Dunia
kerja tidak sama dengan masa kuliah. Apalagi mental yang dibutuhkan
tidak sekadar mencari kerja tapi juga mampu membuka lapangan pekerjaan
bagi orang lain.
Demikian disampaikan oleh Dosen Bimbingan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rosita Endang Kusmaryani. "Ketika seseorang masuk dalam dunia kerja, akan terasa berbeda sekali dengan dunia perkuliahan. Dunia kerja tidaklah linear. Memasuki dunia kerja bukan berarti harus menjadi pekerja, tetapi bisa juga menjadi orang yang menciptakan lapangan kerja," ujar Rosita, seperti dilansir dari situs UNY, Senin (24/11/2014).
Demikian disampaikan oleh Dosen Bimbingan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rosita Endang Kusmaryani. "Ketika seseorang masuk dalam dunia kerja, akan terasa berbeda sekali dengan dunia perkuliahan. Dunia kerja tidaklah linear. Memasuki dunia kerja bukan berarti harus menjadi pekerja, tetapi bisa juga menjadi orang yang menciptakan lapangan kerja," ujar Rosita, seperti dilansir dari situs UNY, Senin (24/11/2014).
Baca Artikel Lainnya
- Angka & Data Pengangguran 2018
- Batas Waktu Akhir Pendaftaran CPNS 2018 Diperpanjang Hingga 15 Oktober
- Jenis Pekerjaan Yang Cocok Bagi Orang Pendiam
- Angka Driver & Pengguna Gojek
- Apa Efek Pakai Laher Bearing Roda Murah KW?
- Penyebab Korsleting Listrik
- Kelemahan dan Kekurangan Motor Matic Metik Yamaha
- Kelemahan Ban Tubeless Motor
- Penyebab Reflektor Lampu Motor Meleleh Rusak
- Miliki Soft Skills? Kini Paling Banyak Dicari Perusahaan
Dosen yang memiliki keahlian bidang psikologi industri dan organisasi
itu menambahkan, dalam dunia kerja dapat diaplikasikan teori pertukaran
sosial. Teori dalam ilmu sosial itu berpendapat, dalam hubungan sosial
terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling
mempengaruhi.
"Terdapat lima aspek ketika seseorang memasuki dunia kerja, yaitu pengetahuan, bakat dan minat, keterampilan, kepribadian, serta teknis/prosedural. Dan ketika seseorang lulus kuliah, mereka harus memiliki pilihan karier, yaitu pilihan karier utama dan karier alternatif," tuturnya.
Sementara itu, Dosen Bimbingan Konseling lainnya, yakni Eva Imania Eliasa mengkritisi kepercayaan diri calon karyawan ketika wawancara kerja. Dia menyarankan agar para pencari kerja memiliki sasaran yang realistis, terukur, spesifik, dan fleksibel.
"Banyak dari mereka 'tersandung' saat wawancara. Beberapa kendala antara lain kerapian busana, etika, kelancaran dan nada bicara saat ditanya, serta sekali lagi kepercayaan diri," ungkap Eva.
references by okezone
"Terdapat lima aspek ketika seseorang memasuki dunia kerja, yaitu pengetahuan, bakat dan minat, keterampilan, kepribadian, serta teknis/prosedural. Dan ketika seseorang lulus kuliah, mereka harus memiliki pilihan karier, yaitu pilihan karier utama dan karier alternatif," tuturnya.
Sementara itu, Dosen Bimbingan Konseling lainnya, yakni Eva Imania Eliasa mengkritisi kepercayaan diri calon karyawan ketika wawancara kerja. Dia menyarankan agar para pencari kerja memiliki sasaran yang realistis, terukur, spesifik, dan fleksibel.
"Banyak dari mereka 'tersandung' saat wawancara. Beberapa kendala antara lain kerapian busana, etika, kelancaran dan nada bicara saat ditanya, serta sekali lagi kepercayaan diri," ungkap Eva.

references by okezone
