Baca Artikel Lainnya
MEMBATASI ruang gerak dapat menjadi bumerang bagi
tumbuh anda sendiri, yakni bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan
stroke. Seperti terlalu lama duduk atau menonton televisi.
Namun sebaliknya, dengan memutuskan menggerakkan badan secara sederhana, seperti berjalan kaki atau meregangan kaki meskipun dilakukan satu atau dua menit saja, bisa melawan efek berbahaya dari kegiatan duduk terlalu lama bahkan menjadikan kesehatan lebih baik.
Namun sebaliknya, dengan memutuskan menggerakkan badan secara sederhana, seperti berjalan kaki atau meregangan kaki meskipun dilakukan satu atau dua menit saja, bisa melawan efek berbahaya dari kegiatan duduk terlalu lama bahkan menjadikan kesehatan lebih baik.
Seorang ahli di bidang olahraga dan pengobatan, Dr Wilby Williamson
mengatakan, "Mengurangi waktu duduk kita, membuat kita lebih baik dalam
membakar gula dan lemak, yang kemudian bisa membantu kita menurunkan
resiko atas penyakit metabolisme seperti diabetes dan kardiovaskuler,"
ujar Wilby pada Telegraph.
Meskipun dokter merekomendasikan agar orang melakukan olahraga selama lebih dari 150 menit per minggu demi menjaga kesehatan, kegiatan yang lebih ringan ternyata juga tak kalah memberikan manfaat. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan yang tidak tampak seperti olahraga, yaitu berdiri dan berjinjit dengan tumit anda, menggeliatkan pinggul saat mendengar musik atau berjalan-jalan singkat di sekitar rumah selama jeda iklan di televisi.
Menurut Wilby gaya hidup dan kelelahan dalam bekerja yang terkadang membuat ruang gerak menjadi sedikit.
"Orang yang menonton televisi selama empat jam sehari dan menghabsikan 60-70 persen dari waktu duduk mereka, biasanya karena gaya hidup dan pekerjaan," terangnya.
Pernyataan Wilby ini diungkapkan dalam peluncuran Fidget project, roadshow nasional yang disponsori oleh Wellcome Trust dan the London Arts in Health, forum yang bertujuan untuk mengajar orang agar hidup lebih sehat. Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa jumlah waktu yang kita habiskan dengan duduk, ada hubungannya dengan pengurangan masa hidup dan mempertinggi insiden terjadinya penyakit jantung dan stroke.
“Faktor resiko untuk penyakit jantung dan masa hidup mulai meningkat seiring dengan waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi dua jam lebih per hari. Jika Anda bisa membuat waktu menonton televisi menjadi lebih aktif, hal tersebut sangatlah bermanfaat," paparnya.
“Juga pastikan bahwa anda tidak duduk untuk waktu yang lama. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa efek manfaat akan meningkat, jika kita jeda setiap 20 atau 30 menit sekali," himbau Wilby.
Meskipun dokter merekomendasikan agar orang melakukan olahraga selama lebih dari 150 menit per minggu demi menjaga kesehatan, kegiatan yang lebih ringan ternyata juga tak kalah memberikan manfaat. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan yang tidak tampak seperti olahraga, yaitu berdiri dan berjinjit dengan tumit anda, menggeliatkan pinggul saat mendengar musik atau berjalan-jalan singkat di sekitar rumah selama jeda iklan di televisi.
Menurut Wilby gaya hidup dan kelelahan dalam bekerja yang terkadang membuat ruang gerak menjadi sedikit.
"Orang yang menonton televisi selama empat jam sehari dan menghabsikan 60-70 persen dari waktu duduk mereka, biasanya karena gaya hidup dan pekerjaan," terangnya.
Pernyataan Wilby ini diungkapkan dalam peluncuran Fidget project, roadshow nasional yang disponsori oleh Wellcome Trust dan the London Arts in Health, forum yang bertujuan untuk mengajar orang agar hidup lebih sehat. Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa jumlah waktu yang kita habiskan dengan duduk, ada hubungannya dengan pengurangan masa hidup dan mempertinggi insiden terjadinya penyakit jantung dan stroke.
“Faktor resiko untuk penyakit jantung dan masa hidup mulai meningkat seiring dengan waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi dua jam lebih per hari. Jika Anda bisa membuat waktu menonton televisi menjadi lebih aktif, hal tersebut sangatlah bermanfaat," paparnya.
“Juga pastikan bahwa anda tidak duduk untuk waktu yang lama. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa efek manfaat akan meningkat, jika kita jeda setiap 20 atau 30 menit sekali," himbau Wilby.
references by http://adf.ly/KlMiH