Baca Artikel Lainnya
Anggota masyarakat dan LSM yang tergabung dalam koalisi pendidikan menolak kurikulum baru 2013.
Koalisi yang terdiri dari kalangan Federasi Serikat Guru Indonesia,
orang tua murid, dan pemerhati pendidikan. serta elemen masyarakat
bersama-sama mendatangi kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), di
Jakarta, (5/12). '
'Kami sepakat menolak perubahan kurikulum pendidikan KTSP 2006
menjadi Kurikulum 2013,'' ujar juru bicara elemen masyarakat menolak
perubahan kurikulum 2013, Romo Benny.
Menurut Benny, perubahan kurikulum yang dilakukan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak memiliki latar belakang
kuat dan terkesan terburu-buru. Sehingga, alih-alih menyempurnakan
kurikulum yang ada tak dapat menjamin pendidikan di Indonesia lebih
baik.
"Kami menolak perubahan kurikulum karena tak ada alasan dan latar
belakang jelas mengapa kurikulum harus diubah. Perubahan kurikulum
dilakukan secara reaktif, tanpa ada visi yang jelas mengenai
pendidikan,'' terang Benny.
Menurut Benny, perubahan kurikulum yang coba diaplikasikan pada medio
2013, tidak didahului dengan riset dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kurikulum KTSP 2006. Ditambah, perubahan itu tanpa melibatkan para guru
dan pakar pedagogik dalam proses penyusunan kurikulum.
Benny menyarankan pemerintah sebaiknya lebih fokus pada peningkatan
kualitas guru karena 62 persen guru SD tidak pernah mendapatkan
pelatihan, rata-rata guru di kota besar hanya mengikuti pelatihan hanya
sekali dalam lima tahun. Bahkan ditemukan guru PNS yang terakhir
mengikuti pelatihan pada tahun 1980.
references by republika