Baca Artikel Lainnya
Seperti yang banyak orang tahu, Google menggunakan sistem operasi open source Linux untuk desktop dan servernya. Google menggunakan distro Linux bernama Goobuntu yang merupakan keturunan langsung dari distro Ubuntu Linux.
Kemarin (29/08/2012), Thomas Bushnell yang merupakan pemimpin proyek dirtribusi Linux untuk Google telah meluncurkan Goobuntu di ajang LinuxCon.
Goobuntu adalah Linux yang dikembangkan dari Ubuntu Linux ini secara khusus dan Google memilih menggunakan versi LTS (Long Term Support) terakhir yaitu Ubuntu 12.04.1 pada Goobuntu.
Kelebihan dari versi LTS sendiri adalah sebuah rilis Ubuntu yang
menyertakan dukungan dalam jangka waktu cukup lama dari Canonical yaitu 3
tahun untuk versi desktop dan 5 tahun untuk versi server.
Google menggunakan Ubuntu versi LTS yang dirilis setiap 2 tahun
sekali karena Google menilai rilis 2 tahun sekali lebih mudah diterapkan
dibanding rilis 6 bulan sekali pada distro Ubuntu Linux.
“Karyawan Google akan diundang untuk menggunakan berbagai software yang digunakan untuk mereka bekerja. Mereka sebenarnya tidak harus menggunakan Ubuntu, namun kehadiran Goobuntu akan mendorong penggunaannya karena semua tool pengembangan kami untuk Ubuntu,” kata Thomas Bushnell, pimpinan proyek Goobuntu.
Banyak pertanyaan terlontar pada Google, mngapa tidak menggunakan
Windows? Google mengatakan bahwa penggunaan Windows terhalang oleh
masalah keamanan dan Google menilai Windows berat dan sangat tidak
fleksibel.
Seperti yang dilansir dari ZDnet (29/08/2012), desktop default
Ubuntu menggunakan Unity, sedangkan Goobuntu sendiri tidak memiliki
default desktop karena semua itu tergantung keinginan penggunannya.
Unity pada ubuntu sendiri banyak yang tidak menyukainya.
“Pengguna desktop kami bervariasi sesuai keinginan mereka, beberapa menggunakan GNOME, KDE, beberapa menggunakan X-Window dan X-Syarat. Beberapa ingin Unity karena mengingatkan mereka tentang Mac. Tidak ada standar desktop di Goobuntu,” tambah Thomas Bushnell.
references by sidomi