Baca Artikel Lainnya
Hal ini disampaikan pada acara #MetaID2023 yang dilakukan oleh Meta di Jakarta 6 Desember 2023. Selama tahun 2022 generasi Z memang mendominasi konten-konten menarik di platform Meta, terutama di Instagram. Mereka yang rata-rata berusia masih di bawah 25 tahun sering mengisi platform Meta baik Facebook, Instagram, dan WhatsApp dengan berbagai konten menarik, termasuk untuk urusan bisnis, maupun layanan Customer Service untuk menanyakan layanan semisal e commerce, jasa kurir dan lainnya. Bagi Meta sendiri,
Meta di Indonesia telah meluncurkan beragam program dan inisiatif menarik agar orang-orang dapat mengambil manfaat dari kekuatan teknologi digital. Dan pada akhir tahun ini, Meta pun membagikan fokus #MetaID2023 untuk memberikan wawasan serta tren yang akan terjadi di tahun 2023 nanti. Ini tentunya sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis dan komunitas.
“Kami di Meta bekerja didasari misi dan fokus untuk memampukan orang-orang di Indonesia, untuk membangun masa depan dan maju dalam kehidupannya. Sepanjang tahun 2022, kami melihat inovasi teknologi telah berperan dalam membantu pelaku bisnis untuk terus tumbuh, serta membantu komunitas untuk terus terhubung dengan lebih banyak orang dan saling berbagi inspirasi. Di tahun 2023 mendatang, Meta akan terus berfokus untuk mendukung orang-orang di atas Facebook, Instagram dan WhatsApp, mengadopsi kekuatan teknologi digital untuk memberikan dampak yang lebih luas kepada komunitas,” ujar Pieter Lydian, Country Director, Meta di Indonesia
Dalam survei yang dilakukan Meta dan bekerjasama dengan Populix baru-baru ini terhadap responden 2000 Gen Z di usia 18-25 tahun di 22 kota di Indonesia, ditemukan berbagai kenyataan menarik, termasuk yang membanggakan Indonesia. Salah satunya adalah konten-konten aksi sosial yang banyak diikuti oleh Generasi Z ini.
Kenyataan ini juga sejalan dengan Gen kondisi Gen Z di Asia pasifik dimana 46% Gen Z di Asia Pasifik lebih senang membeli produk dari brand yang menjunjung nilai tanggung jawab sosial. Oleh sebab itu, berbagai akun konten kreator pun banyak yang mengajak untuk melakukan aktivitas sosial, seperti akun @pevpearce, @dikta, @yurayunita, @umayshahab, @kalis.mardiasih, hingga @marshanda99. Mereka ramai mengajak pengikutnya untuk melakukan aksi sosial, seperti donasi untuk penderita kanker, edukasi kesetaraan gender, dan mengajak perempuan untuk tampil apa adanya.
“3,2 miliar atau 41% dari populasi dunia adalah Gen Z, menjadikan mereka generasi yang sangat penting bagi industri digital. Di Instagram, mereka memiliki kekuatan untuk menciptakan tren dan mengarahkan percakapan mengenai kultur-kultur yang tengah populer. Kami menjabarkan deretan fitur, musik, dan tagar yang paling banyak digunakan Gen Z di Instagram tahun ini, dan merangkum karakterisasi unik yang akan membedakan mereka dengan generasi sebelumnya. Kami berharap laporan ini dapat menjadi panduan bagi komunitas dan pelaku bisnis mengenai tren yang akan hadir di tahun mendatang, sehingga mereka bisa lebih terhubung dengan hal-hal yang bermakna dan inspiratif di Instagram, serta dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ujar Revie Sylviana, Direktur Kemitraan Kreator Asia Tenggara, Meta.”
Melihat hasil yang ada di tahun 2022, Meta sepertinya akan terus memperhatikan Gen Z ini di tahun depan. Meta mencatat ada beberapa aktivitas yang tetap akan menjadi populer di tahun depan. Misalnya saja tagar kuliner dan traveling, yaitu #pesonaIndonesia. Tagar ini bahkan telah digunakan sebanyak 11 juta di tahun 2022. Dan, 37% Gen Z Indonesia menjadi kontributor dalam pertumbuhan tagar ini. Tagar #Kuliner juga digunakan Gen Z sebanyak 40% di tahun ini dengan penggunaan di lebih 6000 pengguna.
Dari sektor bisnis, Meta melihat di tahun 2023 aktivitas bisnis di ranah online akan semakin erat dengan penggunaan layanan perpesanan bisnis atau business messaging, terutama melalui layanan WhatsApp yang begitu populer di Indonesia. Studi yang diluncurkan oleh Kantar di tahun 2022 menunjukkan, 7 dari 10 orang di Indonesia lebih suka menggunakan layanan business messaging untuk terhubung dengan bisnis daripada melalui telepon atau email.
“Pertumbuhan penggunaan business messaging mengalami peningkatan sepanjang tahun ini. Artinya, bisnis dan konsumen sudah menempatkan hal tersebut sebagai cara yang signifikan untuk memperoleh barang atau jasa dari bisnis secara personal. Hal ini juga didorong dengan lebih banyaknya kelompok Milenial dan Gen-Z yang terus menciptakan tren dan inovasi di ranah digital, termasuk menentukan bagaimana perjalanan belanja online dengan metode perpesanan. Kami melihat kesempatan yang besar kedepannya mengingat Indonesia juga adalah salah satu negara dengan pengguna teknologi digital terbesar di dunia,” ujar Aldo Rambie, Kepala Industri, Meta di Indonesia.
Salah satu bisnis yang telah memaksimalkan penggunaan WhatsApp untuk tetap terhubung dengan konsumen adalah Tokopedia. Tokopedia menggunakan WhatsApp untuk memberikan berbagai informasi terkini yang memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menarik bagi konsumennya.
“Tokopedia selalu berkolaborasi dengan para mitra strategis, termasuk Meta, untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Praktiknya misal, kami memanfaatkan platform business messaging WhatsApp untuk memberikan informasi terkait kampanye atau promosi yang relevan dengan pengguna agar membantu mereka berbelanja produk kebutuhan harian dengan lebih efisien. Selain itu, WhatsApp juga membantu kami untuk menjangkau para pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal, dan mengedukasi mereka terkait deretan fitur atau layanan terbaru di Tokopedia untuk mendorong penjualan hingga mengembangkan bisnis mereka lebih jauh.”kata Maisyalina Agustina, Growth Marketing Senior Lead Tokopedia
Selain pelaku bisnis, Meta juga akan berfokus untuk melanjutkan program-program yang ditujukan untuk berbagai komunitas yang tumbuh di atas platform. Tahun ini, Meta juga melihat bagaimana komunitas yang ada di Facebook dan Instagram telah mengadopsi pengalaman awal metaverse untuk dapat terhubung dengan lebih banyak orang dengan cara yang unik dan berbeda, salah satunya melalui pengalaman Augmented Reality (AR)
--
Facebook menembus angka 2 miliar pengguna harian (daily user) di tengah skeptisisme kalangan Gen Z.
Hal tersebut disampaikan Meta, induk perusahaannya, dalam laporan kuartal keempat tahun 2022. Asia Pasifik menjadi penyumbang terbanyak dengan 854 juta pengguna, berbanding terbalik dengan pengguna dari Amerika Serikat dan Kanada yang hanya berjumlah 199 juta pemakai.
references by mobitekno, cnnindonesia