Baca Artikel Lainnya
Beberapa surat kabar di Inggris telah mendapat kritik karena menerbitkan cerita yang salah tentang alasan terjadinya tragedi di Mina pada Kamis (24/9/2015). Colin Freeman, koresponden utama The Telegraph, telah dikritik di media sosial atas beritanya yang menyatakan bahwa himpitan mematikan itu disebabkan oleh polisi yang menutup dua pintu masuk saat kunjungan Raja Salman ke istana terdekat.
Pada kenyataannya, sebagaimana dikutip dari Arab News, himpitan dan saling injak antara jemaah itu terjadi di jalan yang jauh dari istana. Wartawan yang mengetahui topografi daerah itu akan menertawakan, baik pada cerita palsu maupun pada ketidaktahuan penulis.
“Daripada menerima tuduhan liar, media itu seharusnya memeriksa Jalan No 204 (tempat tragedi itu terjadi) dan lokasi istana Raja Salman,” kata Jamil Radwan, seorang wartawan Mesir yang meliputi ritual haji
Radwan menambahkan jalan tempat tragedi itu terjadi dan istana Raja Salman merupakan dua kutub yang terpisah. Juga, sama sekali tidak ada kedatangan VIP di daerah itu,” ujarnya menegaskan.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris, Pangeran Mohammed bin Nawaf, mengatakan klaim bahwa tragedi itu terjadi karena kedatangan VIP benar-benar palsu.
“Itu adalah kebohongan berbahaya yang tidak memiliki dasar apa pun dalam kebenaran. Kendaraan dari pejabat Saudi tidak melakukan perjalanan ke daerah itu,” kata Pangeran Mohammed.
Dia mengatakan rumor itu berasal dari saluran yang dikendalikan negara Iran, Press TV, danLebanon Adiyar, yang baru-baru ini salah mengklaim bahwa 200 masjid sedang dibangun di Jerman oleh Arab Saudi untuk pengungsi Suriah,” ujarnya.
Pangeran Mohammed sangat menyayangkan surat kabar utama di Inggris telah menerima cerita sebagai kebenaran tanpa memeriksa keabsahan sumber.
Jemaah haji dari Pakistan, Mohammed Omar Ali Khan, juga menyayangkan sikap beberapa orang dan negara-negara yang terlibat dalam politik terhadap jenazah dari para korban yang meninggal akibat tragedi Mina.
“Ini sangat memalukan. Semoga Allah memberikan negara-negara bimbingan dan memimpin mereka untuk menghormati orang mati. Saya akan mengampuni media karena mereka tidak tahu tentang ritual dan topografi,” ujar Ali Khan.
Analis keamanan Saudi Nawaf Obaid mengatakan itu adalah kasus klasik jurnalisme amatir media Inggris. “(Mereka) telah menciptakan suatu realitas fiksi paralel,” ujarnya.
Kepala Liga Dunia Muslim juga mengecam kritik Iran atas Arab Saudi. “Pernyataan yang tidak bertanggung jawab dari beberapa pejabat Iran ditujukan untuk merugikan Arab Saudi dan para pemimpinnya,” kata Sekretaris Jenderal MWL Abdullah Al-Turki. “Mereka ingin menyakiti umat Islam yang beriman di Arab Saudi dan kepemimpinannya yang melayani dua masjid suci.”
Seperti dikutip Arab News, menurut Pangeran Mohammed, Raja Salman telah memerintahkan penyelidikan penuh atas penyebab bencana dan segera setelah hasilnya diketahui, mereka akan mengumumkan itu.
references by
http://adfoc.us/30410156582853
Follow @A_BlogWeb
Pada kenyataannya, sebagaimana dikutip dari Arab News, himpitan dan saling injak antara jemaah itu terjadi di jalan yang jauh dari istana. Wartawan yang mengetahui topografi daerah itu akan menertawakan, baik pada cerita palsu maupun pada ketidaktahuan penulis.
“Daripada menerima tuduhan liar, media itu seharusnya memeriksa Jalan No 204 (tempat tragedi itu terjadi) dan lokasi istana Raja Salman,” kata Jamil Radwan, seorang wartawan Mesir yang meliputi ritual haji
Radwan menambahkan jalan tempat tragedi itu terjadi dan istana Raja Salman merupakan dua kutub yang terpisah. Juga, sama sekali tidak ada kedatangan VIP di daerah itu,” ujarnya menegaskan.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris, Pangeran Mohammed bin Nawaf, mengatakan klaim bahwa tragedi itu terjadi karena kedatangan VIP benar-benar palsu.
“Itu adalah kebohongan berbahaya yang tidak memiliki dasar apa pun dalam kebenaran. Kendaraan dari pejabat Saudi tidak melakukan perjalanan ke daerah itu,” kata Pangeran Mohammed.
Dia mengatakan rumor itu berasal dari saluran yang dikendalikan negara Iran, Press TV, danLebanon Adiyar, yang baru-baru ini salah mengklaim bahwa 200 masjid sedang dibangun di Jerman oleh Arab Saudi untuk pengungsi Suriah,” ujarnya.
Pangeran Mohammed sangat menyayangkan surat kabar utama di Inggris telah menerima cerita sebagai kebenaran tanpa memeriksa keabsahan sumber.
Jemaah haji dari Pakistan, Mohammed Omar Ali Khan, juga menyayangkan sikap beberapa orang dan negara-negara yang terlibat dalam politik terhadap jenazah dari para korban yang meninggal akibat tragedi Mina.
“Ini sangat memalukan. Semoga Allah memberikan negara-negara bimbingan dan memimpin mereka untuk menghormati orang mati. Saya akan mengampuni media karena mereka tidak tahu tentang ritual dan topografi,” ujar Ali Khan.
Analis keamanan Saudi Nawaf Obaid mengatakan itu adalah kasus klasik jurnalisme amatir media Inggris. “(Mereka) telah menciptakan suatu realitas fiksi paralel,” ujarnya.
Kepala Liga Dunia Muslim juga mengecam kritik Iran atas Arab Saudi. “Pernyataan yang tidak bertanggung jawab dari beberapa pejabat Iran ditujukan untuk merugikan Arab Saudi dan para pemimpinnya,” kata Sekretaris Jenderal MWL Abdullah Al-Turki. “Mereka ingin menyakiti umat Islam yang beriman di Arab Saudi dan kepemimpinannya yang melayani dua masjid suci.”
Seperti dikutip Arab News, menurut Pangeran Mohammed, Raja Salman telah memerintahkan penyelidikan penuh atas penyebab bencana dan segera setelah hasilnya diketahui, mereka akan mengumumkan itu.
references by
http://adfoc.us/30410156582853