MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

November 14, 2017

Mengapa Muntahan Ikan Paus Mahal?

Baca Artikel Lainnya

Seorang nelayan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Sukadi, menemukan 200 kilogram benda mengapung di tengah Samudra Hindia yang diduga muntahan (Ambergris) ikan paus, 2 November 2017. Sukadi menjelaskan, awalnya ia tidak tahu bahwa benda yang mengapung itu adalah muntahan paus.

"Awalnya, saya sedang melaut bersama empat rekan. Tepatnya antara Pulau Dua dan Pulau Enggano saya melihat muntahan itu berserak di tengah laut," kata Sukadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/11/2017).

Ia berinisiatif mengecek titik koordinat menggunakan global positioning system (GPS).
Sukadi mengira benda yang bertebaran itu adalah limbah.
"Saya cek GPS, saya kira itu limbah, lalu saya pungut dengan harapan membersihkan laut dari limbah," ucapnya.

Namun, saat benda tersebut ia kumpulkan di perahu lalu dibawa ke darat, baru diketahui jika itu adalah muntahan paus. Sukadi juga tidak mengetahui bahwa benda tersebut bernilai mahal.  Ia tahu setelah ia mengecek di video Youtube.

"Saya baru sadar, yang saya temukan itu adalah muntahan ikan paus bernilai mahal, maka hebohlah. Kalau saya biasa saja tidak heboh, tetapi orang lain banyak yang heboh," ujarnya.
Sejauh ini benda yang diduga muntahan paus tersebut masih ia simpan di rumah dan belum ada yang terjual.

"Masih ada di rumah. Saya simpan sekitar 200 kilogram. Belum ada yang terjual, tetapi kalau ada yang berminat serius dengan harga yang cocok, maka saya jual," ucapnya.
"Sudah banyak yang menghubungi saya namun belum cocok harga. Saya ingin di atas Rp 22 juta per kilogramnya, minimal Rp 30 juta per kilo lah," ujar Sukadi, seperti dilansir dari harianrakyatbengkulu.com

Ia menjelaskan, warna muntahan paus itu putih bercampur kekuningan. Jika dirasa, seperti memegang lilin. Saat dipanaskan, ia akan meleleh dan dapat digunakan untuk menghidupkan api.
Dalam beberapa literatur, muntahan paus berharga cukup mahal per kilogramnya, puluhan hingga ratusan juta.

Ambergris merupakan zat yang menumpuk di dalam usus paus. Lama menumpuk dalam perut paus, zat tersebut menjadi padat seperti lilin dan berbentuk bongkahan. Ambergris berbentuk solid seperti lilin dan mudah terbakar. Zat ini sangat baik digunakan sebagai bahan pembuat parfum.

Muntahan ini dikarenakan kondisi pencernaan paus yang kurang baik, sehingga makanan yang tengah dicernanya keluar lagi. Maka dari itu ambergris sebenarnya terbentuk dari hewan laut berukuran kecil seperti cumi-cumi, ikan, plankton dan sebagainya. Ambergris kemudian akan keluar dari tubuh paus dan dengan bantuan sinar matahari dan air laut lama kelamaan, ambergris berubah bentuk seperti batuan yang agak lunak dengan wangi yang harum.



Seperti dilansir Mirror.co.uk pada Agustus 2016, pasangan dari Lancashire, Inggris, Gary dan Angela pernah menemukan muntahan ikan paus.  Mereka menemukan muntahan paus di pinggiran Pantai Middleton tak jauh dari tempat tinggal mereka sekitar April.
Awalnya Gary-Angela jijik melihat benda lembek dengan bau tak sedap.
"Seperti bau kotoran manusia bercampur dengan muntahan," ujarnya.

Tapi ia menyadari benda itu bukan sekadar kotoran.
Ia kemudian membawanya pulang. Benda itu rupanya Ambergris seharga 930 pound sterling atau setara hampir Rp 1 miliar rupiah.

Kenapa Ambergris dibanderol dengan harga yang mahal? Konon, muntahan paus banyak dicari oleh produsen parfum ternama lantaran ambergris mampu menghasilkan wewangian yang dapat bertahan hingga sangat lama. Untuk memastikan batu lembek dengan bau tak sedap itu adalah muntahan paus, Anda harus mengujinya apakah mudah terbakar atau tidak.

Jika mudah terbakar, kemungkinan itu adalah muntahan paus yang terdampar di pantai.
Setiap paus memiliki ambergris yang berfungsi melindunginya dari memakan-makanan yang tak semestinya dimakan.

Jadi, cobalah kenali ambergris. Karena jika beruntung menemukan muntahan paus, Anda akan menjadi miliarder dadakan.


Dosen kelautan pengasuh mata kuliah Oseanografi dan Istiologi (ilmu tentang ikan) Universitas Bengkulu, Zamdial Sj, saat dihubungi Kompas.com mengatakan tidak ada dalam kebiasaan (habit) ikan paus muntah.

Ikan paus, menurut dia, ada yang memakan ikan kecil, udang, dan plankton. Sepanjang pemahaman yang dimilikinya, kebiasaan sehari (daily activity) paus tidak ada muntah. Jika muntah, diperkirakan ada fenomena lain dari paus.

"Bisa jadi ia muntah karena salah makan. Misalnya termakan sampah plastik, tetapi itu jarang terjadi," katanya.

Terkait muntahan paus berharga ratusan juta, dirinya menyebutkan belum mengetahui.
"Saya tidak tahu muntahan paus itu apa dan memiliki nilai jual tinggi. Yang harus dipastikan apakah benar yang ditemukan nelayan itu muntahan paus? Mungkin itu limbah dari fenomena alam lain, dibutuhkan penelitian lebih lanjut," pungkasnya

Dilansir dari BBC, Selasa (14/11/2017) pada 2015 lalu, muntahan ikan paus seberat 1,1 kg yang ditemukan di Pantai Angelesey, Wales, dilelang di Macclesfield, Cheshire, dan berhasil dibeli dengan harga Rp206 juta. Sebelumnya atau tepatnya pada 2012 lalu, seorang pelajar berusia 8 tahun juga mendadak kaya lantaran menemukan muntahan ikan paus seberat 589 gram yang bernilai sekitar USD63.000 (Rp831 juta).

Kenapa harga muntahan ikan paus bisa sangat mahal? Ternyata kandungan muntahan ikan paus, ambergris-lah yang membuatnya menjadi mahal. Ambergris ini biasanya menjadi bahan pembuatan parfum-parfum mahal, berkat amgergis wangi dari parfum tersebut bisa jadi lebih tahan lama.

Meskipun dinamakan “muntahan paus” namun ternyata ambergris sendiri tidak keluar dari mulut ikan paus, melainkan lobang kotoran. Setelah keluar, benda tersebut biasanya akan bertahan sampai bertahun-tahun di dalam laut hingga akhirnya terdampar di pinggir pantai. Nggak heran kalau banyak orang yang menjuluki muntahan ikan paus ini sebagai “emas mengambang”.







references by aceh.tribunnews

 
Like us on Facebook