titik terang mengenai keberadaan anak keduanya itu. Hanya saja, dirinya enggan menyerah dan tetap melakukan upaya pencarian anak perempuannya. ’’Saya mencari anak saya sampai pukul 02.00. Tapi belum ada tanda-tanda yang jelas,’’ sahutnya.
Polrestabes Bandung yang menangani kasus ini akan melakukan pengumpulan informasi. Setiap orang yang mempunyai kedekatan dengan Yusi, seperti orangtua, saudara, dan teman, akan dimintai keterangannya demi memudahkan proses pencarian anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Seperti diberitakan, Kardi yang juga aktivis Serikat Pekerja Nasional Jawa Barat, kehilangan anaknya, Yusi, sejak Rabu (25/2) lalu. Kasus ini telah dilaporkan ke Polrestabes Bandung, Jumat (27/2), dan diterima dengan surat bernomor LP/464/II/2015/POLRESTABES.
Kuat dugaan Yusi dibawa teman laki-lakinya bernama Wanda. Entah dibawa atau keduanya diculik, beberapa sumber mengatakan, belakangan ini Yusi dekat dengan Wanda. Namun, Wanda dikenal nakal dan sering melawan orangtuanya.



Hilang Lima Hari, Jenazah Siswi SMK Ditemukan Tewas & Membusuk di Kuburan

Yusi Husaeni, 18 tahun, siswi Sekolah Menengah Kejuruan 1 Bandung, ditemukan tewas dengan luka lebam di leher dan tangannya, di tempat pemakaman umum, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Minggu pagi, 1 Maret 2015. Sebelum ditemukan tewas, Yusi dikabarkan menghilang dari rumah sejak Rabu, 25 Februari 2015.

“Saat ditemukan, korban dalam keadaan membusuk,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Kota Bandung Ajun Komisaris Besar Mokhamad Ngajib di kantornya, Minggu, 1 Maret 2015. Jika dilihat dari lebam di tubuhnya, ia memperkirakan Yusi tewas sekitar tiga atau empat hari lalu.
http://static.inilah.com/data/berita/foto/2081876.jpg
Ngajib mengatakan, dari hasil penyelidikan, Yusi diduga tewas akibat dibunuh. Kepolisian menduga tindak pidana ini melibatkan bekas pacar Yusi berinisial W, 22 tahun. “Ada beberapa dugaan terhadap pelakunya,” ujar dia.

Menurut Ngajib, W sudah ditangkap Polrestabes Bandung untuk diperiksa. Tapi status W masih sebagai orang yang diduga melakukan tindak pidana. “Baru kami interogasi. Belum ditetapkan jadi tersangka,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Yusi menghilang dari rumahnya di Kampung Bunisari, Antapani, Kota Bandung sejak 25 Februari 2015. Saat pergi dari rumah sekitar pukul 10.00 pagi, Yusi menggunakan sepeda motor Honda Vario.

Korban mengatakan akan berkunjung ke rumah temannya di daerah Arcamanik, Kota Bandung. Namun, sejak itu, Yusi tak kembali pulang. Orang tuanya sempat melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor Antapani.


Siswi SMKN 1 Kota Bandung, Yusi Husaeni (18), yang sebelumnya dinyatakan hilang oleh keluarga sejak Rabu (25/02/2015), menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan mantan pacar, W (22). Terdapat tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuhnya yang sudah membusuk dengan kondisi lidah menjulur.
Polisi mengamankan W. “Selain ada lebam-lebam yang diduga akibat penganiayaan, lidah korban menjulur,” kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M. Ngajib di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Minggu (1/3/2015), seperti diberitakan Detikcom.

Menurut Ngajib, korban kemungkinan sudah tak bernyawa sejak tiga hari lalu. Soal pembunuhan yang dilakukan dengan cara mencekik atau menjerat leher Yusi, Najib menolak berspekulasi. “Kami menunggu hasil autopsi RSHS Bandung,” ucap Ngajib.

Jasad Yusi ditemukan di area kuburan, kawasan Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Minggu siang tadi. Lokasi keberadaan mayat Yusi terungkap beradasarkan keterangan W. Sebelumnya atau pagi, polisi menjemput W di kawasan Antapani, Kota Bandung.

“Korban meninggal dengan posisi terlentang di lahan kuburan. Lokasinya jauh dari permukiman penduduk. Barang berharga milik korban yang hilang antara lain perhiasan, dompet, dan handphone,” tutur Ngajib.
Kasus ini terbongkar setelah orang tua Yusi melapor kepada Polrestabes Bandung pada Jumat (27/2) lalu. Keluarga melaporkan soal Yusi yang diduga dibawa kabur orang sejak Rabu (25/2). “Waktu hari Rabu itu, anak saya bilang ke kakaknya, mau ke rumah temannya di Arcamanik (Kota Bandung). Tapi sampai sekarang belum juga pulang,” ungkap Kardi (60), ayah dari Yusi.

Yusi saat pamit memakai motor Honda Vario Techno 125 warna putih-biru bernomor polisi D 5983 KS, milik kakaknya Adiyoso.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung langsung melakukan proses penyelidikan. Kecurigaan polisi mengarah kepada W, mantan pacar Yusi. Singkat cerita, polisi mengamankan pemuda pengganguran tersebut di tempat tinggalnya di kawasan Sukamiskin.

“Saat kami periksa, dia mengakui bahwa korban ada di suatu tempat dan telah meninggal dunia,” ucapnya.
“Mantan pacar korban masih diperiksa penyidik. Soal motifnya apa, kami lagi menyelidikinya,” ucap Ngajib. Yusi merupakan anak kedua dari dua bersaudara ini, tinggal bersamanya di Jalan Bunisari Nomor 144, RT 03 RW 07, Kelurahan Antapani Wetan, Kecamatan Antapani, Kota Bandung.

Siswi SMKN Bandung Diperkosa dan Dibunuh Kekasihnya ??

Siswi SMKN 1 Kota Bandung, Jawa Barat, yang hilang sejak 25 Februari 2015 ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kawasan Pasir Melati, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Pelakunya berinisial WZM tega memerkosa dan membunuh Yusi Husaeni (18).

Polisi menggelandang WZM ke ruang penyidik Mapolrestabes Bandung. Keluarga korban yang berada di ruang tunggu berteriak histeris saat melihat pelaku.

Kejadian bermula saat Yusi hilang kontak empat hari lalu. Komunikasi terakhir menyebutkan Yusi berada di kawasan Cipaganti, Bandung. Saat itu, korban mengendarai sepeda motor Honda Vario Techno warna putih dan bernomor polisi D 5983 KX.

Tak lama kemudian, keluarga tak dapat menghubungi Yusi. Kardi, ayah Yusi, kemudian melakukan pencarian di sekolah, rumah teman, dan kerabat. Namun dua hari mencari, hasilnya nihil.

Keluarga pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Antapani. Lalu seorang kerabat mengaku melihat sepeda motor korban di daerah Cipagalo, Arcamanik.

Keluarga kemudian mendatangi WZM yang menjalin kasih dengan Yusi. WZM mengatakan Yusi dibegal di Jalan Cikadut.

Merasa janggal, keluarga kemudian menggiring WZM ke Polsek Antapani. Setelah diperiksa, pelaku mengaku memerkosa dan membunuh Yusi. Pelaku lalu menguburkan jenazah kekasihnya itu di Pasir Melati. Yusi diduga dibunuh oleh seorang teman lelakinya berinisial Wa. Wa turun dari mobil kemudian masuk dan naik ke lantai dua. Wa mengenakan pakaian berwarna merah. Saat berjalan Wa menutupi wajahnya.

Kini, WZM digelandang dan diperiksa di Mapolrestabes Bandung. Polisi masih terus mendalami kejadian tersebut.


Setelah Dibunuh, Perhiasan dan Ponsel Yusi Husaeni Dijual Pelaku 

 Yusi Husaeni (18) meninggal dengan cara mengenaskan. Pelakunya tak lain kekasihnya, berinisial WZM. Setelah memerkosa dan membunuh siswi SMKN 1 Kota Bandung, Jawa Barat itu, WZM kemudian menguburkan korban di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

"Kami kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat ini jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP Mokhamad Ngajib, Minggu (1/3/2015).

Penemuan jenazah korban, kata Ngajib, atas pengakuan WMZ kepada penyidik. Saat pemeriksaan, WZM mengaku korban berada di suatu tempat dan sudah meninggal dunia.

Ngajib memprediksi korban meninggal sekitar empat atau tiga hari lalu. Luka lebam ditemukan pada leher dan tangan korban. Lidah korban menjulur, diduga pelaku mencekiknya sebelum Yusi meninggal.

WZM dibekuk di kediamannya di kawasan Sukamiskin, Bandung. Penangkapan dilakukan setelah polisi mendapat laporan Yusi Husaeni (18) hilang pada 25 Februari 2015.

Korban terakhir kali bepergian dengan mengendarai sepeda motornya, Honda Vario Techno 125 warna putih dan bernomor polisi D 5983 KS. Komunikasi terakhir antara korban dengan keluarganya menyebutkan Yusi tengah berada di Cipaganti. Kemudian, keluarga tak bisa lagi menghubungi korban.

WZM kini dalam pemeriksaan lebih lanjut di Polrestabes Bandung. Beberapa barang bukti milik korban diamankan yaitu sepeda motor. "Sedangkan perhiasan, dompet dan ponsel korban sudah dijual oleh pelaku," jelasnya.


Siswi SMKN 1 Bandung Dibunuh Gara-gara Tagih Cincin


Motif sementara pembunuhan tersebut diduga karena korban menagih cincin.

Hal itu disampaikan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol saat ekspos di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Senin (2/3/2015).

"Motifnya karena balas dendam. Karena ada cincin korban yang dipakai oleh pelaku hilang. Jadi tersangka tidak siap mempertanggungjawabkan saat ditagih," ujar yoyol.

Namun polisi masih mendalami, apakah ada motif lainnya sehingga tersangka tega menghabisi perempuan muda yang pernah menjadi kekasihnya itu.

"Barang-barang yang diambil oleh tersangka yaitu perhiasan, motor, HP. Kita akan dalami apakah ada motif lainnya," katanya

Yusi hilang sejak Rabu (25/2/2015), saat itu ia menggunakan sepeda motor jenis Vario Techno. Diduga, Yusi pun dihabisi pada hari Rabu. Namun apakah ia dihabisi di lokasi penemuan mayat atau ditempat lain, polisi masih terus melakukan pemeriksaan.

"Jadi korban itu dibawa ke suatu tempat tertentu. Apakah dibawa sebelum berangkat sekolah atau setelah pulang. Akan kita periksa lebih lanjut karena pelaku ini ngomongnya masih labil," tutur Yoyol.

Untuk sementara, WJ ditetapkan sebagai pelaku tunggal sambil menunggu hasil pemeriksaan selanjutnya.

Habis bunuh pacar, Wanda pura-pura ikut bantu cari Yusi yang hilang

Kabar hilangnya gadis kelas XII itu langsung tersebar ke seluruh teman-teman korban, banyak di antara mereka yang membuat status di media sosial untuk membantu menemukan Yusi.

Bahkan, sang pembunuh Wanda Zaki ikut-ikutan membuat status pencarian korban melalui akun Facebooknya. Dia berpura-pura seolah-olah simpati atas hilangnya Yusi.

www.facebook.com/dha.skatepunk/posts/852799534759522

"Mohon minta bantuan nya kepada semua pihak dimanapun kapan pun. kalo ada yg lihat orang ini mohon cepat2 hubungi ! mksh," tulis Wanda, pada Sabtu (28/2) sambil memposting foto Yusi.

Status Wanda pun langsung mengundang komentar dari teman-temannya.

"Dulur ente wan ? (Saudara kamu Wan)," kata akun Irfan Akbar Dz.

"Babaturan dket fan, bantuan nya pang sebarkeun info iyeu sugan aya kabar (temen deket Fan, tolong bantu sebarkan infonya semoga ada kabar)," balas Wanda.

Namun hal itu cuma tipu muslihat dari Wanda yang seolah-olah ikut bersimpati atas hilangnya sang pacar. Belakangan diketahui jika Wanda yang membunuh Yusi. Di status FB Wanda disindir seorang temannya.

"Bukannya dah ketemu ya ? n kamu yang bunuh ??," tulis Tiara Lestari.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah menangkap Wanda pada Minggu (1/3) dan sekarang dia ditahan di Mapolsekta Antapani.

"Akhirnya korban berhasil kami tangkap pada Minggu (1/3) di rumahnya," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol, di Mapolrestabes Bandung, Senin (2/3).

Hasil pemeriksaan sementara Wanda membunuh korban dengan cara mencekik menggunakan kerudung dan jaket. Setelah pembunuhan itu dilakukan, pelaku kemudian membawa lari sejumlah barang berharga seperti perhiasan, handphone, dan motor Vario Techno.

Pengakuan Pembunuh Siswi SMKN 1 Bandung

WJ (18), pembunuh Yusi Husaeni (18) siswi SMKN 1 mengaku gelap mata menghabisi mantan pacarnya itu. Ia mengaku kesal ditagih cincin terus menerus oleh korban. Cincin itu milik Yusi yang sempat dihilangkan oleh WJ.

"Kesal, ditagih terus cincin," ujar WJ saat dihadirkan dalam ekspos di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Senin (2/3/2015).

Cincin tersebut dikatakan WJ digadaikan karena butuh uang. Uang yang diperoleh juga diakuinya digunakan untuk jalan-jalan dengan korban.

"Dia marah-marah dan terus nagih cincin, akhirnya saya cekik sampai tewas," katanya.

Barang-barang berharga milik korban dibawa WJ dengan maksud menghilangkan jejak. Perhiasan dan handphone korban dijual. Begitu juga motor yang rencananya akan dijual.

Sebelumnya, WJ juga mengaku minum-minuman keras dan dalam kondisi mabuk saat ditagih oleh korban

Kini Wanda meringkuk di ruang tahanan Mapolrestabes Bandung. Dia dijerat tiga pasal sekaligus yakni Pasal 332 dan 338 Jo 365 KUH Pidana. Adapun ancaman hukumannya 15 tahun penjara.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan terhadap Yusi Husaeni, siswi kelas 12 SMKN 1 Bandung, Wanda mengungkapkan latar belakang mengapa ia membunuh mantan kekasihnya sendiri, dengan cara keji, membuangnya di pekuburan Tionghoa di Cikadut Bandung Jawa Barat.

Wanda menuturkan, ia melampiaskan kekesalannya kepada korban Yusi, karena cincin korban yang telah ia jual, diminta kembali. Korban takut jika ia pulang tanpa membawa cincinnya kembali akan dimarahi orangtuanya. Tersangka yang sudah gelap mata, akhirnya mendorong dan mencekik korban, apalagi korban sudah mengetahui dirinya berhubungan dengan wanita lain.

Menurut Kapolrestabes Bandung Kombespol AR Yoyol mengatakan, tersangka dijerat pasal berlapis, dan untuk sementara kasus pembunuhan ini, hanya melibatkan tersangka tunggal Wanda.

Jenazah Yusi Husaeni sendiri kemarin telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Pasir Impun Bandung, Jawa Barat. Kerabat dan teman korban tampak memenuhi areal pemakaman. Suasana haru terlihat sepanjang prosesi pemakaman berlangsung. Salah satu teman korban bahkan sempat jatuh pingsan.

PEMBUNUH SISWI SMKN 1 BANDUNG DITUNTUT 18 TAHUN PENJARA
Wanda Zaki Mubarok (18), terdakwa kasus pembunuhan siswi SMKN 1 Bandung yang juga pacarnya sendiri, Yusi Husaeni (18), dituntut 18 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung dalam sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung pada Selasa 11 Agustus 2015.
Dalam sidang yang ketat pengawasan oleh pihak kemanan internal pengadilan dan kepolisian, JPU menegaskan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 362 KUHPidana dan 338 KUHPidana mengenai pencurian dan pembunuhan.
“Menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 362 dan 338 KUHPidana. Dan menuntut majelis hakim menjatuhkan hukuman 18 tahun penjara,” tegas salah seorang JPU, Cecep.
JPU menilai perbuatan menghilangkan nyawa korban dirasa sangat memberatkan. Sementara sikap terdakwa yang sopan, mengakui segala perbuatannya, dan belum pernah dihukum menjadi poin yang meringankan hukuman terdakwa.
Atas tuntutan tersebut, Ketua Majelis Hakim, Suwanto, memberikan kesempatan terdakwa untuk menyampaikan nota pembelaan atau pledoi pada sidang selanjutnya yang akan digelar pada Selasa 25 Agustus 2015.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian pembunuhan tersebut berlangsung pada Rabu 25 Februari 2015. Korban dibunuh oleh kekasihnya sendiri dengan cara dijerat menggunakan hijab dan jaket saat bermesraan di Pemakaman China Cikadut.
Saat di lokasi, terdakwa membunuh korban dengan cara mencekiknya menggunakan hijab dan jaket yang dikenakan korban. Setelah itu, korban yang sudah tak bernyawa diseret ke semak-semak agar jasadnya tak diketahui.
Usai melakukan pembunuhan, terdakwa mengambil sejumlah barang milik korban seperti perhiasan, HP, dan motor. Bahkan beberapa barang seperti perhiasan dan HP milik korban telah dijual, sementara motor belum sempat terjual.


Pelaku Pembunuh Pacar Sendiri di TPU Cikadut Dijerat Pasal Berlapis

Semoga amal kebaikannya di terima Allah SWT.
Aamiin...


Hindari & Jauhi pacaran..
Carilah Ilmu belajar dulu yg baik..
Setelah itu cari kerja dan Kerja keras &
lalu carilah cinta sejatimu

Semoga para orangtua lebih  hati-hati menjaga anak-anaknya
Pesan bagi orangtua, Kakak ataupun yg memiliki anak/adik agar bisa memantau aktifitas mereka..
Tidak maukan anak anda jadi korban perkosaan/pembunuhan, aksi kejahatan dan hal negatif lainnya...


Untuk kalian yg masih sekolah, jangan berbohong ketika kalian ingin pergi/main, terlambat pulang ke rumah..
Sesungguhnya orangtua kalian khawatir jika terjadi apa-apa pada diri kalian..









references by kabarrakyat.co, tempo tribunnews detik,  merdeka

 
Like us on Facebook