Baca Artikel Lainnya
Penyakit akibat merokok bisa menyerang siapa saja dan dimana saja. Bahayanya, biaya penyakit yang timbul dari merokok sangat tinggi dan menjadi beban negara.
Ketika seseorang merasa tergantung dengan rokok, hal ini bisa membuat mereka sulit berhenti.Menurut peneliti dan dosen senior Universitas Padjajaran Ardini S Raksanagara, setiap tahun negara harus membiayai penyakit akibat rokok yang nilainya Rp 107 miliar per tahun.
"Merokok itu pastilah menimbulkan kesakitan dan kematian," kata Ardini dalam Diskusi Panel Potensi Alternatif Produk Tembakau di LIPI, belum lama ini.
Masih menurutnya, penyakit akibat merokok seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan penyakit kardiovaskular, menjadi penyakit katastropik yang membutuhkan biaya tinggi. Selain itu, Ardini mencatat penyakit paru ostruktif kronis akibat rokok terus meningkat. Belum lagi masalah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBRL).
"Fenomena merokok justru melanda anak-anak remaja produktif. Perilaku seks dan rokok di kalangan anak dan remaja sangat mengkhawatirkan," ungkap Ardini.
Karena itu, lanjutnya, salah satu alternatif yang kini digunakan adalah dengan vape atau rokok elektrik. Hal itu dapat menurunkan jumlah perokok dan bahaya penyakit yang ditimbulkan.
"Bagaimana sih sehingga lingkungan terbebas dari asap rokok? Harus ada kebijakkan yang mengatur. Silahkan soal regulasi vape siapa yang mengatur. Siapa yang mengontrol. Harus pikirkan sama-sama," jelasnya.
references by inilah
Follow @A_BlogWeb
Ketika seseorang merasa tergantung dengan rokok, hal ini bisa membuat mereka sulit berhenti.Menurut peneliti dan dosen senior Universitas Padjajaran Ardini S Raksanagara, setiap tahun negara harus membiayai penyakit akibat rokok yang nilainya Rp 107 miliar per tahun.
"Merokok itu pastilah menimbulkan kesakitan dan kematian," kata Ardini dalam Diskusi Panel Potensi Alternatif Produk Tembakau di LIPI, belum lama ini.
Masih menurutnya, penyakit akibat merokok seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan penyakit kardiovaskular, menjadi penyakit katastropik yang membutuhkan biaya tinggi. Selain itu, Ardini mencatat penyakit paru ostruktif kronis akibat rokok terus meningkat. Belum lagi masalah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBRL).
"Fenomena merokok justru melanda anak-anak remaja produktif. Perilaku seks dan rokok di kalangan anak dan remaja sangat mengkhawatirkan," ungkap Ardini.
Karena itu, lanjutnya, salah satu alternatif yang kini digunakan adalah dengan vape atau rokok elektrik. Hal itu dapat menurunkan jumlah perokok dan bahaya penyakit yang ditimbulkan.
"Bagaimana sih sehingga lingkungan terbebas dari asap rokok? Harus ada kebijakkan yang mengatur. Silahkan soal regulasi vape siapa yang mengatur. Siapa yang mengontrol. Harus pikirkan sama-sama," jelasnya.
references by inilah