Baca Artikel Lainnya
Pulau karang tiba-tiba muncul di tengah laut Madura
Salah
satu warga yang juga seorang nelayan di Desa Labuhan, Subhan (56)
mengatakan, semula warga kaget dan panik dengan kemunculan batu-batu
karang dengan bentuk aneh tersebut. "Namun, lama kelamaan, karena banyak
warga dari luar Desa Labuhan ingin melihat langsung karang ajaib itu,
menjadi biasa dan memanfaatkan perahunya untuk disewakan, termasuk
saya," katanya.
Subhan mengatakan, sekali antar pulang pergi, dia bisa mengangkut lima sampai tujuh orang dan setiap orang dikenakan sewa Rp 4 ribu. "Sehari lumayan banyaklah, bisa sampai ratusan," katanya.
Perahu-perahu nelayan ini akan disewakan ketika air laut pasang. Sebab, saat Subuh sampai menjelang siang, orang-orang bisa langsung melihat dengan jalan kaki ke tengah laut. Bahkan keindahan Pulau Karang bisa dilihat dari bibir pantai. Ukurannya cukup besar. Tingginya sekitar tiga meter dengan panjang sekitar 50 meter. Di bawahnya terdapat batu-batu karang dengan ukuran besar.
"Kalau Subuh atau pagi, karangnya bisa terlihat semuanya dari jauh. Kalau sore air laut pasang cuma terlihat bagian atasnya," kata Nur Afiah, salah satu warga Desa Labuhan.
Afiah juga mengatakan, kalau batu-batu karang yang berkumpul menjadi satu membentuk pulau itu, terdapat karang-karang berbentuk unik tidak seperti biasa dilihat warga di sekitar bibir pantai. "Karangnya aneh-aneh, ada yang seperti tengkorak manusia ada seperti piring dan ada juga dengan bentuk-bentuk tidak biasa kita lihat," katanya.
references by merdeka.com
Follow @A_BlogWeb
Pulau karang sepanjang 50 meter di tengah laut, tiba-tiba muncul di
pesisir yang berada di Desa Labuhan, Kec Sepuluh, Bangkalan, Madura,
Jawa Timur. Fenomena kemunculan gundukan karang setinggi sekitar tiga
meter ini, diyakini masyarakat sekitar sebagai tanda akan terjadinya
bencana.
Menurut warga sekitar, sebelum cuaca ekstrem melanda Laut Jawa, pulau
baru di tengah laut yang terdiri dari puluhan batu karang dengan ukuran
besar dan ribuan lebih karang berukuran kecil itu, tidak pernah ada.
"Karang-karang dengan ukuran dan bentuk yang tidak lazim (tidak
seperti yang biasa dilihat warga di bibir pantai) itu, muncul awal
Januari lalu," kata Nur Afiah, warga Desa Labuhan, Rabu (23/1).
Awalnya, penduduk sekitar mengira cuma kumpulan pasir di tengah laut
yang terdorong oleh ombak besar. "Tapi lama-lama tambah membesar,
membentuk seperti kapal raksasa yang terdampar. Karena penasaran,
penduduk akhirnya mendekat dan ternyata ada banyak karang. Bentuknya
aneh-aneh, ada yang seperti tengkorak manusia, ada yang berbentuk
lempengan dan karang yang kecil-kecil seperti tulang belulang."
Fenomena alam ini, dikhawatirkan sebagai pertanda akan terjadinya
petaka di kawasan sekitar. "Terus terang saja, kami, warga di sini kaget
dan takut, soalnya batu berukuran besar ini sebelumnya tidak ada, tapi
kenapa kok tiba-tiba bermunculan, jangan-jangan ini isyarat sesuatu,"
sahut Firman (35), warga Desa Labuhan yang lain.
Meski demikian, misteri kemunculan pulau karang yang secara tiba-tiba
ini, belum bisa dibuktikan secara pasti kalau nantinya akan terjadinya
bencana. Hanya saja, kekhawatiran dan berbagai opini tetap muncul di
desa setempat.
Beberapa di antaranya, menganggap kalau Desa Labuhan akan segera
tenggelam disapu air laut. Ada juga yang berpikir, untuk selalu waspada
saja, karena bencana apapun bakal terjadi dengan munculnya pulau karang
tersebut.
"Bentuk bencana itu, kita ya nggak tahu. Hanya saja kita patut
waspada dan selalu istighfar, itu saja," kata Nur Afiah lagi, menimpali
ucapan Firman.
Kendati memunculkan kekhawatiran dan spekulasi bernuansa mistis,
warga sekitar tetap memanfaatkan keanehan pulau karang tersebut sebagai
obyek wisata baru. Para nelayan di Desa Labuhan-pun, memanfaatkan
perahunya untuk mengantar wisatawan lokal melihat dari dekat keunikan
batu karang di pulau karang tersebut.
Cukup Rp 4 ribu per kepala, bisa mengobati rasa penasaran warga. Tak
hanya warga di Pulau Madura yang berbondong-bondong ingin menyaksikan
sendiri pulau karang itu, warga dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik pun tak
mau ketinggalan ingin menyaksikan fenomena alam tersebut.
Munculnya pulau aneh di Madura membawa berkah bagi nelayan
Fenomena munculnya 'Pulau Karang' di tengah laut di pesisir pantai Desa
Labuhan, Kecamatan Sepuluh, Bangkalan, Madura, Jawa Timur awal Januari
lalu membuat warga penasaran bercampur panik. Mereka takut akan timbul
petaka karena kejadian alam itu dianggap aneh.
Meski dianggap aneh, banyak pengunjung mendatangi pulau dadakan tersebut. Karena banyak pengunjung yang datang, hal ini dimanfaatkan oleh nelayan setempat untuk mengais rezeki.
"Siapa yang tahu soal kutukan, soal balak atau apalah sebutannya. Masalah gaib ya kita kembalikan pada yang gaib, yaitu Tuhan seru sekalian alam," kata seorang pengunjung, Suharyono yang ingin menyaksikan fenomena unik di Pulau Garam, sebutan Madura tersebut, Rabu (23/1).
Pengunjung asal Surabaya ini mengaku penasaran. Setiap pengunjung yang menyewa perahu, dikenakan tarif Rp 4 ribu untuk pulang-pergi.
Sementara pengunjung yang sudah menginjakkan kakinya di 'Pulau Karang' tak merasa takut karena aura mistisnya. "Mereka malah bercanda dan berfoto ria mengabadikan momen tersebut. Kalau mereka khawatir akan terjadi kejadian gaib pasca munculnya Pulau Karang itu, tentu mereka akan pergi, atau lebih banyak mendekatkan diri kepada Tuhan. Bukan sibuk mengejar duniawi," ujarnya.
Sementara penduduk sekitar, saat awal kemunculan 'Pulau Karang' yang dihuni puluhan batu karang dengan ukuran besar, plus ribuan lebih atau bahkan jutaan lebih karang berukuran kecil itu dianggap sebagai pertanda akan terjadi bencana alam yan biasa menenggelamkan Desa Labuhan.
Meski dianggap aneh, banyak pengunjung mendatangi pulau dadakan tersebut. Karena banyak pengunjung yang datang, hal ini dimanfaatkan oleh nelayan setempat untuk mengais rezeki.
"Siapa yang tahu soal kutukan, soal balak atau apalah sebutannya. Masalah gaib ya kita kembalikan pada yang gaib, yaitu Tuhan seru sekalian alam," kata seorang pengunjung, Suharyono yang ingin menyaksikan fenomena unik di Pulau Garam, sebutan Madura tersebut, Rabu (23/1).
Pengunjung asal Surabaya ini mengaku penasaran. Setiap pengunjung yang menyewa perahu, dikenakan tarif Rp 4 ribu untuk pulang-pergi.
Sementara pengunjung yang sudah menginjakkan kakinya di 'Pulau Karang' tak merasa takut karena aura mistisnya. "Mereka malah bercanda dan berfoto ria mengabadikan momen tersebut. Kalau mereka khawatir akan terjadi kejadian gaib pasca munculnya Pulau Karang itu, tentu mereka akan pergi, atau lebih banyak mendekatkan diri kepada Tuhan. Bukan sibuk mengejar duniawi," ujarnya.
Sementara penduduk sekitar, saat awal kemunculan 'Pulau Karang' yang dihuni puluhan batu karang dengan ukuran besar, plus ribuan lebih atau bahkan jutaan lebih karang berukuran kecil itu dianggap sebagai pertanda akan terjadi bencana alam yan biasa menenggelamkan Desa Labuhan.
Subhan mengatakan, sekali antar pulang pergi, dia bisa mengangkut lima sampai tujuh orang dan setiap orang dikenakan sewa Rp 4 ribu. "Sehari lumayan banyaklah, bisa sampai ratusan," katanya.
Perahu-perahu nelayan ini akan disewakan ketika air laut pasang. Sebab, saat Subuh sampai menjelang siang, orang-orang bisa langsung melihat dengan jalan kaki ke tengah laut. Bahkan keindahan Pulau Karang bisa dilihat dari bibir pantai. Ukurannya cukup besar. Tingginya sekitar tiga meter dengan panjang sekitar 50 meter. Di bawahnya terdapat batu-batu karang dengan ukuran besar.
"Kalau Subuh atau pagi, karangnya bisa terlihat semuanya dari jauh. Kalau sore air laut pasang cuma terlihat bagian atasnya," kata Nur Afiah, salah satu warga Desa Labuhan.
Afiah juga mengatakan, kalau batu-batu karang yang berkumpul menjadi satu membentuk pulau itu, terdapat karang-karang berbentuk unik tidak seperti biasa dilihat warga di sekitar bibir pantai. "Karangnya aneh-aneh, ada yang seperti tengkorak manusia ada seperti piring dan ada juga dengan bentuk-bentuk tidak biasa kita lihat," katanya.
references by merdeka.com