Baca Artikel Lainnya
Dunia
kerja tidak sama dengan masa kuliah. Apalagi mental yang dibutuhkan
tidak sekadar mencari kerja tapi juga mampu membuka lapangan pekerjaan
bagi orang lain.
Demikian disampaikan oleh Dosen Bimbingan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rosita Endang Kusmaryani. "Ketika seseorang masuk dalam dunia kerja, akan terasa berbeda sekali dengan dunia perkuliahan. Dunia kerja tidaklah linear. Memasuki dunia kerja bukan berarti harus menjadi pekerja, tetapi bisa juga menjadi orang yang menciptakan lapangan kerja," ujar Rosita, seperti dilansir dari situs UNY, Senin (24/11/2014).
Dosen yang memiliki keahlian bidang psikologi industri dan organisasi itu menambahkan, dalam dunia kerja dapat diaplikasikan teori pertukaran sosial. Teori dalam ilmu sosial itu berpendapat, dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi.
"Terdapat lima aspek ketika seseorang memasuki dunia kerja, yaitu pengetahuan, bakat dan minat, keterampilan, kepribadian, serta teknis/prosedural. Dan ketika seseorang lulus kuliah, mereka harus memiliki pilihan karier, yaitu pilihan karier utama dan karier alternatif," tuturnya.
Sementara itu, Dosen Bimbingan Konseling lainnya, yakni Eva Imania Eliasa mengkritisi kepercayaan diri calon karyawan ketika wawancara kerja. Dia menyarankan agar para pencari kerja memiliki sasaran yang realistis, terukur, spesifik, dan fleksibel.
"Banyak dari mereka 'tersandung' saat wawancara. Beberapa kendala antara lain kerapian busana, etika, kelancaran dan nada bicara saat ditanya, serta sekali lagi kepercayaan diri," ungkap Eva.
references by okezone
Follow @A_BlogWeb
Demikian disampaikan oleh Dosen Bimbingan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rosita Endang Kusmaryani. "Ketika seseorang masuk dalam dunia kerja, akan terasa berbeda sekali dengan dunia perkuliahan. Dunia kerja tidaklah linear. Memasuki dunia kerja bukan berarti harus menjadi pekerja, tetapi bisa juga menjadi orang yang menciptakan lapangan kerja," ujar Rosita, seperti dilansir dari situs UNY, Senin (24/11/2014).
Dosen yang memiliki keahlian bidang psikologi industri dan organisasi itu menambahkan, dalam dunia kerja dapat diaplikasikan teori pertukaran sosial. Teori dalam ilmu sosial itu berpendapat, dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi.
"Terdapat lima aspek ketika seseorang memasuki dunia kerja, yaitu pengetahuan, bakat dan minat, keterampilan, kepribadian, serta teknis/prosedural. Dan ketika seseorang lulus kuliah, mereka harus memiliki pilihan karier, yaitu pilihan karier utama dan karier alternatif," tuturnya.
Sementara itu, Dosen Bimbingan Konseling lainnya, yakni Eva Imania Eliasa mengkritisi kepercayaan diri calon karyawan ketika wawancara kerja. Dia menyarankan agar para pencari kerja memiliki sasaran yang realistis, terukur, spesifik, dan fleksibel.
"Banyak dari mereka 'tersandung' saat wawancara. Beberapa kendala antara lain kerapian busana, etika, kelancaran dan nada bicara saat ditanya, serta sekali lagi kepercayaan diri," ungkap Eva.
references by okezone