Baca Artikel Lainnya
Memasuki injury-time , keributan sempat terjadi melibatkan Marinus Manewar. Bek sekaligus kapten Indonesia, Hansamu Yama mendaatkan kartu kuning.
Pada akhirnya, tidak ada gol tambahan. Timnas U-22 mengakhiri laga ini dengan kemenangan dua gol tanpa balas.
Ironisnya, keributan di ujung laga tersebut berlanjut sampai ke luar lapangan. Setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga, beberapa pemain Timnas U-22 dan Kamboja bentrok di pinggir lapangan ketika hendak menuju ruang ganti. Akibatnya, staf pelatih dan ofisial pertandingan harus turun untuk melerai keributan tersebut.
Anehnya pemain kamboja yang memukul tiddak diberikan kartu..
Waktu tambahan yang diberikan cukup mengejutkan, yakni delapan menit. Maklum, banyak pemain Kamboja yang tergeletak cedera dari menit ke menit. Insiden terjadi antarpemain kedua tim, sempat adu tegang hingga laga akhirnya selesai di menit 101.
Di penghujung pertandingan saat memasuki menit-menit akhir, para pemain Kamboja yang sudah tertinggal 0-2 justru terlihat memancing emosi para pemain Indonesia. Laga sempat tertunda beberapa saat lantaran pemain kedua tim bersitegang.
Meski begitu, pertandingan tetap dilanjutkan hingga tambahan waktu mencapai delapan menit. Sayangnya, keributan kembali pecah sesaat setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga dan saat para pemain Indonesia baru selesai melakukan selebrasi kemenangan.
Para pemain Kamboja yang hendak keluar lapangan pertandingan diduga sengaja memancing emosi anak asuh Luis Milla. Alhasil, bentrok pun tak terhindarkan dan para pemain Skuat Garuda Muda yang terlanjur terpancing emosi langsung merespons ulah pemain Kamboja.
Situasi pun semakin tak terkendali meski ofisial Timnas Indonesia seperti Bima Sakti dan pelatih kiper, Eduardo Perez berusaha menghentikan bentrok. Tak hanya itu, dari rekaman video juga terlihat aksi kurang pantas ofisial Kamboja yang ikut menyerbu pemain Indonesia.
Dari sebuah video rekaman, terlihat bahwa segera setelah peluit akhir berbunyi sejumlah pemain Kamboja menunjuk-nunjuk Marinus Wanewar yang sedang meninggalkan lapangan dengan dikawal pelatih kiper Indonesia Eduardo Perez Moran dan Miguel Gandia Monton, salah satu asisten pelatih timnas Indonesia. Lalu pecahlah keributan kecil di tepi lapangan
Selangor (ANTARA News) - Pelatih timnas Kamboja, Vasconcellos Andrade Vitorino meminta pemain Indonesia, Marinus Manewar yang dinilai menjadi pemicu perselisihan usai pertandingan SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Kamis diedukasi.
Pemain dengan nomor punggung 24 ini dinilai telah melakukan tindakan kurang terpuji dengan menggerakkan alat vitalnya ke arah bangku cadangan pemain Kamboja.
"Pemain nomor 24 (Marinus) saya lihat punya kualitas, Tapi saya yakin pelatih akan menghukumnya atau melakukan sesuatu. Semuanya dimulai dari sini. Saya kira banyak kamera merekamnya," kata pelatih Kamboja.
Dampak dari apa yang dilakukan oleh Marinus, usai pertandingan sempat terjadi keributan. Pemain dan official Kamboja terlihat tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh pemain Indonesia itu.
Pelatih Luis Milla bahkan, untuk menenangkan Marinus di saat pemain dan official Kamboja mendekatinya, terlihat mendekap pemain asal Papua itu untuk menuju ruang ganti.
Setelah mereda, pemain Indonesia lainnya langsung menemui suporter yang dengan setia mendukung timnas Indonesia. Sedangkan pemain Kamboja langsung menuju ruang ganti. Namun, sebelum masuk terlihat saling tunjung dengan suporter Indonesia.
Apa yang dilakukan Marinus ternyata menjadi perhatian Luis Milla. Bahkan mantan pelatih timnas Spanyol U-21 itu meminta maaf atas kelakuan salah satu anak asuhnya itu.
"Saya sangat sedih dengan apa yang dilakukan (Marinus). Sebagai pemain timnas seharusnya bisa membawa nama daerah maupun negaranya. Saya juga tidak mengerti kenapa dia memprovokasi," katanya usai pertandingan.
Pihaknya tidak ingin apa yang dilakukan oleh Marinus terulang dan Luis Milla berharap kedepannya jauh lebih bagus terutama dalam kemajuan timnas Indonesia.
Sementara itu, Marinus Wanewar saat dikonfirmasi mengaku tidak akan mengulangi apa yang telah dilakukan saat timnas Indonesia melawan Kamboja yang selanjutnya dinilai menjadi pemicu keributan.
Pada pertandingan lain secara mengejutkan Vietnam dibantai Thailand dengan skor 0-3. Padahal dalam empat laga sebelumnya, anak asuh Nguyen Huu Tang selalu tampil dominan sehingga difavoritkan lolos ke semifinal dengan status juara grup.
Hasil itu membuat Thailand melenggang ke babak empat besar sebagai juara grup bersama Indonesia yang keluar sebagai runner-up Grub B.
Berikutnya, tim Gajah Putih akan menghadapi Myanmar yang menjadi runner-up Grup A, sedangkan Indonesia menghadapi Malaysia yang menjuarai Grup A dengan poin sempurna. Laga semifinal dijadwalkan berlangsung hari Sabtu (26/8) besok.
Pelatih Kamboja, Vasconcellos Andrade Vitorino, aksi saling dorong dipicu tindakan tak terpuji Striker Timnas Indonesia Marinus Wanewar yang secara sengaja seperti menunjukkan gerakan ‘anu’-nya (maaf) alat vitalnya ke arah pemainnya.
“Saya hanya suka membicarakan tim saya. Tapi pemain Indonesia nomor 24 memperlihatkan kemaluan kepada kami. Itu bukan tugas saya, itu tugas manajer mereka untuk memberikan edukasi. Itu masalah Indonesia,” ujar Vasconcellos dalam keterangan resminya.
Selepas laga, Evan Dimas mengatakan, sebenarnya mereka tak mau kejadian seperti ini terjadi. Namun, beberapa hal memicu keributan sehingga menjadi ricuh.
Diwawancarai usai laga berakhir, Evan Dimas berkata “Sebagai pesepak bola, saya pribadi sebenarnya tak ingin ada hal seperti itu,”
“Tetapi, kami sebagai manusia tentu ingin membela negara dan bangsanya mati-matian. Lalu emosi itu terluap dan tak bisa terlontrol,” tuturnya.
Soal provokasi pemain lawan pada laga Indonesia Vs kamboja itu, Evan juga membenarkan hal itu.
“Benar sekali, mereka melakukan provokasi dengan segala cara,” ucapnya.
“Namun bagi kami, hal itu sesuatu yang lumrah dan biasa. Hanya saja, semua itu jadi pelajaran kita,” tutur Evan.
Kamboja bukan sekali ini saja memancing dengan bermain keras dan strategi provokasi karena kalah level bermain, di pertandingan sebelumnya para pemain Kamboja terlibat Insiden dengan para pemain Thailand
Dari pantauan sosial media, sebagian besar rakyat Indonesia kecewa mengapa pemain bernomor punggung 24 itu sampai memperlihatkan gerakan vulgar itu.
Saya dihantam terus. Wasit juga berat sebelah. Saya balas karena tidak bisa menahan emosi," ucap Marinus kepada wartawan selepas laga. Kejadian tersebut mendapat sorotan dari pelatih Milla. Marinus mendapat teguran dari pelatih asal Spanyol tersebut.
"Coach Milla bilang agar kejadian tadi jangan sampai diulangi lagi. Dia bilang saya harus mengubah itu agar bisa menjadi pemain besar pada masa depan," tutur pemain asal Papua ini.
Pertandingan semifinal akan digelar pada 26 Agustus.
Marinus dipastikan absen pada laga tersebut karena terkena akumulasi kartu kuning. Kartu kuning terakhir dilayangkan kepadanya dalam laga itu, termasuk kepada Hansamu Yama dan Muhammad Hargianto, sehingga Indonesia tanpa tiga pilar tersebut pada semifinal.
Saat situasi mereda, para pemain Kamboja ingin masuk ke ruang ganti. Kali ini, mereka mendapatkan tekanan dari suporter Indonesia. Botol demi botol dilempar suporter Garuda Muda ke arah pemain Kamboja.
Mereka sempat membalasnya. Aksi tersebut berakhir ketika pemain Kamboja digiring ke ruang ganti oleh panitia dan pihak keamanan.
Diharapkan para pemain Timnas bisa lebih dewasa agar tidak terpancing permainan keras dan strategi provookasi lawan yang bisa merugikan Indonesia
Lolos ke Semi-FINAL, Rakyat Indonesia diharapkan Temani Garuda Muda hadapi tuan Rumah Malaysia dan para supporternya agar mental para pemain tidak down
Follow @A_BlogWeb
Ironisnya, keributan di ujung laga tersebut berlanjut sampai ke luar lapangan. Setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga, beberapa pemain Timnas U-22 dan Kamboja bentrok di pinggir lapangan ketika hendak menuju ruang ganti. Akibatnya, staf pelatih dan ofisial pertandingan harus turun untuk melerai keributan tersebut.
Anehnya pemain kamboja yang memukul tiddak diberikan kartu..
Waktu tambahan yang diberikan cukup mengejutkan, yakni delapan menit. Maklum, banyak pemain Kamboja yang tergeletak cedera dari menit ke menit. Insiden terjadi antarpemain kedua tim, sempat adu tegang hingga laga akhirnya selesai di menit 101.
Di penghujung pertandingan saat memasuki menit-menit akhir, para pemain Kamboja yang sudah tertinggal 0-2 justru terlihat memancing emosi para pemain Indonesia. Laga sempat tertunda beberapa saat lantaran pemain kedua tim bersitegang.
Meski begitu, pertandingan tetap dilanjutkan hingga tambahan waktu mencapai delapan menit. Sayangnya, keributan kembali pecah sesaat setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga dan saat para pemain Indonesia baru selesai melakukan selebrasi kemenangan.
Para pemain Kamboja yang hendak keluar lapangan pertandingan diduga sengaja memancing emosi anak asuh Luis Milla. Alhasil, bentrok pun tak terhindarkan dan para pemain Skuat Garuda Muda yang terlanjur terpancing emosi langsung merespons ulah pemain Kamboja.
Dari sebuah video rekaman, terlihat bahwa segera setelah peluit akhir berbunyi sejumlah pemain Kamboja menunjuk-nunjuk Marinus Wanewar yang sedang meninggalkan lapangan dengan dikawal pelatih kiper Indonesia Eduardo Perez Moran dan Miguel Gandia Monton, salah satu asisten pelatih timnas Indonesia. Lalu pecahlah keributan kecil di tepi lapangan
Selangor (ANTARA News) - Pelatih timnas Kamboja, Vasconcellos Andrade Vitorino meminta pemain Indonesia, Marinus Manewar yang dinilai menjadi pemicu perselisihan usai pertandingan SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Kamis diedukasi.
Pemain dengan nomor punggung 24 ini dinilai telah melakukan tindakan kurang terpuji dengan menggerakkan alat vitalnya ke arah bangku cadangan pemain Kamboja.
"Pemain nomor 24 (Marinus) saya lihat punya kualitas, Tapi saya yakin pelatih akan menghukumnya atau melakukan sesuatu. Semuanya dimulai dari sini. Saya kira banyak kamera merekamnya," kata pelatih Kamboja.
Dampak dari apa yang dilakukan oleh Marinus, usai pertandingan sempat terjadi keributan. Pemain dan official Kamboja terlihat tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh pemain Indonesia itu.
Pelatih Luis Milla bahkan, untuk menenangkan Marinus di saat pemain dan official Kamboja mendekatinya, terlihat mendekap pemain asal Papua itu untuk menuju ruang ganti.
Setelah mereda, pemain Indonesia lainnya langsung menemui suporter yang dengan setia mendukung timnas Indonesia. Sedangkan pemain Kamboja langsung menuju ruang ganti. Namun, sebelum masuk terlihat saling tunjung dengan suporter Indonesia.
Apa yang dilakukan Marinus ternyata menjadi perhatian Luis Milla. Bahkan mantan pelatih timnas Spanyol U-21 itu meminta maaf atas kelakuan salah satu anak asuhnya itu.
"Saya sangat sedih dengan apa yang dilakukan (Marinus). Sebagai pemain timnas seharusnya bisa membawa nama daerah maupun negaranya. Saya juga tidak mengerti kenapa dia memprovokasi," katanya usai pertandingan.
Pihaknya tidak ingin apa yang dilakukan oleh Marinus terulang dan Luis Milla berharap kedepannya jauh lebih bagus terutama dalam kemajuan timnas Indonesia.
Sementara itu, Marinus Wanewar saat dikonfirmasi mengaku tidak akan mengulangi apa yang telah dilakukan saat timnas Indonesia melawan Kamboja yang selanjutnya dinilai menjadi pemicu keributan.
Pada pertandingan lain secara mengejutkan Vietnam dibantai Thailand dengan skor 0-3. Padahal dalam empat laga sebelumnya, anak asuh Nguyen Huu Tang selalu tampil dominan sehingga difavoritkan lolos ke semifinal dengan status juara grup.
Hasil itu membuat Thailand melenggang ke babak empat besar sebagai juara grup bersama Indonesia yang keluar sebagai runner-up Grub B.
Berikutnya, tim Gajah Putih akan menghadapi Myanmar yang menjadi runner-up Grup A, sedangkan Indonesia menghadapi Malaysia yang menjuarai Grup A dengan poin sempurna. Laga semifinal dijadwalkan berlangsung hari Sabtu (26/8) besok.
Pelatih Kamboja, Vasconcellos Andrade Vitorino, aksi saling dorong dipicu tindakan tak terpuji Striker Timnas Indonesia Marinus Wanewar yang secara sengaja seperti menunjukkan gerakan ‘anu’-nya (maaf) alat vitalnya ke arah pemainnya.
“Saya hanya suka membicarakan tim saya. Tapi pemain Indonesia nomor 24 memperlihatkan kemaluan kepada kami. Itu bukan tugas saya, itu tugas manajer mereka untuk memberikan edukasi. Itu masalah Indonesia,” ujar Vasconcellos dalam keterangan resminya.
Selepas laga, Evan Dimas mengatakan, sebenarnya mereka tak mau kejadian seperti ini terjadi. Namun, beberapa hal memicu keributan sehingga menjadi ricuh.
Diwawancarai usai laga berakhir, Evan Dimas berkata “Sebagai pesepak bola, saya pribadi sebenarnya tak ingin ada hal seperti itu,”
“Tetapi, kami sebagai manusia tentu ingin membela negara dan bangsanya mati-matian. Lalu emosi itu terluap dan tak bisa terlontrol,” tuturnya.
Soal provokasi pemain lawan pada laga Indonesia Vs kamboja itu, Evan juga membenarkan hal itu.
“Benar sekali, mereka melakukan provokasi dengan segala cara,” ucapnya.
“Namun bagi kami, hal itu sesuatu yang lumrah dan biasa. Hanya saja, semua itu jadi pelajaran kita,” tutur Evan.
Kamboja bukan sekali ini saja memancing dengan bermain keras dan strategi provokasi karena kalah level bermain, di pertandingan sebelumnya para pemain Kamboja terlibat Insiden dengan para pemain Thailand
Saya dihantam terus. Wasit juga berat sebelah. Saya balas karena tidak bisa menahan emosi," ucap Marinus kepada wartawan selepas laga. Kejadian tersebut mendapat sorotan dari pelatih Milla. Marinus mendapat teguran dari pelatih asal Spanyol tersebut.
"Coach Milla bilang agar kejadian tadi jangan sampai diulangi lagi. Dia bilang saya harus mengubah itu agar bisa menjadi pemain besar pada masa depan," tutur pemain asal Papua ini.
Pertandingan semifinal akan digelar pada 26 Agustus.
Marinus dipastikan absen pada laga tersebut karena terkena akumulasi kartu kuning. Kartu kuning terakhir dilayangkan kepadanya dalam laga itu, termasuk kepada Hansamu Yama dan Muhammad Hargianto, sehingga Indonesia tanpa tiga pilar tersebut pada semifinal.
Saat situasi mereda, para pemain Kamboja ingin masuk ke ruang ganti. Kali ini, mereka mendapatkan tekanan dari suporter Indonesia. Botol demi botol dilempar suporter Garuda Muda ke arah pemain Kamboja.
Mereka sempat membalasnya. Aksi tersebut berakhir ketika pemain Kamboja digiring ke ruang ganti oleh panitia dan pihak keamanan.
Diharapkan para pemain Timnas bisa lebih dewasa agar tidak terpancing permainan keras dan strategi provookasi lawan yang bisa merugikan Indonesia
Lolos ke Semi-FINAL, Rakyat Indonesia diharapkan Temani Garuda Muda hadapi tuan Rumah Malaysia dan para supporternya agar mental para pemain tidak down