Baca Artikel Lainnya
Sebuah penelitian mengungkapkan, kurang tidur memicu seseorang lebih rentan terkena influenza. Orang yang tidur kurang dari enam jam tiap malamnya, memiliki risiko empat kali lebih mungkin terkena influenza, ketimbang mereka yang jam tidurnya lebih panjang. "Menggunakan ukuran jumlah waktu tidur untuk mengkaitkan kebiasaan tidur alami orang-orang dan risiko terkena penyakit," papar peneliti tidur di Universitas San Francisco, Aric Prather yang dilansir dari VOA.
Pola tidur dan kualitas tidur para responden akan diukur selama seminggu sebelum diberikan virus influenza. Hasilnya, responden yang tidur kurang dari enam jam setiap malamnya lebih rentan terkena influenza 4,2 kali lipat.
"Bukan hanya merasa pusing atau mudah kesal, kurang tidur juga mempengaruhi kesehatan fisik seseorang," ujarnya.
Sementara, seorang professor psikiatri dan perilaku manusia jurusan kedokteran Alpert Medical School, Brown University di Providence Rhode Island, Mary Carskadon mengungkapkan, kurang tidur juga memicu berbagai macam penyakit lainnya.
"Tidur yang singkat dikaitkan dengan resiko kanker lebih besar dan kondisi kronis lainnya. Tidur singkat terus-menerus dikaitkan dengan kemungkinan terkena penyakit yang lebih besar," ungkap Mary.
Di Amerika Serikat (AS), kurang tidur disebut sebagai epidemi kesehatan publik. Bahkan berdasarkan data Pusat Pengendalian Penyakit, dan menurut survei yang dilakukan tahun 2013 oleh National Sleep Foundation, 20% warga AS rata-rata tidur kurang dari enam jam di hari kerja.
Untuk itu, National Sleep Foundation menyarankan untuk mencukupi kebutuhan istirahat. Untuk orang dewasa diharuskan tidur selama tujuh jam setiap malamnya.