Baca Artikel Lainnya
Tidak aktif biasanya terkait dengan masalah jantung seperti serangan jantung dan stroke dan olahraga bisa membantu menurunkan risiko seperti tekanan darah tinggi dan penyempitan pembuluh darah yang terkait dengan serangan jantung. Tapi ketika menyangkut pada jenis lain dari kondisi jantung dan gagal jantung maka efek dari aktivitas fisik ini tidak jelas. Jika penyakit jantung koroner bisa ditelusuri ke masalah fisik seperti penyumbatan pembuluh darah atau tekanan yang berlebihan dari memompa darah ke seluruh tubuh maka gagal jantung lain lagi.
Dalam studi terbaru, Jarett Berry, profesor kedokteran dan ilmu klinis di University of Texas Southwestern Medical Center dan rekan-rekannya mempelajari bagaimana olahraga bisa memengaruhi risiko gagal jantung. Mereka melaporkan penelitian ini dalam jurnal Circulation pada berapa banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk secara efektif menurunkan resiko gagal jantung.
Berry dan timnya menganalisis tanggapan dari 12 studi yang melibatkan 370.460 orang dewasa yang ditanya tentang kebiasaan olahraga mereka dan diikuti selama 13 tahun.
Berry menemukan bahwa mereka yang paling aktif secara fisik menunjukkan risiko 30 persen lebih rendah memiliki gagal jantung dibandingkan mereka yang berolahraga sedikit. Orang-orang ini melakukan kegiatan lebih dari apa yang pemerintah saat ini rekomendasikan yakni 150 menit aktivitas fisik moderat setiap minggu.
Bahkan mereka yang melakukan aktivitas olahraga dua kali lipat dari yang direkomendasikan mampu menurunkan risiko gagal jantung sebesar 19 persen.
“Melakukan aktivitas berlebih dalam olahraga sebenarnya bisa mencegah gagal jantung,” kata Berry, seperti dilansir laman Health, Selasa (20/10).
Tekanan darah tinggi dan obesitas adalah penyebab utama dari kedua serangan jantung dan gagal jantung. Tapi sementara serangan jantung bisa ditelusuri ke penghalang tertentu di pembuluh jantung maka gagal jantung bisa muncul dalam bentuk sesak napas, gagal ginjal atau pembengkakan pada kaki.
references by