Baca Artikel Lainnya
Pyongyang - Korea Utara (Pyongyang) mengatakan negaranya sedang memasuki
"keadaan perang" dengan Korea Selatan. Namun, pemerintah Korea Selatan
dan sekutunya, Amerika Serikat, memandang sebelah mata pernyataan negara
komunis tersebut.
Pernyataan ini diungkapkan Korea Utara pada Sabtu, 30 Maret 2013. Korea Utara juga mengancam akan menutup perbatasan zona industri dengan Korea Selatan.
Pernyataan ini diungkapkan Korea Utara pada Sabtu, 30 Maret 2013. Korea Utara juga mengancam akan menutup perbatasan zona industri dengan Korea Selatan.
Seperti diberitakan Reuters,
Amerika Serikat mengatakan Korea Utara sudah terlampau sering
melontarkan pernyatan seperti itu. Adapun Rusia, yang juga merupakan
anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mendesak semua pihak untuk menahan
diri.
Ketegangan antara Korea Utara dan Selatan belakangan semakin memanas sejak pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memerintahkan uji coba nuklir ketiga pada bulan Februari lalu. Tindakan ini melanggar permintaan PBB agar manuver itu tidak dilakukan.
"Sejak saat itu, hubungan Utara-Selatan akan memasuki keadaan perang dan semua isu yang diangkat antara Utara dan Selatan akan ditangani sesuai kondisi perang," kata pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.
KCNA mengatakan pernyataan itu dirilis bersama-sama oleh pemerintah Korea Utara, partai yang berkuasa, dan organisasi lainnya.
Sama seperti Amerika, Seoul mengatakan tak ada dari pernyataan terbaru Korea Utara yang perlu ditakutkan. Hal ini tidak akan membunyikan alarm menereka.
"Pernyataan Korea Utara ini bukanlah ancaman baru, tapi merupakan kelanjutan dari ancaman provokatif mereka," kata Kementerian Unifikasi Utara, yang menangani hubungan politik Korea Selatan dengan Korea Utara, dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Jumat, Kim menandatangani perintah menempatkan unit rudal Korut pada posisi siaga untuk menyerang pangkalan militer AS di Korea Selatan dan Pasifik. Perintah ini dikeluarkan setelah pesawat pengebom "siluman" B-2 Spectre Amerika Serikat melakukan latihan terbang di Korea Selatan.
Korea Utara dan Selatan secara teknis telah berada dalam keadaan perang sejak menyepakati gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953. Meskipun Korea Utara sering melontarkan ancaman, beberapa kalangan meyakini Korea Utara berisiko kalah jika nekat berperang. Hingga kini, pejabat Korea Selatan mengatakan tidak ada tanda-tanda aktivitas yang tidak biasa di militer Korut untuk menunjukkan agresinya semakin dekat.
Ketegangan antara Korea Utara dan Selatan belakangan semakin memanas sejak pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memerintahkan uji coba nuklir ketiga pada bulan Februari lalu. Tindakan ini melanggar permintaan PBB agar manuver itu tidak dilakukan.
"Sejak saat itu, hubungan Utara-Selatan akan memasuki keadaan perang dan semua isu yang diangkat antara Utara dan Selatan akan ditangani sesuai kondisi perang," kata pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.
KCNA mengatakan pernyataan itu dirilis bersama-sama oleh pemerintah Korea Utara, partai yang berkuasa, dan organisasi lainnya.
Sama seperti Amerika, Seoul mengatakan tak ada dari pernyataan terbaru Korea Utara yang perlu ditakutkan. Hal ini tidak akan membunyikan alarm menereka.
"Pernyataan Korea Utara ini bukanlah ancaman baru, tapi merupakan kelanjutan dari ancaman provokatif mereka," kata Kementerian Unifikasi Utara, yang menangani hubungan politik Korea Selatan dengan Korea Utara, dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Jumat, Kim menandatangani perintah menempatkan unit rudal Korut pada posisi siaga untuk menyerang pangkalan militer AS di Korea Selatan dan Pasifik. Perintah ini dikeluarkan setelah pesawat pengebom "siluman" B-2 Spectre Amerika Serikat melakukan latihan terbang di Korea Selatan.
Korea Utara dan Selatan secara teknis telah berada dalam keadaan perang sejak menyepakati gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953. Meskipun Korea Utara sering melontarkan ancaman, beberapa kalangan meyakini Korea Utara berisiko kalah jika nekat berperang. Hingga kini, pejabat Korea Selatan mengatakan tidak ada tanda-tanda aktivitas yang tidak biasa di militer Korut untuk menunjukkan agresinya semakin dekat.
Korut Ancam Tutup Kawasan Industri dengan Korsel
Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), Sabtu (30/3), mengancam akan
menutup satu kawasan industri bersama dengan Korea Selatan jika Seoul
terus menghina martabat Korea Utara, kata kantor berita resmi KCNA.
"Kami akan menutup zona industri itu tanpa ampun jika Korea Selatan terus menodai citra Korea Utara,"kata kantor berita KCNA mengutip pernyataan Biro Umum Bimbingan Pusat untuk Pembangunan Zona Khusus.
Kawasan industri, yang terletak di kota perbatasan Korea Utara Kaesong, diluncurkan pada tahun 2004 menjadi rumah sekitar 120 perusahaan Korea Selatan yang mempekerjakan sekitar 50.000 pekerja Korea Utara.
Pengumuman itu terjadi hanya beberapa jam setelah DPRK mengatakan telah memasuki "keadaan perang" melawan Korea Selatan, yang sekali lagi meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir ketiga pada 12 Februari sebagai tindakan balasan terhadaplatihan militer gabungan AS-Korea Selatan.
Pernyataan itu juga menolak klaim Seoul bahwa Korea Utara agar tidak mengambil tindakan pada Kawasan Industri Kaesong karena itu adalah sumber pendapatan mata uang asing negara itu.
"Ini adalah hal yang sangat tidak biasa bahwa kompleks industri itu masih berada di bawah situasi yang suram saat ini," katanya.
"Kami akan menutup zona industri itu tanpa ampun jika Korea Selatan terus menodai citra Korea Utara,"kata kantor berita KCNA mengutip pernyataan Biro Umum Bimbingan Pusat untuk Pembangunan Zona Khusus.
Kawasan industri, yang terletak di kota perbatasan Korea Utara Kaesong, diluncurkan pada tahun 2004 menjadi rumah sekitar 120 perusahaan Korea Selatan yang mempekerjakan sekitar 50.000 pekerja Korea Utara.
Pengumuman itu terjadi hanya beberapa jam setelah DPRK mengatakan telah memasuki "keadaan perang" melawan Korea Selatan, yang sekali lagi meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir ketiga pada 12 Februari sebagai tindakan balasan terhadaplatihan militer gabungan AS-Korea Selatan.
Pernyataan itu juga menolak klaim Seoul bahwa Korea Utara agar tidak mengambil tindakan pada Kawasan Industri Kaesong karena itu adalah sumber pendapatan mata uang asing negara itu.
"Ini adalah hal yang sangat tidak biasa bahwa kompleks industri itu masih berada di bawah situasi yang suram saat ini," katanya.
Status Perang, Ini Peta Kekuatan Militer Korut dan Korsel
Korea Utara memaklumatkan 'keadaan perang' dengan Korea Selatan. Situasi
di Semenanjung Korea itu pun lantas panas dengan hadirnya 3 kekuatan
militer di sana.
Ketiga kekuatan militer itu tidak hanya Korea Utara dengan Korea Selatan, tetapi juga hadirnya militer Amerika Serikat (AS) yang mendukung Korsel. Jika kedua negara serumpun ini memutuskan untuk berperang, maka kekuatan sumber daya militer sangatlah penting.
Seperti diberitakan AFP, Minggu (31/3/2012), dari data kekuatan militer yang dilaporkan oleh International Institute of Strategic Studies global yang berbasis di London, Inggris pada tahun 2011, Korea Utara pada tahun 2008 menganggarkan belanja militer sebesar US$ 8.2 miliar atau 22-24 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara itu. Sementara itu, Korea Selatan pada tahun 2012 mengeluarkan sekitar US$ 30.8 miliar atau sekitar 2.7 persen dari PDB negara itu untuk militer.
Harus diingat, Korea Selatan mendapatkan backup dari sekutunya Amerika Serikat (AS) yang memiliki senjata nuklir. Korea Utara juga mengklaim memiliki senjata nuklir yang potensial setelah melakukan ujicoba senjata nuklir untuk kali ketiganya pada Februari lalu.
Berikut data lengkap kekuatan militer Korea Utara-Korea Selatan-AS dari segi jumlah personel pasukan dan alat tempur:
Korea Utara
Angkatan Darat
Pasukan Aktif 1.2 juta
Cadangan/Paramiliter 5-7.7 juta
Tank 4.100
Kendaraan pegangkut 2.500
Kendaraan artileri 8.500
Roket 5.100
Mortar 7.500
Senjata Pertahanan Udara 11.000
Angkatan Udara
Pesawat Tempur 820
Helikopter 300
Angkatan Laut
Kapal Tempur 3
Kapal Patroli 383
Kapal Selam 70
Hovercraft 135
Kapal Pendaratan 130
Korea Selatan + Amerika
Pasukan Aktif 655.000 (+28.000)
Cadangan/Paramiliter 3 juta
Tank 2.400 (+50)
Kendaraan pegangkut 2.600 (+110)
Kendaraan artileri 5.200 (+16)
Roket 200 (+40)
Mortar 6.000
Senjata Pertahanan Udara 300
Angkatan Udara
Pesawat Tempur 460 (+90)
Helikopter 680 (+120)
Angkatan Laut
Kapal Tempur 19
Kapal Patroli 111
Kapal Selam 23
Hovercraft 5
Kapal Pendaratan 41
Ketiga kekuatan militer itu tidak hanya Korea Utara dengan Korea Selatan, tetapi juga hadirnya militer Amerika Serikat (AS) yang mendukung Korsel. Jika kedua negara serumpun ini memutuskan untuk berperang, maka kekuatan sumber daya militer sangatlah penting.
Seperti diberitakan AFP, Minggu (31/3/2012), dari data kekuatan militer yang dilaporkan oleh International Institute of Strategic Studies global yang berbasis di London, Inggris pada tahun 2011, Korea Utara pada tahun 2008 menganggarkan belanja militer sebesar US$ 8.2 miliar atau 22-24 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara itu. Sementara itu, Korea Selatan pada tahun 2012 mengeluarkan sekitar US$ 30.8 miliar atau sekitar 2.7 persen dari PDB negara itu untuk militer.
Harus diingat, Korea Selatan mendapatkan backup dari sekutunya Amerika Serikat (AS) yang memiliki senjata nuklir. Korea Utara juga mengklaim memiliki senjata nuklir yang potensial setelah melakukan ujicoba senjata nuklir untuk kali ketiganya pada Februari lalu.
Berikut data lengkap kekuatan militer Korea Utara-Korea Selatan-AS dari segi jumlah personel pasukan dan alat tempur:
Korea Utara
Angkatan Darat
Pasukan Aktif 1.2 juta
Cadangan/Paramiliter 5-7.7 juta
Tank 4.100
Kendaraan pegangkut 2.500
Kendaraan artileri 8.500
Roket 5.100
Mortar 7.500
Senjata Pertahanan Udara 11.000
Angkatan Udara
Pesawat Tempur 820
Helikopter 300
Angkatan Laut
Kapal Tempur 3
Kapal Patroli 383
Kapal Selam 70
Hovercraft 135
Kapal Pendaratan 130
Korea Selatan + Amerika
Pasukan Aktif 655.000 (+28.000)
Cadangan/Paramiliter 3 juta
Tank 2.400 (+50)
Kendaraan pegangkut 2.600 (+110)
Kendaraan artileri 5.200 (+16)
Roket 200 (+40)
Mortar 6.000
Senjata Pertahanan Udara 300
Angkatan Udara
Pesawat Tempur 460 (+90)
Helikopter 680 (+120)
Angkatan Laut
Kapal Tempur 19
Kapal Patroli 111
Kapal Selam 23
Hovercraft 5
Kapal Pendaratan 41
images by cbc.ca, independent.co.uk, .thestar.com