Baca Artikel Lainnya
Zakir Abdul Karim Naik adalah seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama.
Ia menyatakan bahwa tujuannya ialah membangkitkan kembali dasar-dasar ilmu penting Islam yang kebanyakan remaja Muslim tidak menyadarinya, tidak mau tau mencari atau sedikit memahaminya dalam konteks modernitas/era saat ini.
Zakir Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai (Bombay pada waktu itu), India dan merupakan keturunan Konkani. Ia bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitisme Islam
AHMED Deedat dan Zakir Naik. Ada yang belum mengenal 2 orang Da’i ini? Mereka adalah guru dan murid, Zakir Naik sedang berguru saat Ahmed Deedat sudah keliling Benua Amerika, Eropa dan Australia, namun sekarang Zakir Naik lah penerus sang guru dengan total terjun di dunia dakwah dan berhenti dari profesi sebagai Dokter Medis.
Mereka berdua sama-sama memiliki darah India, namun Ahmed Deedat dibesarkan di Afrika, Keduanya sama-sama memiliki gelar Da’i sejuta Ummat, keduanya terjun ke dunia dakwah lintas agama dan telah meng-islam-kan puluhan ribu orang.
Jika kita melihat berbagai tayangan video di Youtube, tanya jawab dan cermah Dr. Naik seringkali dihadiri oleh ribuan jamaah. tidak
hanya hanya orang Islam saja juga oleh kristen, hindu, budha, bahkan
atheisme yang kerap kali menjadi jamaah dan mengambil kesempatan pada
sesi tanya-jawab.
Ketika diberi pertanyaan yang tak jarang menentang Islam, ia selalu mengawali jawabannya dengan memuji pertanyaan yang dilontarkan penanya, lalu menjawab dengan sistematik, Dr. Zakir Naik menjawab pertanyaan tersebut dari mendasar kemudian dengan pengandaian-pengandaian yang dengan mudah ditangkap akal sehat, serta tak lupa ia sertai dengan dalil-dalil yang lebih meyakinkan para penanya.
Zakir Naik sempat membuat kemarahan komunitas Syiah dalam Konferensi Damai di Mumbai pada tahun 2007, ketika ia menyebutkan kata-kata “Radhiyallah taa’la anhu” (Semoga Allah meridhoinya) untuk Yazid. Dan sekarang mulai terlihat orang-orang yang tidak bertanggung jawab mulai menebar fitnah. Setelah Orang-orang Syiah, musuh-musuhnya yang lainnya pun mulai menghembuskan isu Wahabi kepada Dr. Zakir Naik.
Dalam sebuah Konferensi Damai di Mumbai pada tahun 2007, Dr. Zakir Naik membela kedudukan mereka (Muawiyyah dan Yazid), pendapat Dr. Zakir Naik ini adalah mengikuti pendapat paraulama besar kaum Muslimin empat mazhab dari dulu hingga sekarang,
Dalam ceramahnya tersebut, Dr. Zakir Naik menambahkan kata pujian ‘Radhiallahu’anhu’, saat setiap kali menyebut nama ‘Yazid’. Inilah yang menjadi sebab Dr. Zakir Naik dicaci maki oleh Sekte Syiah
Dr. Zakir Naik menjelaskan, “Syiah memiliki aqidah yang mengharuskan kita melaknat para Sahabat, mereka paling benci kepada Umar bin Khattab, dan setiap bulan Muharram mereka memiliki ritual melaknat tiga sahabat utama, lalu bagaimana bisa mereka melaknat para sahabat sementara kita bisa diam saja?”
Menghadapi kemarahan Syi’ah ini, Dr. Zakir Naik berkata kepada mereka, “Silahkan kalian melaknat aku 1000 kali! Aku tidak permasalahkan, tapi.. hentikan laknat kalian kepada Abu Bakar, Umar dan Utsman!”
Padahal, sebutan yang sering diucapkan Syiah itu adalah untuk menipu
kaum Muslimin sejak lama, oleh karenannya jangan heran jika Anda Anti
Syi’ah, sertal menjalankan Islam berdasarkan Al-Quran dan Sunnah pasti Anda akan disebut sebagai Wahabi atau Wahabiisme
Ahmed Deedat terlihat lebih nekat, beliau berdakwah bukan di Mesjid namun mendatangi gereja-gereja jemaat pusat di Eropa Amerika dan Australia, langsung ingin berhadapan dengan cendikiawan, pastur-pastur dan akademisi kristen.
Zakir Naik terlihat lebih “soft”, ingatan beliau luar biasa. Zakir Naik bukan hanya mampu menghafal Alquran dan Shahih Bukhari Muslim, tapi juga menguasai/hafal diluar kepala serta memahami berbagai macam kitab agama lain seperti weda, tripitaka, bhagavad gita, bahkan sudah meng-islam-kan ribuan Hindu India dan mampu mengkoreksi pastur dan pendeta jika mereka lupa dan salah dalam mengutip ayat-ayat dalam bibble/injil.
Namun Zakir Naik kurang beruntung untuk masa sekarang, beliau tidak bisa lagi mengunjungi Amerika dan Eropa karena dicekal oleh pemerintah. Seperti halnya tahun lalu, Zakir Naik tertantang untuk berdiskusi secara terbuka dengan Mahasiswa Oxford, meskipun acara tersebut tidak batal karena konsep acara dirubah dengan Video Conference.
Zakir Naik tidak banyak memiliki agenda Debat /tanya jawb Terbuka seperti halnya Ahmed Deedat, hampir semua tantangan debat terbuka yang dilayangkan oleh Dr.Zakir Naik tidak mendapat respon dari gereja-gereja, karena inilah Zakir Naik dijuluki dengan “Ahmed Deedat Plus” karena telah membuat Pastur-Pastur merasa Ngeri berhadapan dengan beliau.
Kedua Da’i ini memiliki harapan yang sama, dan harapan itu sama-sama belum tercapai, yaitu menggelar Debat Terbuka dengan Paus Paulus langsung dimarkas nya Vatikan-Roma
Hingga Ahmed Deedat mengakhiri masa hidupnya, Vatikan belum juga memberi jawaban, Namun Zakir Naik masih tetap terus melayangkan surat tantangan Debat Terbuka kepada Paus Yohanes Paulus II hingga sekarang.
Meluruskan Bukan Berarti Menghina
Dr. Zakir Naik ditanya saat sedang berdiskusi, “Kenapa Anda Suka Sekali Menghina Kristen?”
Zakir Naik menjawab :
Haram bagi seorang muslim untuk menghina atau merendahkan Non Muslim,
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan ….” [Al-An'am 108]
Penanya : “Tapi kenapa anda suka sekali membuktikan kesalahan Bible?”
Zakir Naik : “Saya tidak menghina, saya membuktikan kesalahan Bible, menyampaikan kebenaran bukan berarti menghina”
Sebelum menjawab pertanyaan, beliau tidak pernah menghina agama yang dianut orang tersebut, namun beliau meluruskan berdasrkan kitab suci agama yang mereka anut. Karena beliau hapal diluar kepala kitab suci agama lain. Dan biasanya orang orang non muslim yang membenci Islam hanya membaca sepenggal-sepenggal ayat / Hadist dan tidak utuh bagaimana sejarah, tafsir, dan hal lainnya
Maka itu disarankan untuk membaca Sirah Nabawiyah terlebih dahulu lalu belajar tafsir Al-Quran agar tidak
salah maksud dan arti..
Akun facebook resmi Dr. Zakir Naik: facebook.com/zakirnaik
Akun YouTube resmi: www.youtube.com/user/Drzakirchannel
Video-Video lainnya tentang Ahmed Deedat dan Zakir Naik sudah banyak dan bisa dicari di Youtube atau media Video lainnya di Internet..
Harus fasih berbahasa Inggris, agar semua penonton yang menyasikannya memahami...
Jangan menghina kepercayaan orang lain..
Menghina dengan kata-kata, apalagi dengan memaki-maki..
apalagi dengan jalan kekerasaan/memaksa.
Nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan yg demikian..
jika beliau masih ada, pasti ia akan sedih melihat perilaku umatnya yg tidak mengamalkan ilmu dan akhlak Al-Quran dan Hadits ..
Bayangkan kamu terlahir bukan sebagai muslim?
tentu hati kecil kamu akan bertanya sebenarnya siapa tuhan yg harus saya sembah?
kepada siapa saya meminta dan berdoa..
dari mana saya berasal? kamana tujuan saya setelah mati?
apakah benar kita harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu setelah mati didunia ini?
dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yg akan muncul dihati kecil kamu..
Semua jawaban pertanyaan kalian tersebut sudah ada pada AL-Quran dan Hadist
Sama seperti Software yg harus diupdate agar kompatibel dengan hardwarenya serta berjalan, berfungsi dengan baik
Ketika diutus Nabi terakhir,
maka segala aturan-aturan Hidup manusia yang berlaku adalah Nabi terakhir..
Adapun ia mengabaikan & tak mau men gakui dan mengikuti aturan-aturan Nabi terakhir
itu adalah pilihan Manusia..
Dan segala pilihan ada konsekuensinya yang harus dibayak kelak,,
Kebenaran harus tetap disampaikan oleh setiap muslim..
Hidayah menerima kebenaran pada seseorang adalah izin dan adalah hak Allah Azza Wa Jalla
hingga seseorang dijemputnya nyawa seseorang dengan lembut atau kasar..
maupun pada hingga hari kiamat itu akan tiba memusnahkan .
kemudian akan dibangkitkan kembali + setiap kita akan dimintai pertanggungan jawabnya...
Mekipun semua agama mengajarkan kebaikan..
Namun ketika salah meminta, menyembah, berdoa..tentu saja akan fatal akibatnya..
Ibarat kita ingin ke suatu tempat, namun kita salah menaiki Bus/Kereta/Pesawat
Padahal kita sangat yakin dalam hati bahwa kendaraan ini akan membawa kita ke tujuan kita..
Tentu tidak akan sampai di lokasi tujuan yang kita inginkan..
Karena yakin saja tidak cukup, karena harus ada buktinya..
Sampaikanlah kebenaran dengan amal pribadi kalian sebagai seorang muslim yg baik juga
bermanfaat bagi orang disekitarmu.. Adapun orang yag menutup diri dan menjauh dari kebenaran (kafir) semua terserah pada keputusan-NYA kelak..
Maka tanpa adanya amalan, meskipun ada keyakinan dan ucapan, tidaklah disebut beriman. Jadi bersyahadat dan mengaku beragama Islam tidak cukup jika akhlak atau perilakumu tidak lebih baik dari orang yg tidak beragama Islam, Agama Tauhid yg menyembah hanya kepada Maha Satu pencipta, tidak ada sekutu, anak, Ibu, Ayah, satu tubuh/roh
Follow @A_BlogWeb
Zakir Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai (Bombay pada waktu itu), India dan merupakan keturunan Konkani. Ia bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitisme Islam
AHMED Deedat dan Zakir Naik. Ada yang belum mengenal 2 orang Da’i ini? Mereka adalah guru dan murid, Zakir Naik sedang berguru saat Ahmed Deedat sudah keliling Benua Amerika, Eropa dan Australia, namun sekarang Zakir Naik lah penerus sang guru dengan total terjun di dunia dakwah dan berhenti dari profesi sebagai Dokter Medis.
Mereka berdua sama-sama memiliki darah India, namun Ahmed Deedat dibesarkan di Afrika, Keduanya sama-sama memiliki gelar Da’i sejuta Ummat, keduanya terjun ke dunia dakwah lintas agama dan telah meng-islam-kan puluhan ribu orang.
Ketika diberi pertanyaan yang tak jarang menentang Islam, ia selalu mengawali jawabannya dengan memuji pertanyaan yang dilontarkan penanya, lalu menjawab dengan sistematik, Dr. Zakir Naik menjawab pertanyaan tersebut dari mendasar kemudian dengan pengandaian-pengandaian yang dengan mudah ditangkap akal sehat, serta tak lupa ia sertai dengan dalil-dalil yang lebih meyakinkan para penanya.
Zakir Naik sempat membuat kemarahan komunitas Syiah dalam Konferensi Damai di Mumbai pada tahun 2007, ketika ia menyebutkan kata-kata “Radhiyallah taa’la anhu” (Semoga Allah meridhoinya) untuk Yazid. Dan sekarang mulai terlihat orang-orang yang tidak bertanggung jawab mulai menebar fitnah. Setelah Orang-orang Syiah, musuh-musuhnya yang lainnya pun mulai menghembuskan isu Wahabi kepada Dr. Zakir Naik.
Dalam sebuah Konferensi Damai di Mumbai pada tahun 2007, Dr. Zakir Naik membela kedudukan mereka (Muawiyyah dan Yazid), pendapat Dr. Zakir Naik ini adalah mengikuti pendapat paraulama besar kaum Muslimin empat mazhab dari dulu hingga sekarang,
Dalam ceramahnya tersebut, Dr. Zakir Naik menambahkan kata pujian ‘Radhiallahu’anhu’, saat setiap kali menyebut nama ‘Yazid’. Inilah yang menjadi sebab Dr. Zakir Naik dicaci maki oleh Sekte Syiah
Dr. Zakir Naik menjelaskan, “Syiah memiliki aqidah yang mengharuskan kita melaknat para Sahabat, mereka paling benci kepada Umar bin Khattab, dan setiap bulan Muharram mereka memiliki ritual melaknat tiga sahabat utama, lalu bagaimana bisa mereka melaknat para sahabat sementara kita bisa diam saja?”
Menghadapi kemarahan Syi’ah ini, Dr. Zakir Naik berkata kepada mereka, “Silahkan kalian melaknat aku 1000 kali! Aku tidak permasalahkan, tapi.. hentikan laknat kalian kepada Abu Bakar, Umar dan Utsman!”
Dan setelah saat itu, mulai terlihat orang-orang yang tidak
bertanggung jawab mulai menebar fitnah, setelah orang-orang Syiah,
sebagian kaum muslimin pun mulai terhasut untuk menghembuskan
isu/sebutan “Wahabi” yang ditujukan kepada Dr. Zakir Naik
Ahmed Deedat terlihat lebih nekat, beliau berdakwah bukan di Mesjid namun mendatangi gereja-gereja jemaat pusat di Eropa Amerika dan Australia, langsung ingin berhadapan dengan cendikiawan, pastur-pastur dan akademisi kristen.
Zakir Naik terlihat lebih “soft”, ingatan beliau luar biasa. Zakir Naik bukan hanya mampu menghafal Alquran dan Shahih Bukhari Muslim, tapi juga menguasai/hafal diluar kepala serta memahami berbagai macam kitab agama lain seperti weda, tripitaka, bhagavad gita, bahkan sudah meng-islam-kan ribuan Hindu India dan mampu mengkoreksi pastur dan pendeta jika mereka lupa dan salah dalam mengutip ayat-ayat dalam bibble/injil.
Namun Zakir Naik kurang beruntung untuk masa sekarang, beliau tidak bisa lagi mengunjungi Amerika dan Eropa karena dicekal oleh pemerintah. Seperti halnya tahun lalu, Zakir Naik tertantang untuk berdiskusi secara terbuka dengan Mahasiswa Oxford, meskipun acara tersebut tidak batal karena konsep acara dirubah dengan Video Conference.
Zakir Naik tidak banyak memiliki agenda Debat /tanya jawb Terbuka seperti halnya Ahmed Deedat, hampir semua tantangan debat terbuka yang dilayangkan oleh Dr.Zakir Naik tidak mendapat respon dari gereja-gereja, karena inilah Zakir Naik dijuluki dengan “Ahmed Deedat Plus” karena telah membuat Pastur-Pastur merasa Ngeri berhadapan dengan beliau.
Kedua Da’i ini memiliki harapan yang sama, dan harapan itu sama-sama belum tercapai, yaitu menggelar Debat Terbuka dengan Paus Paulus langsung dimarkas nya Vatikan-Roma
Hingga Ahmed Deedat mengakhiri masa hidupnya, Vatikan belum juga memberi jawaban, Namun Zakir Naik masih tetap terus melayangkan surat tantangan Debat Terbuka kepada Paus Yohanes Paulus II hingga sekarang.
Meluruskan Bukan Berarti Menghina
Dr. Zakir Naik ditanya saat sedang berdiskusi, “Kenapa Anda Suka Sekali Menghina Kristen?”
Zakir Naik menjawab :
Haram bagi seorang muslim untuk menghina atau merendahkan Non Muslim,
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan ….” [Al-An'am 108]
Penanya : “Tapi kenapa anda suka sekali membuktikan kesalahan Bible?”
Zakir Naik : “Saya tidak menghina, saya membuktikan kesalahan Bible, menyampaikan kebenaran bukan berarti menghina”
Sebelum menjawab pertanyaan, beliau tidak pernah menghina agama yang dianut orang tersebut, namun beliau meluruskan berdasrkan kitab suci agama yang mereka anut. Karena beliau hapal diluar kepala kitab suci agama lain. Dan biasanya orang orang non muslim yang membenci Islam hanya membaca sepenggal-sepenggal ayat / Hadist dan tidak utuh bagaimana sejarah, tafsir, dan hal lainnya
Maka itu disarankan untuk membaca Sirah Nabawiyah terlebih dahulu lalu belajar tafsir Al-Quran agar tidak
salah maksud dan arti..
Akun facebook resmi Dr. Zakir Naik: facebook.com/zakirnaik
Akun YouTube resmi: www.youtube.com/user/Drzakirchannel
Video-Video lainnya tentang Ahmed Deedat dan Zakir Naik sudah banyak dan bisa dicari di Youtube atau media Video lainnya di Internet..
Baik yang bahas Inggris, India, Indonesia dan bahasa lainnya
Syarat tanya jawab dan diskusi dengan Dr. Zakir Naik
Harus fasih berbahasa Inggris, agar semua penonton yang menyasikannya memahami...
Dalam sebuah sesi tanya jawab, seorang pendeta dari daerah ingin menantang Dr. Zakir Naik untuk berdebat,
Padahal sudah dilarang oleh panitia, waktu yang disediakan panitia adalah untuk tanya-jawab bukan waktu untuk berdebat, karena memang seting acara ceramah satu arah bukan duel debat
Namun sang pendeta tetap ngotot, ia mengatakan, "Aku ingin berdebat denganmu, bukan satu hari, tapi tujuh hari, aku bisa menjawab semua argumentasimu tentang kekristenan"
Dr. Zakir Naik menjawab,
"Kau tau, ada ratusan hingga ribuan orang didunia yang ingin berdebat denganku, namun engkau juga harus tau, ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa berdebat denganku,
Aku mau berdebat dengan siapa saja yang dirinya dapat mengumpulkan setidaknya 10 ribu orang peserta, Jadi jika kau bisa mengadakan seminar publik yang didalamnya terkumpul setidaknya 10 ribu orang kristen, maka aku bersedia berdebat denganmu atau dengan siapapun (yang memenuhi kriteria tersebut)...
atau.. (jika kau tidak mampu) kau bisa memberikan materi (bahan debat) kepada pendeta/doktor kristen, semisal Billy Graham, kau tau Billy Graham? dia bisa mengumpulkan 100 ribu orang,
Kalau kau? kau siapa? aku bahkan tidak mengenalmu! buat apa aku membuang-buang waktu untuk melayanimu?!"
(Keterangan : Billy Graham adalah salahsatu Pendeta Kondang Tersohor yang ditantang oleh Zakir Naik, namun tidak ada jawaban)
Dr. Zakir Naik melanjutkan,
Tapi jika kau tetap ingin berdebat, datanglah ke Bombay (Pusat Yayasan IRF asuhan Dr. Zakir Naik), murid-muridku dengan senang akan menjawab semua argumentasimu, jangan khawatir, kami punya banyak murid...
Itulah yang aku katakan jika ada orang (yang tidak terkenal) menantangku, "Berdebatlah dengan muridku"
Kemudian, Dr. Zakir Naik menjelaskan,
"Jika ada yang ingin berdebatku, dengan izin Allah Ta'ala, kami bisa mengumpulkan 100 hingga 300 ribu peserta, makanya aku tidak mau berdebat denganmu, hanya akan menghabiskan waktuku, dan hanya akan membuatmu terkenal"
"Jadi beritahu aku jika kau mau datang, walau kau sudah berumur 69 tahun tidak masalah, murid-murid muda kami menunggumu, kau bisa datang dan kau bayar biaya sewa tampat/aulanya, oke? jika memang kau orang hebat, pasti banyak orang yang akan mau jadi sponsormu (memberi dana), jadi bagaimana pastur, kapan kau mau datang?
Pelajaran yang dapat dipetik dari jawaban Zakir Naik adalah,
Debat Agama Islam-Kristen atau agama lainnya tidaklah berguna jika tidak dilakukan oleh para Ahli dibidangnya, jika kita mendebat orang lain di sosmed hanya akan menjadi debat kusir dan saling hujat, caci mencci, tidak ilmiah
Syaikh Ahmed Deedat atau Dr. Zakir Naik, mengadakan debat / diskusi tanya jawab publik dengan pendeta tujuannya adalah mendakwahkan kepada para pendeta terkenal didepan ribuan jamaah/jemaatnya sendiri bahwa ada yang salah, bahkan di zaman Syaikh Ahmed Deedat, beliau malah berdebat/tanya jawab langsung di gereja-gereja..
Tapi apa efeknya? ratusan ribu bahkan jutaan orang-orang yang menyaksikan menjadi shock dan menangis mengetahui betapa lemah dan amburadulnya konsep beragama mereka, dengan kitab yang mengalami pembaharuan atau revisi, yang kemudian mereka yang berhati lembut dan diberi cahaya ilmu Islam oleh Allah SWT merenung lalu tersadar apa yang diyakininya salah dan kemudian masuk Islam untuk belajar lebih dalam..
Jadi, tidak ada gunanya berdebat di group-group sosmed, hanya akan menjadi debat kusir dan buang-buang waktu saja, tidak ada manfaatnya...
Adapun video-video debat yang tersebar, apa gunanya untuk kita yang muslim? salahsatu alasannya, yaitu supaya kita bisa sadar betapa beruntungnya kita terlahir sebagai muslim, terlahir dalam agama Islam, agama sempurna karena semua hal dari sejak lahir, kehidupan sehari-hari, hingga akhirat kelak semuanya sudah diatur ... namun apakah kita sudah mencari ilmunya dan menerakannya dalam kehiudpan sehari -hari ? atau bahkan tidak mau tau ?
Jadi, dengan kesadaran itu, semoga dapat menjauhkan kita dan keluarga kita dari virus-virus liberal yang menganggap "semua agama sama", dan tentu saja dengan mempelajari Ilmu Islam itu sendiri,
Adapun mempelajari kitab-kitab orang kafir, maka ini tidak dibenarkan, kecuali dilakukan oleh pakarnya yang mengerti makna asli ayat dan asal usul ayat tersebut (bukan terjemah) juga menguasai berbagai kitab-kitab ulama dahulu , serta kisah dimana Ayat Al-Quran & Hadist tersebut diwahyukan, asal-usul diciptaknnya manusia hingga kisah Nabi terakhir mengapa menikahi, Nabi muhammad menikah bukan karena nafsu, melainkan sudah Allah perintahan ada berbagai macam hikmah dari pernikahan tersebut.
Dan juga oleh seorang yang 'alim dengan tujuan membantah fitnah orang-orang kafir terhadap Islam,
Yang salah di zaman sekarang ini adalah sebagian manusia menikah karena nafsu, bukan karena Allah SWT..
Beranggapan asal cinta, kaya, banyak uang, maka ia bisa menikahi wanita sesukanya, menceraikan sesukanya. Tidak ada Nikah Siri dalam islam, karena Islam memuliakan Wanita..
apakah mau ia menikahi janda tua? nenek-nenek ? karena ingin meringankan beban hidup mereka? dan hal-hal lainnya sesuai syariat dan sesuai Nabi Muhdammad SAW
Tapi sebagian manusia malah menikahi wanita yg lebih muda hanya karena syahwatnya
Jika ada yang memfitnah Islam dengan hal-hal bertemakan syahwat, seperti itulah pikiran kotor orang yg memfitnah Islam tersebut..
Allah SWT membolehkan menikah dengan 4 istri dengan syarat ia harus paham ilmu agama, kepribadiaannya baik masyarakat
Tapi ingat setiap perilaku Istri dan anak-anaknya kelak akan menjadi tanggung jawab sang suami di akhirat
Satu saja berat pertanggungjawabannya.. apa bisa ia mempertanggungjawabkan Akidah anak-anak dan Istri-Istrinya ?
Dan juga oleh seorang yang 'alim dengan tujuan membantah fitnah orang-orang kafir terhadap Islam,
Yang salah di zaman sekarang ini adalah sebagian manusia menikah karena nafsu, bukan karena Allah SWT..
Beranggapan asal cinta, kaya, banyak uang, maka ia bisa menikahi wanita sesukanya, menceraikan sesukanya. Tidak ada Nikah Siri dalam islam, karena Islam memuliakan Wanita..
apakah mau ia menikahi janda tua? nenek-nenek ? karena ingin meringankan beban hidup mereka? dan hal-hal lainnya sesuai syariat dan sesuai Nabi Muhdammad SAW
Tapi sebagian manusia malah menikahi wanita yg lebih muda hanya karena syahwatnya
Jika ada yang memfitnah Islam dengan hal-hal bertemakan syahwat, seperti itulah pikiran kotor orang yg memfitnah Islam tersebut..
Allah SWT membolehkan menikah dengan 4 istri dengan syarat ia harus paham ilmu agama, kepribadiaannya baik masyarakat
Tapi ingat setiap perilaku Istri dan anak-anaknya kelak akan menjadi tanggung jawab sang suami di akhirat
Satu saja berat pertanggungjawabannya.. apa bisa ia mempertanggungjawabkan Akidah anak-anak dan Istri-Istrinya ?
Adapun kita yang tidak punya kepentingan, cukup mempelajari dan menerapkan ilmu Islam, Al-quran dan As-Sunnah sesuai anjuran Nabi terkahir agar bermanfaat bagi Manusia di seeliling kita
Jangan menghina kepercayaan orang lain..
Menghina dengan kata-kata, apalagi dengan memaki-maki..
apalagi dengan jalan kekerasaan/memaksa.
Nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan yg demikian..
jika beliau masih ada, pasti ia akan sedih melihat perilaku umatnya yg tidak mengamalkan ilmu dan akhlak Al-Quran dan Hadits ..
Bayangkan kamu terlahir bukan sebagai muslim?
tentu hati kecil kamu akan bertanya sebenarnya siapa tuhan yg harus saya sembah?
kepada siapa saya meminta dan berdoa..
dari mana saya berasal? kamana tujuan saya setelah mati?
apakah benar kita harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu setelah mati didunia ini?
dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yg akan muncul dihati kecil kamu..
Semua jawaban pertanyaan kalian tersebut sudah ada pada AL-Quran dan Hadist
Sama seperti Software yg harus diupdate agar kompatibel dengan hardwarenya serta berjalan, berfungsi dengan baik
Ketika diutus Nabi terakhir,
maka segala aturan-aturan Hidup manusia yang berlaku adalah Nabi terakhir..
Adapun ia mengabaikan & tak mau men gakui dan mengikuti aturan-aturan Nabi terakhir
itu adalah pilihan Manusia..
Dan segala pilihan ada konsekuensinya yang harus dibayak kelak,,
Kebenaran harus tetap disampaikan oleh setiap muslim..
Hidayah menerima kebenaran pada seseorang adalah izin dan adalah hak Allah Azza Wa Jalla
hingga seseorang dijemputnya nyawa seseorang dengan lembut atau kasar..
maupun pada hingga hari kiamat itu akan tiba memusnahkan .
kemudian akan dibangkitkan kembali + setiap kita akan dimintai pertanggungan jawabnya...
Mekipun semua agama mengajarkan kebaikan..
Namun ketika salah meminta, menyembah, berdoa..tentu saja akan fatal akibatnya..
Ibarat kita ingin ke suatu tempat, namun kita salah menaiki Bus/Kereta/Pesawat
Padahal kita sangat yakin dalam hati bahwa kendaraan ini akan membawa kita ke tujuan kita..
Tentu tidak akan sampai di lokasi tujuan yang kita inginkan..
Karena yakin saja tidak cukup, karena harus ada buktinya..
Sampaikanlah kebenaran dengan amal pribadi kalian sebagai seorang muslim yg baik juga
bermanfaat bagi orang disekitarmu.. Adapun orang yag menutup diri dan menjauh dari kebenaran (kafir) semua terserah pada keputusan-NYA kelak..
"Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawaati wal ardh haniifan musliman wama ana minal musyrikin. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada wajah yang menciptakan langit & bumi dgn lurus, & aku bukan termasuk orang yg menyekutukan-Nya" (QS. Al-An'am, 6: 79).
Iman itu ada 70 atau 60-an cabang.
Yang paling tinggi adalah perkataan ‘la ilaha illallah’,
yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu (juga) merupakan bagian dari iman.
— HR. Bukhari no. 9 dan Muslim no. 35.
Yang paling tinggi adalah perkataan ‘la ilaha illallah’,
yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu (juga) merupakan bagian dari iman.
— HR. Bukhari no. 9 dan Muslim no. 35.
Perkataan ‘Syahadat’ menunjukkan bahwa iman harus dengan ucapan di lisan. Menyingkirkan duri dari jalan menunjukkan bahwa iman harus dengan amalan anggota badan. Sedangkan sifat malu menunjukkan bahwa iman
harus dengan keyakinan dalam hati, karena sifat malu itu di hati karena
perbuatan dosa disaksikan Allah SWT. Inilah dalil yang menunjukkan
bahwa iman yang benar hanyalah jika terdapat tiga komponen di dalamnya yaitu
(1) keyakinan dalam hati,
(2) ucapan di lisan, dan
(3) amalan dengan anggota badan.
(1) keyakinan dalam hati,
(2) ucapan di lisan, dan
(3) amalan dengan anggota badan.
Maka tanpa adanya amalan, meskipun ada keyakinan dan ucapan, tidaklah disebut beriman. Jadi bersyahadat dan mengaku beragama Islam tidak cukup jika akhlak atau perilakumu tidak lebih baik dari orang yg tidak beragama Islam, Agama Tauhid yg menyembah hanya kepada Maha Satu pencipta, tidak ada sekutu, anak, Ibu, Ayah, satu tubuh/roh
references by wikipedia, islampos,