MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

May 9, 2023

Bank Syariah indonesia Lakukan Perbaikan System Terlalu Lama

Baca Artikel Lainnya

Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) ramai bersuara tidak bisa melakukan transaksi penarikan uang melalui aplikasi mobile banking maupun ATM seharian ini. Menanggapi keluhan nasabah tersebut, BSI meminta maaf.




Pihak BSI menyebut tengah melakukan sistem pemeliharaan (maintenance system) sehingga tidak dapat diakses sementara waktu, serta mengusahakan kembali ke kondisi normal secepatnya.

"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah atas ketidaknyamanannya dalam melalukan transaksi keuangan pada hari ini," tulis BSI melalui akun Twitter resminya, @bankbsi_id, Senin (8/5).

Meskipun sedang mengalami gangguan, BSI meyakinkan para nasabah uang tersimpan di bank tetap aman.

"Kami pastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan kami juga mengimbau kepada seluruh nasabah untuk tetap waspada dan berhati-hati atas segala modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan bank," kata pihak BSI.

Di Facebook dan Twitter, keluhan nasabah BSI yang berteriak tidak bisa menarik uang atau melakukan transaksi seharian ini trending. Mereka mengeluhkan lamanya gangguan yang terjadi sejak pagi hingga pagi dini hari ini (saat artikel ini ditulis). 

Para nasabah kecewa lantaran ada yang kehabisan uang dan tidak bisa mengambil dana / uangnya atau melakukan transaksi perbankan lainnya untuk membayar makanan, membeli sesuatu. Aplikasi mobile banking error, begitu mereka pergi ke ATM terdekat, ternyata kondisinya sama saja. tak hanya itu, internet banking juga sama sepertinya semua dilakukan di satu server yang sama untuk layanan perbankan BSI tersebut. Alhasil semua  layanan tak bisa digunakan

Survei bertajuk Insights and Customer Perspective of Halal Industry in Indonesia yang dilakukan perusahaan riset pasar Populix menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Muslim di Indonesia masih menggunakan bank konvensional dibanding bank syariah.

Survei itu dilakukan terhadap 1.014 laki-laki dan perempuan Muslim berusia 17 hingga 55 tahun. Hasil survei menyebut bahwa mayoritas atau sebesar 61 persen masyarakat Muslim masih menggunakan bank konvensional.

Masyarakat Muslim yang menggunakan bank syariah hanya 35 persen, sedangkan masyarakat Muslim yang menggunakan bank digital konvensional sebesar 31 persen, yang menggunakan bank digital syariah sebesar 15 persen, dan BPR sebanyak 8 persen.

Survei itu juga mengungkap alasan masyarakat Muslim Indonesia yang masih memilih bank konvensional dibanding syariah. Sebanyak 40 persen responden menyatakan masih nyaman dengan pelayanan bank konvensional dibanding bank syariah. Smentara, sebanyak 40 persen responden masih belum melihat perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah.

Sebanyak 21 persen responden lebih memilih bank konvensional karena kantor cabang bank syariah tidak ada atau jauh dari rumah mereka. Sebanyak 20 persen responden lebih memilih bank konvensional karena produk keuangan syariah masih belum bervariasi.

Sedangkan, 20 persen responden belum menggunakan bank syariah karena sudah memiliki berbagai rekening di berbagai bank, 14 persen responden masih belum yakin menggunakan bank digital syariah, dan 7 persen responden tidak peduli dengan kehalalan produk keuangan.

 
Alasan Belum Memilih Bank Syariah

Beberapa pertimbangan masyarakat ketika memilih layanan perbankan yaitu:

  1.     Layanan pelanggan yang mudah dihubungi (91 persen)
  2.     Menteri BUMN Targetkan BTN Syariah Gabung BSI Akhir Tahun Ini
  3.     Memiliki jaringan ATM yang luas (90 persen)
  4.     Pelayanan kantor cabang yang memuaskan (90 persen)
  5.     Memiliki aplikasi mobile banking (89 persen)
  6.     Biaya-biaya yang transparan (85 persen)
  7.     Memiliki aplikasi internet banking(85 persen)
  8.     Menganut sistem halal (75 persen)
  9.     Bunga yang menarik (16 persen)



Alasan Memilih Bank Syariah
 

jadi pilihan rata-rata pengguna BSI / Tabungan Easy Wadiah. Jenis tabungan ini adalah produk simpanan yang menggunakan prinsip syariah Islam Wadiah Yad Dhamanah. Di sini, nasabah tidak dibebankan biaya admin bulanan , biaya akan dibebankan untuk hal-hal tertentu. Dengan begitu, tabungan dalam rekening bisa lebih dioptimalkan.

  •     Biaya admin bulanan: Gratis
  •     Setoran awal: Rp100.000
  •     Saldo minimal: Rp50.000

Selain tak ada biaya admin bulanan di Bank BSI atau kecil dibanding Bank lainnya,biaya admin kartu ATM BSI berjenis GPN

  •     GPN Silver: Gratis
  •     GPN Gold: Rp 1.000
  •     GPN Platinum: Rp 2.000

biaya admin ATM BSI per bulan untuk jenis kartu debit Visa adalah sebagai berikut: 

  • Visa Silver: Rp 1.000 
  • Visa Gold: Rp 2.000 
  • Visa Platinum: Rp 3.000 Visa Priority: Gratis

Jenis Kartu Debit BSI GPN


GPN Silver
Kartu debit GPN Silver tidak dikenakan biaya admin. Kemudian, limit tarik tunainya maksimal 5 juta. Untuk transfer antar rekening BSI limitnya adalah 25 juta. Limit transfer rekening ke bank lain adalah 10 juta (maksimal).

Untuk kamu yang suka berbelanja, bisa menggunakan kartu ini hingga limit 25 juta. Untuk pembayaran berbagai transaksi juga memiliki limit hingga 25 juta.  


GPN Gold
Untuk pengguna jenis kartu debit BSI GPN Gold, akan dikenakan biaya admin sebesar Rp. 1000. Untuk limit penarikan tunai sebesar 10 juta. Jika kamu akan transfer ke sesama rekening BSI, maka limitnya hingga 50 juta. Melakukan transfer ke Bank lainnya, limit hingga 20 juta.

Untuk transaksi belanja mendapatkan limit hingga 50 juta. Dan untuk pembayaran berbagai transaksi limit hingga 50 juta.


GPN Platinum
Kamu yang menginginkan limit lebih besar lagi, sangat cocok menggunakan jenis kartu debit BSI GPN Platinum. Biaya admin yang akan dikenakan setiap transaksi sebesar Rp. 2000. Limit tarik tunai di ATM hingga 15 Juta.

Untuk transfer antar rekening BSI mendapatkan limit hingga 100 juta. Untuk transfer ke Bank lainnya mendapatkan limit hingga 50 juta. Transaksi belanja dapat kamu nikmati hingga limit 100 juta. Adapun untuk transaksi pembayaran limitnya disesuaikan dengan saldo yang ada pada tabunganmu. 


Hasil survei  juga mengungkapkan, 58 persen responden mengatakan hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih sebuah layanan adalah penggunaan sistem halal atau menghindari Riba yang ada di Bank Konvensional. Karena Seluruh Dana nasabah-nasabahnya yang tersimpan Bank BSI tidak dipinjamkan untuk kegiatan/akitiftas/membangun sesuatu atau proyek  yang dilarang dalam Islam. seperti contoh sederhananya membuat tempat hiburan malam/judi/mensponsori/membiayai sesuatu kegiatan yang ada unsur maksiat atau diharamkan dalam Islam

Walaupun sistem BANK BSI SYARIAH belum sepenuhnya Syariah sesuai Al-Quran, akan jadi tanggung jawab kelak di akhirat bagi direksi dan pengatur kebijakan. Umat Muslim Indonesia yang memilih Bank Syariah sudah terbebas dari tanggung jawab hindari Riba di akhirat kelak karena mengikuti sisttem yang paling mendekati sistem Syariah

Sebanyak 75 persen konsumen Muslim merasa aman dengan layanan yang digunakan, dan 64 persen responden merasa ada jaminan kualitas mutu dari layanan tersebut. 

Survei itu juga menunjukkan bank syariah yang menjadi pilihan masyarakat Muslim Indonesia. Sebanyak 51 responden memilih Bank Syariah Indonesia (BSI), 22 persen memilih BCA Syariah, dan 10 persen Bank Aladin Syariah.

Kemudian, 9 persen responden memilih Bank Muamalat Indonesia, 7 persen memilih BTN Syariah, 7 persen memilih CIMB NIAGA Syariah, dan 6 persen Bank Mega Syariah.

Selanjutnya produk-produk keuangan syariah yang banyak dimiliki oleh masyarakat adalah tabungan syariah (73 persen), Tabungan Haji (19 persen), Deposito Syariah (15 persen), Pinjaman Syariah (11 persen), KPR Syariah (9 persen), Giro Syariah (8 persen), dan Gadai Syariah (5 persen).

 

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 44 persen responden memiliki niat membuka rekening bank syariah di masa depan dengan beragam alasan.

Sebanyak 47 persen responden ingin membuka rekening bank syariah di masa depan karena berpedoman kepada prinsip syariah, 

Di sisi lain, 43 persen responden mengatakan ragu-ragu untuk membuka rekening bank syariah di masa depan, 13 persen menyatakan tidak ingin membuka rekening bank syariah. sebanyak 45 persen responden menyatakan tidak membuka rekening bank syariah karena masih belum melihat perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah.

Kemudian, 43 persen karena masih nyaman dengan pelayanan bank yang saat ini dimiliki, 31 persen sudah memiliki berbagai rekening di berbagai bank, 29 persen karena kantor cabang bank syariah tidak ada atau jauh dari rumah, 23 persen karena produk keuangan syariah masih belum bervariasi seperti bank konvensional, 18 persen tidak peduli dengan kehalalan produk keuangan, dan 17 persen karena masih belum yakin menggunakan bank digital syariah.


 

Sebelumnya, ada beberapa nasabah yang mengaku tidak bisa mengakses aplikasi BSI Mobile sama sekali. Namun, tidak sedikit pula yang mengaku tidak bisa melanjutkan transaksi di dalam aplikasi.

Adapun notifikasi dalam aplikasi BSI Mobile menyebutkan kalau permintaan transaksi tersebut tidak dapat diproses.

"Informasi: Permintaan tidak dapat diproses (100)," tulis pesan yang diterima sejumlah nasabah.

"BSI Mobile lagi error pagi ini. Tarik tunai ATM ga bisa, ngecek saldo via aplikasi ga bisa juga," cuit salah satu nasabah BSI.

Sementara akun lain menuliskan, "BSI Mobile error sejak pagi. Mohon ditindaklanjuti."

Melihat pantauan sejumlah cuitan pula, ternyata tidak hanya soal aplikasi BSI Mobile error, tapi ada beberapa nasabah yang mengaku tidak bisa melakukan penarikan uang tunai.

Nassabah Bank BSI tidk bisa melakukan berbagai akses transaksi

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) buka suara perihal gangguan atau error pada layanan mobile banking milik mereka. Hal ini menjadi keluhan sejumlah netizen pada Senin, 8 Mei 2023. Corporate Secretary BSI, Gunawan Arief Hartoyo menjelaskan, gangguan tersebut dikarenakan saat ini perseroan sedang melakukan maintenance sistem, sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah. Karenanya, untuk sementara waktu BSI mobile tidak dapat diakses oleh pengguna.

insiden ini juga memunculkan banyak kejanggalan: mengapa bank melakukan pemeliharaan di awal pekan atau hari kerja—umumnya, pemeliharaan sistem TI terjadi di akhir pekan ketika frekuensi transaksi uang terbatas.

Dalam pernyataan tertulisnya, BSI tak menjelaskan permasalahan yang sesungguhnya, tapi meyakinkan bahwa dana nasabah aman. Bank juga mengingatkan terhadap segala macam penipuan atau tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan bank. Nasabah diminta tidak menyerahkan kode PIN, password, atau OTP kepada siapa pun, termasuk pegawai BSI.

 


 



Di kalangan komunitas cybersecurity juga berembus kabar bahwa gangguan tersebut karena efek serangan siber atau jaringan server terkena virus berupa ransomware. Namun saat artikel ini ditulis pihak / pejabat BSI masih belum mau buka suara



Sebagai gabungan 3 Bank Syariah sebelumnya, Perbaikan sistem yang dlakukan tim IT Bank Syariah Indonesia terlihat belum professional dan memakan waktu lama lebih dari 4x24 jam saat artikel ini ditulis. Kemungkinan ada sebagian data di database yang rusak dan tak bisa dipulihkan

Setuju jika jajaran tim IT Bank BSI diganti?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) diminta proaktif dan segera menginvestigasi masalah yang terjadi pada Bank BSI


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta BSI untuk mempercepat pemulihan layanan agar nasabah bisa kembali bertransaksi normal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan saat ini OJK mencermati adanya gangguan layanan pada delivery channel BSI pada 8 Mei 2023.

"Menyikapi hal tersebut, OJK melakukan langkah yang diperlukan antara lain meminta BSI memastikan layanan kepada nasabah tetap dapat berjalan, mempercepat pemulihan layanan kepada nasabah dengan menyelesaikan sumber gangguan layanan. Serta meningkatkan mitigasi untuk menyikapi potensi gangguan di kemudian hari," kata dia kepada detikcom, Selasa (10/5/2023).

Dia menyebutkan untuk hal-hal tersebut tidak hanya ditujukan pada BSI yang saat ini mengalami kendala namun secara umum juga pada industri perbankan mengingat potensi gangguan layanan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan dalam penggunaan teknologi informasi di era digital.

Dian mengungkapkan manajemen BSI melaporkan bahwa telah menindaklanjuti arahan OJK termasuk menyampaikan pemberitahuan kepada nasabah, memastikan keamanan dana nasabah serta memulihkan layanan di kantor cabang, ATM, mobile banking dan delivery channel lainnya secara bertahap.

"Selanjutnya, BSI telah meminta agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati dalam melakukan transaksi, mewaspadai potensi penipuan maupun tindak kejahatan lainnya yang mengatasnamakan suatu bank, serta melakukan verifikasi kebenaran informasi yang beredar," ujar dia.

Kemudian OJK terus mendorong perbankan untuk memanfaatkan teknologi informasi guna meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah dengan tetap memperhatikan tata kelola, keamanan informasi, dan perlindungan konsumen.

Dian menyampaikan sebagai pedoman penyelenggaraan teknologi informasi, OJK telah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2022 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/SEOJK.03/2022 tentang Ketahanan dan Keamanan Siber bagi Bank Umum.

Menurut dia, OJK akan terus melakukan langkah- langkah yang diperlukan untuk terus memperkuat ketahanan digital perbankan Indonesia secara menyeluruh.

Tim pengawas dan pemeriksa IT OJK dan BI terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk percepatan pemulihan pelayanan BSI kepada nasabahnya. Saat ini sebagian besar operasi sudah kembali berjalan normal, dan diharapkan dalam waktu singkat akan dapat diselesaikan," jelas dia.

Dalam berita sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa sengkarut layanan perbankan BSI yang terjadi sejak Senin kemarin disebabkan adanya serangan siber. Padahal BSI tengah melakukan transisi perbaikan sistem IT.

"Laporannya seperti itu. Tapi kan kembali lebih baik kita cek, jangan sampai dibilang serangan. Tetapi kemarin saya sudah cek dengan tim kami memang ada serangan seperti itu," kata dia.

 Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengungkapkan, pihaknya tahun ini mengalokasikan anggaran Rp 580 miliar untuk pengembangan dan kemanan siber perbankan. Sebelumnya, pada 2022, alokasinya hanya sebesar Rp 280 miliar, sehingga ada kenaikan Rp 300 miliar untuk keamanan siber.

"Tahun 2022 kita spending kurang lebih sekitar Rp 280 miliar untuk IT kita. Tahun ini naik lagi Rp 580 miliar, hampir Rp 600 miliar," kata Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (Tbk) Hery Gunardi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Sebelumnya, Hery mengonfirmasi adanya dugaan serangan siber terhadap layanan perbankan BSI. Namun, ia membantah bila serangan tersebut meminta sejumlah uang tebusan.

"Kami temukan ada indikasi serangan siber. Kami ada temporary switch off untuk memastikan sistem aman, tapi tidak ada tebusan, ya," ujarnya.

sambung Hery, perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik perihal dugaan serangan siber tersebut. Adapun dalam proses normalisasi layanan, tim teknologi informasi (TI) BSI bekerja sama dengan tim TI Bank Mandiri dan tentunya berkoordinasi secara intens dengan berbagai pihak terkait, baik regulator BI, OJK, pemegang saham maupun lembaga pemerintah.


BSI Eror, Pelunasan Biaya Perjalanan Haji Mundur ke 15 Mei 2023


Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Saiful Mujab mengatakan penutupan akan dilakukan pada hingga 12 Mei 2023, yang sudah merupakan perpanjangan dari yang seharusnya ditutup pada Jumat (5/5/2023). "Pelunasan haji aman. Pembayaran terakhir kayaknya mundur ya. Kalau tidak salah tadi 15 ya, besok," kata Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi, Kamis (11/5).

Dari total 203.320 kuota jemaah haji reguler, masih ada 14.356 yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan, sehingga kesempatan bagi mereka untuk melunasi diperpanjang.

BSI Buka Layanan Weekend di 434 Kantor Cabang pada 13-14 Mei 2023

Kantor-kantor cabang yang membuka layanan pada akhir pekan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti di sekitar Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan Bandar Lampung di Sumatera.

Kemudian, di sejumlah kantor cabang di sekitar Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya di Pulau Jawa. Tidak ketinggalan sejumlah daerah di Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua. Selengkapnya, daftar kantor cabang yg membuka layanan pada akhir pekan dapat diketahui nasabah melalui BSI Call 14040.

Layanan yang disediakan pada masa ini adalah

  • layanan transaksi tarik dan setor. Kedua, lanjutnya, layanan pemindahbukuan. BSI juga membuka operasional pada akhir pekan ini untuk layanan customer care.
  • ayanan yang dapat juga dilakukan oleh nasabah melalui kantor cabang BSI pada akhir pekan ini yakni penyetoran, khusus untuk nasabah institusi dan mitra bayar.

 

 

UPDATE 13 MEI 2023

Akhirnya ada pejabat Bank BSI yang muolai buka suara, Komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Masduki Baidlowi buka suara soal lkumpuhnya sistem dan jaringan digital Bank BSI. 

Komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI)   tengah membahas terkait sanksi yang akan diberikan kepada para direksi terutama Direksi IT Bank BSI atas kasus tersebut. Pemberian sanksi itu merupakan buntut dari lumpuhnya sistem layanan BSI sejak beberapa hari kemarin dan tentunya banyak merugikan para nasabah.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandri Putra menyatakan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) terkait gangguan pada sistem elektronik BSI. Gangguan tersebut sempat membuat pengguna tidak mengakses layanan perbankan di BSI.


sejak 8 Mei 2023 pihaknya sejatinya sudah mengetahui bahwa terjadi gangguan pada sistem elektronik BSI, BSSN pun berkomunikasi kepada BSI untuk melakukan pemulihan sistem elektronik tersebut. Namun BSI menyampaikan untuk melakukan penanganan secara mandiri.

 

Sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2019 pasal 24 (3), 'Dalam hal terjadi kegagalan atau gangguan sistem yang berdampak serius sebagai akibat perbuatan dari pihak lain terhadap Sistem Elektronik, Penyelenggara Sistem Elektronik wajib mengamankan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan segera melaporkan dalam kesempatan pertama kepada aparat penegak hukum dan Kementerian atau Lembaga terkait. Oleh karenanya, BSSN pun masih menunggu laporang lengkap dari BSI terkait gagangguan tersebut.

Sistem jaringan layanan perbankan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI secara bertahap kembali normal. Pada Senin (15/5/2023), seluruh transaksi dari para nasabah diupayakan sudah kembali seperti semula.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/5/2023). Hery memastikan, data dan dana seluruh nasabah dipastikan aman.

”Setelah satu hari ditemukan adanya indikasi gangguan pada sistem, pada hari berikutnya sebenarnya sudah menyala. Namun, kami ingin memastikan bahwa data nasabah aman sehingga dilakukan maintenance sampai semuanya dipastikan aman,” katanya.

Sebelumnya, dikabarkan sistem layanan perbankan BSI mengalami gangguan pada Senin (8/5/2023) dan mengakibatkan sebagian transaksi melalui BSI terkendala selama beberapa hari. Pada Kamis (11/5/2023), sistem tersebut secara bertahap mulai pulih dengan dapat dilakukannya transaksi melalui kantor cabang, ATM, maupun mobile banking.



 UPDATE 9-31 MEI 2023

Malam hari 11 Mei 2023, Transaksi melalui ATM BSI, ATM Mandiri atau mesin ATM Bank lainnya sudah bisa dilakukan, namun untuk transaksi di BSI Mobile banking dan Internet Banking belum bisa dilakukan. Jika ATM masih terkendala bisa melakukan transaksi tarik tunai atau transfer melalui Teller di Kantor Cabang Bank BSI TERDEKAT

Selama masa pemulihan sistem, dan belum normal 100%...  perhatikan hal berikut

  • 8 Mei 2023. Dana/Saldo uang di Bank BSI kamu aman karena dijamin OJK, jadi jangan panik jika kamu miliki bukti transaksi . Simpan screenshoot transaksi Mobile Banking / Internet Banking / kertas transaksi ATM jika suatu saat bermasalah
  • 9-16 Mei 2023, mimiin sarankan agar tak melakukan dulu aktifitas tarik tunai / pencairan / penarikan saldo dari e-commerce seperti penghasilan dari Tokopedia, Shopee, BUKALAPAK, Lazada atau penghasilan lainnya seperti GoFood, GrabFood dan lain-lain ke akun Bank BSI milik kamu untuk hindari transaksi terpending/uang gagal masuk, karena data tidak akan dijamin tercatat di server karena masih dalam pemulihan. Jika mendesak butuh danna tersebut, cairkan ke bank lainnya atau titip cairkan dana di tabungan milik keluarga, saudara/teman yg bisa dipercaya agar uangnya bisa diambil segera
  • Jangan lakukan uninstal aplikasi BSI Mobile Banking di smartphone kamu, saat artikel ini ditulis, jika kamu instal ulang aplikasi BSI Mobile Banking + Login lagi maka memerlukan verifikasi Bank BSI dengan datang ke Kantor Cabang BSI dan saat artikel ini ditulis proses verfikasi mobile banking tersebut belum bisa dilakukan akibat server belum normal. Aplikasi Mobile banking hanya bisa dibuka, pada 10 mei 2023 tidak bisa melakukan cek saldo/transaksi. Untuk lakukan transaksi cek saldo / tarik uang sebaiknya datangi mesin ATM BSI, Mandiri, mesin ATM lainnya, cek saldo + transaksi selain di mesin ATM BSI / ATM Mandiri akan dikenakan biaya. Pilih mesin ATM yang ada di Kantor Cabang agar resiko kartu ATM tertelan kecil, biasanya kualitas hardware mesin ATM modern + sinyal internetnya lebih bagus jika mesin ATM ada di Kantor Cbang BSI / Bank Mandiri / ATM Bank lainnya. BACA JUGA: Cara Mengurus Kartu ATM BSI BanK Syariah Indonesia Hilang atau Tertelan
  • 10 Mei 2023, Proses tarik tunai / setoran tunai dapat dilakukan DI Teller dengan mendatangi kantor Cabang Bank BSI dengan membawa Buku Tabungan + Kartu ATM + KTP ASLI. Jika ATM Expired, Hilang atau tertelan mesin ATM akibat pemulihan sistem Bank BSI yang belum 100%, maka tanyakan dulu kepada Satpam Bank BSI yang kamu datangi apakah bisa tarik tunai/setor tunai/transfer tanpa kartu ATM, Cari Kantor Cabang BSI yang bisa lakukan hal tersebut
  • Jika kurang yakin kualitas jaringan di daerahmu, Hindari dulu transfer uang jumlah besar dari BSI ke rekening Bank lainnya atau sebaliknya untuk menghindari uang hilang atau tidak masuk tercatat di server, karena biasanya server masih dalam proses pemulihan / backupnya sedang berlangsung.
  • 11 Mei 2023 , Proses  cek saldo, cek mutasi,  transfer online antar sesama rekening Bank BSI lewat mobile banking BSI bisa dilakukan, bukan melalui BI FAST .
  • Sebagian fitur transaksi di M Banking BSI Mobile bisa dilakukan
  • 12 Mei 2023, Transaksi Topup dompet Digital (E Wallet) dan transfer ke Bank lainnya masih belum bisa dilakukan
  • 8-15 MEI 2023, Proses pengurusan yang berhubungan dengan layanan Customer Service di Kantor Cabang Bank BSI belum bisa dilakukan seperti. membuka rekening Tabungan, Pengurusan kartu ATM, Printout/cetak buku tabungan, Aktifasi/Verifikasi Mobile Banking/Internet Banking/SMS Banking dan hal lainnya,,, yang bisa dilakukan saat ini Di Kantor Cabang BSI adalah Tarik Tunai /Setor Tunai/Transfer sesama Bank BSI
  • 8-12 MEI 2023 Layanan Internet Banking BSI belum bisa diakses / digunakan
  • 13 MEI 2023 SIANG-MALAM. Layanan internet Banking BSI dan berbagai transaksi BSI Mobile Banking sudah bisa digunakan namun masih belum stabil kadang bisa diakses kadang tidak bisa diakses.., sepertinya masih dalam proses testing kunjungan traffic+ testing fitur transaksi. Cek berkala dijam-jam tidak sibuk seperti dini hari/shubuh. Jangan transaksi dulu dalam jumlah  dana besar untuk hindari gagal transaksi. Tunggu minimal 1 Minggu untuk melihat sistem dan jaringan Bank BSI sudah stabil atau belumnya jika diakses jutaan pengguna Bank BSI . Segera ganti Password + PIN + TOKEN BSI Mobile dan Internet Banking
  • 14 mei 2023. Layanan mesun ATM, Internet Banking / BSI Net Banking dan Mobile Banking BSI berangsur normal kecuali BI FAST meski belum stabil 100% . Proses topup dompet digital / eWallet / e Money masih belum bisa dilakukan / belum stabil, kadang bisa kadang tidak.  . Jika ada transaksi gagal/terpending/belum masuk, seperti gagal Topup , gagal transfer ke antar Bank BSI atau ke Bank Lainnya tunggu 3x24 jam, Jika tidak ada progress bisa dengan menghubungi bank pengirim/tujuan, penyedia dompet digital, ecommerce atau pihak layanan diluar Bank BSI yg dipakai atau layanan Bank Syariah Indonesia Call 14040 atau mendatangi Customer Service langsung  di Kantor Cabang Bank BSI terdekat dengan membawa Buku Tabungan BSI ASLI + KARTU ATM ASLI +  KTP ASLI dan juga screeenshoot bukti transaksi atau bisa menunjukan transaksi di smartphone kamu  pada Custumer Service Bank BSI
  • 16 mei 2023. Proses pengurusan yang berhubungan dengan layanan Teller (Setor Tunai/ Tarik Tunai) dan Customer Service di Kantor Cabang Bank BSI sudah bisa dilakukan seperti. membuka rekening Tabungan, Pengurusan kartu ATM, Printout/cetak buku tabungan, Aktifasi/Verifikasi Mobile Banking/Internet Banking/SMS Banking, buka blokir ATM/BSI Mobile dan hal lainnya,,, tanyakan dulu pada SATPAM/SECURITY Cabang Bank BSI yang kamu tuju apakah layanan yang kamu inginkan sudah bisa dilakukan atau belumnya, jika jawabannya belum, kamu bisa datanagi kantor Cabang Bank BSI  lainnya yang lebih kompeten / besar
  • 18- 29 MEI 2023transaksi top up yang saat ini dapat dilakukan melalui Internet Banking BSI / BSI Mobile yaitu OVO, Gopay, LinkAja, top up E-money selain itu belum bisa dilakukan seperti ShopeePay/DANA/dan lainnya. Proses transfer / pencairan dari EWallet /Dompet Digital ke Bank BSI Belum bisa dilakukan seperti ShopeePay/FLIP/DANA.
  • 8-29 Mei 2023. Proses belanja online di Ecommerce atau belanja online / transaksi  dengan metode pembayaran  Virtual Account Bank Syariah Indonesia belum bisa dilakukan. Jika mendesak ingin lakukan balanja online / topup /bayar tagihan..  lebih baik tarik tunai dulu uang dari Teller Bank atau ATM BSI + ATM Mandiri/ (ATM Prima/Bersama dikenai biaya 6500). Lalu pada pembayaran di ecommercenya  pilih metode pembayarannya di Indomaret / Alfamart / Kantor Pos atau lainnya. Tanyakan akun sosial media Eccomerce resminya akapan bisa alagi menggunakan pembayaran Bank BSI
  • 20 MEI 2023. Fitur BI Fast dan transfer ke sesama Bank BSI / Bank Lain sudah bisa dilakukan . Ada kompensasi biaya Rp.5 dari yang Sebelumnya Rp.2.500. Simpan bukti transaksi /screenshoot jika nanti ada kendala transfer/terpending. Berlaku 19 Mei-31 Mei 2023
  • 23 MEI 2023. Proses transfer/terima uang dari Bank BSI ke Bank lainnya sudah bisa dilakukan, juga transfer/terima uang dari Bank lain ke Bank BSI. Jika tak bisa lewat fitur BI FAST, coba lewat fitur Transfer Online. Jangan lupa simpan bukti transaksi/transfer baik melalui ATM/BSI Mobile/Internet Banking BSI. jika transferan terpending. , hubungi akun sosial media resmi bank asal tujuan transfer, sertakan bukti screenshoot/nomor referensi transaksinya
  • 29 MEI 2023. Fitur QRIS Bank BSI sudah bisa digunakan, pastikan simpan bukti/screenshoot transaksi jika ada uang pending atau pihak penerima transaksi tujuan masih belum masuk/berhasil 
  • 30 MEI 2023. Ftur Belanja Online / pembayaran Transfer Virtual Account Transfer BSI VA sudah normal dan bisa digunakan di Tokopedia. Fitur Topup / tranafer ke Dompet digital DANA sudah normal dan bisa dilakukan, Kalau nomor transaksi sudah keluar dan saldo berkurang tapi uang belum masuk ke Dana hubungi pihak DANA kemungkinan server Dana sedang padat, simpan bukti transaksi. Fitur Belanja dengan mesin EDC usdah bisa dilakukan, simpan bukti transaksi.
  • 08 MEI-09 JUNI 2023. Proses pencairan uang dari ShopeePay atau penghasilan ke Bank BSI belum bisa dilakukan. Pembayaran Belanja dengan BANK BSI / TopUp ShopeePay di Shopee Belum bisa dilakukan. Solusi sementara jika darurat ingin melakukan belanja di Shopee, kamu bisa ubah metode bayar menggunakan metode Bayar Alfamart / Indomaret dikenakan biaya admin Rp.2500 per transaksinya, jangan lupa simpan bukti [embayarannya jika ada gangguan di Alfamart/Indomaret.
  • 10 JUNI 2023. Proses pencairan uang dari ShopeePay atau penghasilan ke Bank BSI Sudah Normal dan bisa dilakukan. Pembayaran Belanja dengan BANK BSI / TopUp ShopeePay di Shopee sudah bisa dilakukan.


Hingga 5x24 jam, belum ada satupun pejabat Bank BSI yang berani muncul ke publik dan memberikan kepastian kapan masalah ini terselesaikan dan memberikan kompensasi apa yang akan diberikan  atas kelalaian tim IT Bank BSI pada Nasabahnya.

Mimin Prediksi layanan Kantor Cabang Bank BSI dan Aplikasi digital Bank BSI akan normal / stabil diatas tanggal 15 Mei 2023 kalau tim IT nya serius


Berikut rangkuman Keluhan Nasabah Bank BSI

  • Aktifitas Bisnis, Jual-Beli terganggu karena proses transfer antar bank terganggu
  • Aktitifas tarik tunai ATM, berbagai transaksi Mobile Banking terganggu
  • Nasabah berhutang pada teman/saudara akibat hanya miliki satu rekening Bank yaitu BSI
  • Aktitifas autodebet terganggu dan Nasabah dikenakan denda
  • Aktifitas di Customer Service Kantor Cabang BSI tak bisa dilakukan
  • Aktifitas pencairan/tarik Dana dari penghasilan e Commerce atau usaha lainnya ke Bank BSI terganggu
  • Pembayaran Gaji tujuan rekening Bank BSI tertunda uang Nasabah mulai menipis.
  • Aktifitas Topup uang digital, pembayaran QRIS terganggu dan masih belum bisa dilakukan
  • Aktifitas belanja online Nasabah terganggu dan tidak bisa dilakukan
  • Aktifitas pembayaran online seperti bayar listrik, pulsa, paket data, dan transaksi lainnya tidak bisa dilakukan
  • Warga Aceh menjerit karena tak ada opsi Bank Syariah lainnya atau Bank Konvensional lainnya untuk melakukan berbagai transaksi perbankan, atau aktifitas bisnis lainnya 
  • Aktifitas transaksi di E Commerce / Market place / toko online menurun karena para pengguna Bank BSI tak bisa lakukan aktifitas pembayaran

Belum ada pejabat Bank BSI mengenai kompensasi apa yang akan diberikan karena telah merugikan jutaan Nasabahnya

 

Melihat isi dokumen/file yang ada di server, kemungkinan ada karyawan IT yang mendownload/mengunjungi /meng klik film dewasa, meng klik link lainnya atau download file-file lainnya dan disimpan di server, hingga akhirnya server terinfeksi virus.


UPDATE 22 MEI 2023

 

ERROR DUA MINGGU LEBIH DAN BELUM PULIH 100%, Dua Direktur BANK BSI Dicopot Dari Jabatannya

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memutuskan untuk merombak jajaran pengurusnya.

Hal ini imbas dari layanan yang sempat bermasalah, dua direktur BSI dicopot oleh Kementerian BUMN.

Adapun, direktur BSI yang dicopot adalah Direktur Teknologi Informasi (TI) Achmad Syafii. Selain itu, Direktur Manajemen Risiko Tiwul Widyastuti.

Selain agenda perubahan pengurus perseroan, mata acara rapat, yakni persetujuan laporan tahunan dan laporan tugas pengawasan dewan komisaris serta pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.

Lalu, persetujuan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. Persetujuan penunjukan kantor akuntan publik dan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

Penetapan tantiem bagi anggota direksi dan dewan komisaris perseroan, serta bonus bagi anggota dewan pengawas syariah perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, dan penetapan gaji anggota direksi dan honorarium anggota dewan komisaris dan dewan pengawas syariah, termasuk pemberian fasilitas, benefit dan/atau tunjangan lainnya untuk tahun buku 2023.

Kemudian, laporan realisasi penggunaan dana hasil penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I) tahun 2022, serta persetujuan rencana aksi (recovery plan) perseroan.

 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan perombakan jajaran Direksi dan Komisaris PT Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan bentuk evaluasi atas insiden gangguan jaringan beberapa waktu lalu.

"Kita mendengar begitu banyak kekecewaan dan keluhan dari masyarakat. Reputasi BSI sebagai bank yang menjadi tulang punggung ekosistem ekonomi syariah harus dijaga dengan baik. Sebagai pemimpin, tentu kita harus tegas dalam mengambil keputusan. Jangan sampai merusak kepercayaan dan merugikan masyarakat," ujar Erick dalam keterangan pers, Senin (22/5/2023).

Erick sendiri mengaku selalu intens memantau setiap perkembangan yang terjadi pada setiap BUMN, tak terkecuali dengan peristiwa yang terjadi pada BSI. Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menilai gangguan terhadap BSI merupakan hal yang tidak bisa ditolerir.

"Sekali lagi, reputasi BSI harus dijaga dengan baik. Ini jadi bahan evaluasi dan kita tak ingin terulang lagi. Mitigasi risiko penggunaan teknologi di sektor finansial harus sangat ketat," ucap Erick.

Erick meminta jajaran direksi dan komisaris yang baru dapat memperbaiki keseluruhan sistem operasional perusahaan, termasuk memperkuat sistem keamanan dan jaringan dari ancaman peretas serta meningkatkan layanan kepada nasabah. Erick tidak segan untuk kembali melakukan perombakan jika tidak ada perbaikan menyeluruh.

 

 

UPDATE 25 MEI 2023

Investigasi OJK masih Berjalan hingga Masalah Dampak Gangguan Layanan BSI Tuntas

Investigasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap Bank Syariah Indonesia (persero) Tbk masih terus berjalan setelah bank plat merah tersebut mendapat serangan siber.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan begitu masalah peretasan muncul BSI telah melakukan koordinasi dengan OJK.

Sejauh ini upaya BSI untuk memastikan penyebab gangguan layanan akibat peretasan terus berlangsung dan pihaknya tetap memonitor pelaksanaannya hingga seluruh persoalan dinilai tuntas.

"Koordinasi kita dengan BSI terus berlangsung sampai memang kita merasakan seluruhnya sudah tuntas," ujar Dian saat wawancara di program Ni Luh KOMPAS TV, Senin (22/5/2023).

Dian menjelaskan hasil penelusuran OJK permasalahan ganguan layanan BSI akibat dari salah satu perangkat komputer yang terkena virus ransomware, hingga munculnya kebocoran data di situs tertutup, dark web.

Namun dari laporan pengawas OJK di lapangan, data-data yang dibocorkan di situs dark web masih terbatas nasabah dan karyawan BSI.

"Berdasarkan penelitaan sampai sejauh data di dark web terkait dengan data yang sudah tiga tahun lalu. Bukan data sensitif, bukan data yang masih berlaku, data sudah tiga tahun lalu. Yang pasti dana masyarkat di BSI masih aman," ujar Dian.

Lebih lanjut Dian menjelaskan percobaan peretasan yang menyasar perbankan setiap hari memang selalu terjadi.

Direktur Penjualan dan Distribusi PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI Anton Sukarna mengatakan pihaknya telah melakukan upaya menguatan sistem IT setelah terjadi gangguan pada 8 Mei 2023 lalu. Salah satu yang dilakukan ada melakukan upgrade antivirus hingga meningkatkan belanja IT.

“Semua antivirus kita harus di-upgrade, kebayang tidak, kita punya puluhan ribu PC (personal computer) di seluruh Indonesia, semua aplikasi juga harus sama di-upgrade,” ujar dia di Kantor Tempo, Jakarta Barat, pada Kamis, 25 Mei 2023.

Menurut dia, proses itu membutuhkan waktu, dan itu yang membuat sistem bank mengalami error yang lama. Karena, pihaknya tidak bisa serta merta mengaktifkan semua sistemnya. Sehingga perlu waktu untuk menjamin bahwa semua sistem dalam kondisi yang sesuai.

“Jadi kalau kita lihat sistem kita itu ada berapa ratus sistem di aplikasi kita. Ada yang disebut high priority, ada yang medium priority, dan low priority. Nah itu kita cukup upgrade sebagian dulu,” kata dia.

Selain itu, Anton menambahkan, seperti bank pada umumnya, BSI juga sebenarnya memiliki standar penetration test (pen test). Bahkan itu merupakan standar umum yang diterapkan berbagai industri yang berkaitan dengan digital.

BSI menggunakan vendor dari luar negeri untuk melakukan proses pen test. Di mana nantinya vendor itu menemukan bagian mana dari sistem BSI yang kurang kuat dengan melakukan simulasi serangan siber untuk selanjutnya diperbaiki. Dia menilai hal itu wajar dan normal dilakukan.

“Contohlah misalnya yang digital banget para marketplace segala macam itu pen test-nya harus kuat karena kalau enggak seram bisa tiba-tiba berubah harganya misalnya,” tutur dia.

Secara keseluruhan, Anton berujar, belajar dari kasus serangan siber itu BSI juga akan meningkatkan belanja untuk infrastruktur IT-nya. “Oh pasti ada, angkanya berapa saya harus cek dulu,” ucap Anton.

Jaringan IT BSI mengalami gangguan pada 8 Mei 2023 yang dampaknya membuat nasabah tidak bisa melakukan transaksi baik di ATM ataupun BSI Mobile. Kemudian pada 10 Mei 2023, pihak BSI menggelar konferensi pers dan mengatakan bahwa layanannya sudah kembali normal, meski beberapa nasabah masih mengeluhkan gangguan saat itu.

BSI belum bisa menjelaskan penyebab terjadinya gangguan itu dan masih menunggu audit dan investigasi digital forensik.


 
Like us on Facebook