Baca Artikel Lainnya
Banyak perusahaan yang menjual akun-akun "follower" palsu.
Saat ini, salah satu metode periklanan yang sedang naik daun adalah metode sosial media menggunakan akun Twitter artis. Dalam hal ini, angka atau jumlah "follower" (pengikut) akun Twitter akan berarti uang bagi para selebriti. Sayangnya, ada celah di sana. Tidak semua pengikut akun Twitter para artis ini benar-benar aktif, bahkan ada pula yang akunnya palsu.
Sebuah perusahaan asal Inggris mengaku telah menemukan cara untuk mencari tahu berapa banyak akun palsu yang membuat beberapa selebriti seakan punya jumlah follower sangat banyak. Ini menjadi momok tersendiri bagi pengiklan.
Saat ini, salah satu metode periklanan yang sedang naik daun adalah metode sosial media menggunakan akun Twitter artis. Dalam hal ini, angka atau jumlah "follower" (pengikut) akun Twitter akan berarti uang bagi para selebriti. Sayangnya, ada celah di sana. Tidak semua pengikut akun Twitter para artis ini benar-benar aktif, bahkan ada pula yang akunnya palsu.
Sebuah perusahaan asal Inggris mengaku telah menemukan cara untuk mencari tahu berapa banyak akun palsu yang membuat beberapa selebriti seakan punya jumlah follower sangat banyak. Ini menjadi momok tersendiri bagi pengiklan.
Sebuah perusahaan bernama Status People mengaku memiliki sebuah alat piranti lunak yang bisa membagi pengikut akun Twitter menjadi 3 kategori; palsu, tidak aktif, dan baik.
Piranti lunak yang konon bisa mengkategorisasikan para pengikut akun Twitter itu dibuat untuk mengukur skala permasalahan. Kepentingannya, jumlah pengikut bisa diartikan sebagai harga "suara kicauan" si orang yang diikuti. Jumlah pengikut itu, bagi pengiklan dan perusahaan marketing, sangat berpengaruh dan bernilai uang. Makin banyak pengikut, pengiklan akan membayar mahal, karena harapannya, banyak yang akan membaca kicauan berisi pesan sponsor itu. Tetapi bila akun-akunnya banyak yang palsu, sia-sia bagi pengiklan untuk membayar.
Memiliki banyak pengikut di akun Twitter, bagi selebriti, bisa membantunya mendapat uang dari sponsor untuk mengiklankan produk-produk mereka.
Beberapa selebriti yang sudah menggunakan akun Twitter-nya sebagai alat menyuarakan merek dari sponsor antara lain; pesepakbola Manchester United Rio Ferdinand, Kim Kardashian, dan sebagainya.
Konon, ada perusahaan-perusahaan jasa yang menjual akun-akun Twitter palsu untuk mengikuti akun seseorang. Bahkan ada yang mengatakan, dengan jumlah uang tertentu, dalam sekejap akun Twitter seseorang bisa mendadak diikuti puluhan ribu akun Twitter lain.
Lady Gaga dan Justin Bieber memiliki puluhan juta pengikut, begitu pun Katy Perry, Rihanna, dan Britney Spears. Namun piranti lunak Status People mengatakan, kemungkinan terbesar, sebagian dari pengikut akun Twitter para selebriti adalah akun palsu.
Salah satu petinggi di Status People, Rob Waller mengatakan, akun-akun palsu dibuat untuk mengikuti akun Twitter orang lain atau mengirimkan spam. Biasanya mereka tak punya pengikut, tetapi mengikuti banyak sekali akun lain.
"Akun tak aktif adalah akun yang sudah cukup lama tidak aktif. Bisa jadi memang akun itu milik seseorang, tetapi kami mendeskripsikan mereka sebagai konsumen informasi ketimbang pembagi informasi. Sementara akun yang ada dalam kategori 'baik' adalah yang seimbang dalam keberadaan, serta menerima dan membagi informasi," kata Waller, dikutip dari Observer.
Dari analisis yang dilakukan Status People, dari sekitar 100 ribu pengikut terbaru akun Twitter Lady Gaga, hanya 29 persen dari total tersebut yang masuk dalam kategori "baik" (aktif dan digunakan sebagaimana mestinya).
references by berita satu