Baca Artikel Lainnya
Sejumlah akun pribadi Twitter dinonaktifkan karena mengumbar
foto-foto tidak senonoh anak di bawah umur. Penutupan ini dilakukan
menyusul rentetan komplain dari para pengguna Twitter.
Juru bicara
kepolisian dari unit Pusat Perlindungan Online dan Eksploitasi Anak
(Child Exploitation and Online Protection Centre /CEOP) Inggris
mengatakan, saat ini Twitter telah menonaktifkan akun-akun tersebut.
CEOP
selaku unit kepolisian yang ditugaskan memberantas kekerasan seksual
online pada anak saat ini sudah mengantongi sekitar 30 komplain terkait
akun-akun tersebut.
Menurut CEOP, Twitter diwajibkan untuk
mengirim rincian setiap akun tersebut ke National Centre for Missing and
Exploited Children (NCMEC) di Amerika Serikat untuk ditindaklanjuti.
NCMEC selanjutnya akan meneruskan informasi itu ke para penegak hukum di
negara pelaku yang bersangkutan.
Belum diketahui apakah foto-foto
tersebut diupload oleh pengguna Twitter di Inggris atau pengguna
Twitter yang berbasis di luar negeri.
National Society for the
Prevention of Cruelty to Children (NSPCC) selaku Komnas Perlindungan
Anak di Inggris mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melaporkan
setiap aktivitas yang mencurigakan seperti kejadian ini.
"Sejujurnya,
ini bukan kejutan besar. Berdasarkan pengalaman kami, pelaku pelecehan
seksual akan menggunakan segala cara agar bisa men-share foto seperti itu. Mereka biasanya cukup licik," kata juru bicara NSPCC seperti dikutip BBC, Rabu (26/12/2012).
Profesor
Alan Woodward dari Departemen Komputasi University of Surrey tidak mau
ketinggalan berkomentar. Menurutnya pelaku lebih senang menggunakan
media sosial ketimbang komputer, karena dengan begitu mereka dapat
mengklaim bahwa itu bukan mereka.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Twitter perihal kejadian ini (liputan 6)