Baca Artikel Lainnya
Ketika diberi pilihan
untuk bermain dengan boneka atau truk mainan, anak perempuan umumnya
akan megambil boneka dan bocah lelaki memilih truk. Pilihan itu ternyata
bukan karena lingkungan mendorong anak perempuan untuk mengasuh dan
anak lelaki agar lebih aktif. Dalam eksperimen, monyet akil balik juga
lebih suka bermain dengan kendaraan beroda, sedangkan betinanya memilih
boneka.
Riset monyet ini, yang dilakukan terhadap dua spesies berbeda pada 2002 dan 2008, menawarkan penjelasan biologis tentang pilihan mainan anak. Riset baru ini semakin menguatkan temuan penelitian sebelumnya bahwa paparan hormon yang diterima bayi ketika dalam kandungan menyebabkan preferensi mainan mereka muncul dengan segera setelah kelahiran.
Riset monyet ini, yang dilakukan terhadap dua spesies berbeda pada 2002 dan 2008, menawarkan penjelasan biologis tentang pilihan mainan anak. Riset baru ini semakin menguatkan temuan penelitian sebelumnya bahwa paparan hormon yang diterima bayi ketika dalam kandungan menyebabkan preferensi mainan mereka muncul dengan segera setelah kelahiran.
Penyebab mengapa evolusi mengarahkan
preferensi mainan sejak dini ini masih belum diketahui. Namun mainan
jelas membantu anak lelaki dan perempuan mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk memenuhi peran gender purba mereka.
Pada 2009, Gerianne Alexander, profesor psikologi di Texas A&M University di Amerika Serikat, dan timnya menemukan bahwa kadar testoteron pada bocah lelaki berusia tiga dan empat bulan berkorelasi dengan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk mengamati mainan tipikal anak laki seperti truk dan bola dibandingkan dengan mainan anak perempuan seperti boneka. Pengukuran dilakukan memakai pelacak bola mata.
Level paparan hormon androgen selama masa kehamilan, yang diketahui lewat rasio jari atau panjang relatif jari manis dan telunjuk, juga berkorelasi dengan minat visual mereka terhadap mainan tipikal bocah lelaki.
“Secara spesifik, anak lelaki dengan rasio jari tipikal pria memperlihatkan minat visual yang lebih besar pada bola dibandingkan pada boneka,” kata Alexander.
Kim Wallen, psikolog di Emory University yang mempelajari preferensi mainan spesifik gender pada monyet rhesus, mengatakan, “Yang mengejutkan, data ini memperlihatkan bahwa ketertarikan pada obyek ini muncul pada usia sangat dini, sebelum mereka bersosialisasi.”
Pada 2009, Gerianne Alexander, profesor psikologi di Texas A&M University di Amerika Serikat, dan timnya menemukan bahwa kadar testoteron pada bocah lelaki berusia tiga dan empat bulan berkorelasi dengan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk mengamati mainan tipikal anak laki seperti truk dan bola dibandingkan dengan mainan anak perempuan seperti boneka. Pengukuran dilakukan memakai pelacak bola mata.
Level paparan hormon androgen selama masa kehamilan, yang diketahui lewat rasio jari atau panjang relatif jari manis dan telunjuk, juga berkorelasi dengan minat visual mereka terhadap mainan tipikal bocah lelaki.
“Secara spesifik, anak lelaki dengan rasio jari tipikal pria memperlihatkan minat visual yang lebih besar pada bola dibandingkan pada boneka,” kata Alexander.
Kim Wallen, psikolog di Emory University yang mempelajari preferensi mainan spesifik gender pada monyet rhesus, mengatakan, “Yang mengejutkan, data ini memperlihatkan bahwa ketertarikan pada obyek ini muncul pada usia sangat dini, sebelum mereka bersosialisasi.”
references by tempo