Baca Artikel Lainnya
Puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah pada musim haji 1436 Hijriyah tahun ini berjalan lancar.
Dimulai pukul 10.00 WAS dengan lantunan talbiyah selama satu jam.
Jamaah haji tampak khusuk. Jutaan jamaah melaksanakan wukuf di masing
masing maktab atau juga di masjid sementara di tenda tenda maktab. Sejak
pagi, jamaah sudah bersiap wukuf dengan tekun mengaji, zikir, ataupun
iktikaf.
Sebelum puncak wukuf amirulhaj yang dipimpin menag Lukman Hakim
Saifuddin mengunjungi maktab 13 dan 14 embarkasi Surabaya. Jamaah tampak
begitu gembira menyambut Lukman. Mereka malah meminta berfoto bersama.
Ketika ditanya kurang apa, jamaah hanya mengatakan Alhamdulillah dan
terimakasih kepada menag.
“Tidak terlalu panas pak ada pendinginnya,” ujar salah seorang jamaah dari Bojonegoro di maktab 14.
Mereka senang dengan pelayanan tahun ini. “Kamar mandinya nggak antre
pak,” jawab jamaah ketika ditanya menteri. Justru ketika amirulhaj
mengunjungi tenda haji plus banyak keluhan karena AC banyak mati dan
kamar mandi tidak memadai.
Khotbah wukuf dilakukan di tenda misi haji Indonesia disampaikan oleh
K H Masdar Maududi dari PBNU. Lalu dilanjutkan doa wukuf. Setrlah itu
jamaah berdoa masing masing hingga menjelang magrib. Setelah magrib
barulah jamaah melakukan perjalanan ke Muzdalifah untuk bermalam dan
persiapan mencari batu untuk melempar jumrah.
Sementara itu malam sebelum wukuf, kondisi cuaca di Arafah masih
berubah ubah. Tadi malam sempat terjadi badai angin dan debu sekitar 30
menit sejak pukul 20.30. Akibatnya, satu maktab yaitu maktab 8 roboh
total. Sementara beberapa maktab yang berdekatan hanya rusak sebagian
kecil saja. Maktab 8 ini sebelumnya juga rob9h terkena angin kencang.
Ini kali kedua maktab 8 yang sedianya dihuni 300 lebih jamaah dari
kloter 12 Jakarta itu.
Akibatnya, jamaah yang baru tiba di Arafah tersebut tak bisa masuk
tenda. Mereka hanya bisa duduk di sekitar maktab. Karena belum sempat
masuk tenda tak ada korban luka akibat kejadian ini.
Mereka baru mendapat ganti tenda setelah amirulhaj Lukman Hakim
Saifuddin yang tiba d Arafah sekitar pukul 22.00 WAS. Setelah mendapat
laporan dari jamaah, Menag berusaha mencari ganti maktab. “Kalau tidak
bisa diperbaiki cepat ya harus cari tempat pengganti biar jamaah cepat
bisa istirahat,” katanya.
Angin kencang merobohkan tenda jamaah haji Indonesia di Maktab 8,
Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Selasa (22/9) malam. Menteri Agama
Lukman Hakim Saifuddin langsung memerintahkan 300 jamaah yang seharusnya
menempati jamaah tersebut dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Lukman langsung menuju tenda Muassasah yang kondisinya jauh lebih
baik. Bahan tenda terbuat dari terpal, bukan kain. Rangka tenda juga
dipasang lebih kuat dibandingkan tenda jamaah. Tenda Muassasah setara
dengan tenda untuk jamaah haji khusus.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Djamil,
mengatakan petugas membutuhkan waktu 15 menit untuk mempersiapkan tenda
Muassasah bagi jamaah haji Indonesia. “Nanti yang baru datang saja
dipindahkan ke tenda Muassasah,” ujar dia.
Sementara Kepala Satuan Operasi (Kasatop) Armina, Abu Haris,
menyatakan dia sudah mengumpulkan kepala rombongan dan ketua regu untuk
memudahkan mobilisasi jamaah. Sekarang ini, seluruh jamaah sudah
ditempatkan di mushala dan kantor maktab.
“Mereka juga sedang dibagikan makan. Kalau sudah makan, kami akan tata lagi,” ujar dia.
Kepala Daerah Kerja Bandara Madinah-Jeddah PPIH Arab Saudi, Nurul
Badrutaman, melaporkan kepada Lukman ada dua tenda di Maktab 36 dan 42
yang juga roboh karena angin kencang. “Sekarang masih dalam penanganan
petugas,” kata dia.
Setelah angin kencang situasi Arafah cukup baik. Tak ada angin
kencang hingga salat subuh dan hingga pagi pelaksanaan wukuf. Hingga
kemarin pagi jamaah yang sakit dan mendatangi BPHI Arafah mencapai 20
orang lebih. Sebagian besar terserang pernapasan (ISPA) dan stroke.
Berikut ini adalah foto-foto wukuf yg diambil dari beberapa sumber (klik untuk memperbesar gambar)
Mungkin inilah gambaran Padang Mahsyar kelak, kita semua akan sama dihadapan Allah SWT, tidak ada kaya, miskin, jendral, raja, pejabat.Pakaian kita kelak tergantung amalan apa yang kita perbuat dulu di dunia
saat masih hidup, tidak ada merk mahal, warnanya sama, tidak ada kasta/golongan, perbedaan warna kulit, ras, semua sama disana..
Yang membedakan adalah amalan kita sewaktu masih didunia dahulu..
Kelak kita bentuk tubuh ini saat dibangkitkan sesuai dengan amalan yg dikerjakan atau amalan apa yg dilanggar
Semoga kita semua bisa diundang, dan beribadah kesana oleh Allah SWT
sebelum malaikat maut datang menjemput.
Aamiin
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi
RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang
umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia
gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa
(hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan
dari ilmu yang dimilikinya.”
(HR. at-Tirmidzi, ath-Thabrani)
5 (lima) perkara, di antaranya adalah tentang:
1.Umurnya2.Masa mudanya (Salah satu poin penting kenapa taubat/memperbaiki diri gk boleh nanti aja ah kalau udah agak tuaan/sisa umur)
3.Hartanya (dari mana ia dapatkan)
4.Hartanya (dalam hal apa ia belanjakan)
5.Ilmu yang dimilikinya (amal & manfaat)
Selama berikhtiar dan berdoa agar diundang Allah SWT kesana
Langkahkanlah kaki ke masjid untuk shalat berjamaa'ah
minimal disaat shubuh dan Isya..
Langkahkanlah kaki ke masjid untuk shalat berjamaa'ah
minimal disaat shubuh dan Isya..
references by http://adfoc.us/30410156492051