Direktur Utama PT Telekomunikasi (Persero) Tbk, Alex J Sinaga, menggelar rapat koordinasi untuk menindaklanjuti proses pemulihan (recovery) layanan transponder. Dalam akun Twitter @TelkomIndonesia, Alex mengatakan, pihaknya saat ini memulihkan layanan transponder dengan melakukan migrasi transponder ke Satelit Telkom 3S.
"Atas kejadian ini Telkom menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya para pelanggan yang terganggu," kata Alex, melalui @TelkomIndonesia, Minggu, 27 Agustus 2017.
Sebelumnya, BUMN Telekomunikasi itu mengalami gangguan layanan pada jaringannya sejak Jumat sore, 25 Agustus lalu.
Gangguan layanan tersebut terkait dengan anomali yang terjadi pada Satelit Telkom 1. Anomali tersebut mengakibatkan pergeseran pointing antena Satelit Telkom 1.
Atas anomali tersebut, Telkom bersama dengan mitra Lockheed Martin berupaya memulihkan Satelit Telkom 1.
Awalnya gangguan itu diprediksi bisa diatasi dengan cepat, namun karena masih terdapat hal yang diselesaikan, hingga Sabtu pukul 16.00 WIB, upaya pemulihan masih berlangsung.
Langkah Telkom Perbaiki Jaringan Satelit 1
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sedang melakukan langkah antisipasi dan untuk kontinuitas kualitas layanan kepada pelanggan, Telkom saat ini melakukan recovery layanan transponder dengan mengalihkan sejumlah pelanggan ke transponder satelit Telkom 3S dan satelit lainnya.
"Proses migrasi pelanggan Telkom 1 dimulai pada hari ini juga hingga seluruh pelanggan termigrasi. Dengan solusi migrasi ke satelit lain, diharapkan layanan pelanggan dapat kembali berjalan dengan normal," kata Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Arif Prabowo di Jakarta, Minggu (28/8/2017).
Atas kejadian ini, lanjut dia, Telkom menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya para pelanggan yang terganggu.
Bahwa pada hari Jumat (25/08) sekitar pukul 16.51 WIB telah terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena satelit Telkom 1 sehingga semua layanan transponder satelit Telkom 1 terganggu.
BCA Gratiskan Biaya Tarik Tunai di ATM Bank Lain
Sebanyak 5.700 unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengalami kendala operasi akibat gangguan satelit Telkom 1. Kejadian ini terjadi sejak Jumat (28/8) lalu.
Atas kejadian tersebut, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja meminta maaf kepada para nasabah. Sebagai bentuk permintaan maaf, BCA akan memberikan kompensasi pengembalian biaya tarik tunai bagi nasabah yang telah melakukan transaksi menggunakan mesin ATM bank lain
"Periode 2 minggu ke depan kalau ada biaya antar bank yang dikenakan khusus untuk pengambilan tunai, bisa ambil tunai di bank lain, cuma kena Rp 7.500, kalau ambil sendiri free. Untuk itu (BCA) berikan kebebasan tapi enggak bebaskan langsung bebankan sebagian biaya," jelas Jahja saat melakukan konferensi pers di Menara BCA, kawasan MH Thamrin, Jakarta, Senin (28/8).
Menurut Jahja, kompensasi itu hanya untuk nasabah yang menggunakan transaksi tarik tunai saja. Untuk pengecekan saldo dan lainnya, Jahja menyarankan agar nasabah bisa menggunakan layanan Internet Banking.
"Karena kalau mau cek saldo bisa di Apps internet banking mobile, tinggal download (jangan) males, please deh, tinggal download doang, cek saldo," tegas Jahja.
Jahja mengaku, dana yang disediakan untuk kompensasi nanti sekitar Rp 50-70 miliar. Nantinya penggantian ini akan diberikan kepada nasabah pada akhir bulan.
"Antara Rp 50-70 Miliar. Semakin cepat tentu biayanya akan semakin murah," jelasnya.
Sekadar informasi, saat ini BCA telah memiliki ATM sebanyak 17.210 unit, sementara untuk lokasinya sekitar 11.530. Dengan adanya gangguan satelit I Telkom, ada 30 persen atau sekitar 5.700 ATM yang terkena dampak.
ATM BRI tak alami gangguan signifikan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melaporkan tidak ada gangguan signifikan pada mesin anjungan tunai mandiri ( ATM). Gangguan layanan dialami mesin-mesin ATM sejumlah bank pada akhir pekan lalu akibat gangguan pada satelit Telkom-1.
Anomali pada satelit Telkom 1 mengakibatkan pergeseran pointing antena sehingga membuat jaringan beberapa ATM perbankan mengalami gangguan layanan transaksi, termasuk ATM BRI.
“Sebagian besar ATM BRI sudah dimigrasi ke BRISat, jadi tidak terlalu banyak ATM BRI dan unit kerja BRI yang mengalami gangguan. Namun, kami tetap meminta maaf kepada para nasabah BRI atas ketidaknyamanan yang terjadi pada saat bertransaksi di ATM BRI," kata Direktur Digital Banking & Strategi BRI Indra Utoyo dalam keterangan resmi, Senin (28/8).
Dari total 24.802 ATM BRI dan 10.656 Unit Kerja BRI, pada akhir pekan lalu terdapat 321 unit ATM BRI dan 124 unit kerja BRI yang mengalami gangguan akibat satelit Telkom 1.
“Per hari ini, jumlah tersebut turun, di mana dari 321 unit ATM BRI yang terganggu pada akhir pekan sekarang hanya tinggal 195 unit ATM. Unit kerja BRI yang terganggu juga menurun, dari semula 124 unit saat ini tinggal 77 unit yang sedang dalam proses perbaikan,” lanjut Indra.
Ia menyatakan, BRI telah dalam tahap akhir migrasi seluruh titik ke BRISat. Semua jaringan yang terkena dampak akan dimigrasikan secepatnya ke BRIsat sebagai jaringan utama dan sebagai back up ke jaringan cadangan lainnya.
Indra pun menghimbau kepada para nasabah untuk memanfaatkan fasilitas lain yang telah disediakan BRI untuk memudahkan kebutuhan layanan perbankan nasabah, yakni mobile banking BRI dan internet banking BRI. Selain itu, BRI juga masih memiliki agen BRILink di mana nasabah dapat melakukan penyetoran dan pengambilan simpanan di agen tersebut.
"Ke depan, untuk mengantisipasi terjadinya gangguan akibat jaringan, BRI selalu mempersiapkan jaringan cadangan selain BRIsat untuk back up jaringan kantor dan jaringan elektronik. Selain itu, dalam pengoperasian BRIsat, seluruh pekerja BRI selalu menerapkan Standard Operating Procedur (SOP)," jelas Indra.
Siaran TV Aalami Gangguan
Penonton televisi yang menyaksikannya melalui parabola mengeluhkan tayangan dari sejumlah stasiun televisi yang hilang.
Stasiun televisi yang mengalami gangguan tersebut diantaranya Trans
TV, Trans 7, ANTV, dan NET. Tak lama kemudian, beberapa stasiun televisi
nasional pun menyampaikan pengumumannya melalui akun sosial media.
Tak hanya stasiun TV, layanan ATM pun juga terganggu. Beberapa ATM milik BCA, Mandiri, hingga BNI dilaporkan mengalami sistem
offline karena gangguan satelit Telkom.
Pihak Telkom sendiri menyampaikan permohonan maafnya dan membenarkan terjadinya gangguan pada satelit Telkom 1.
Berikut keterangan resmi Telkom:
Bahwa sekitar pukul
16.51 WIB hari ini (25/08) telah terjadi gangguan satelit Telkom 1. Saat
ini Telkom dibantu oleh Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1
tengah melakukan proses recovery dan diperkirakan layanan kembali
normal sekitar pukul 02.00 WIB (26/08).
Telkom 1 memiliki 36 transponder yang saat ini melayani kebutuhan
transponder pelanggan di Indonesia dan Regional. Atas kejadian ini
Telkom menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya para
pelanggan yang terganggu.
Telkom senantiasa berupaya menjaga kualitas layanan guna menciptakan pengalaman terbaik pelanggan.
Satelit Telkom 1 diluncurkan pada tahun 1999 menggantikan satelit
Palapa B2R. Satelit ini digunakan untuk mendukung perkembangan
komunikasi di Indonesia.
Satelit ini mengorbit pada 108 bujur timur, dan memiliki masa waktu
selama 15 tahun. Diketahui, satelit ini dihuni oleh beberapa stasiun
televisi dan radio untuk mentransmisikan siaran ke masyarakat, serta
digunakan untuk layanan broadband.
Pihak Telkom meminta maaf dan akan mengalihkan ke transponder satelit
Telkom 3S, dan satelit-satelit lainnya.
“Sebagai langkah
antisipasi dan untuk kontinuitas kualitas layanan kepada pelanggan,
Telkom saat ini melakukan recovery layanan transponder dengan
mengalihkan sejumlah pelanggan ke transponder satelit Telkom 3S dan
satelit lainnya.
Proses migrasi pelanggan Telkom 1 dimulai
pada hari ini juga hingga seluruh pelanggan termigrasi. Dengan solusi
migrasi ke satelit lain, diharapkan layanan pelanggan dapat kembali
berjalan dengan normal.”
references by viva, industry, kumporan, kontan, winpoin