Baca Artikel Lainnya
Google dikabarkan akan berinvestasi di perusahaan ojek online Indonesia, Go-Jek. Menurut laporan Techcrunch, kedua perusahaan kemungkinan akan menyelesaikan kesepakatan minggu depan. Penambahan investor baru ini dikabarkan merupakan bagian dari tindak lanjut terhadap putaran pendanaan yang dibuka tahun lalu.
Saat ini, investor yang sudah ada termasuk KKR, Warburg Pincus, Sequoia Capital, Northstar Group, DST Global dan NSI Ventures. Google menolak berkomentar, dan perwakilan dari Go-Jek juga belum mengeluarkan pengumuman terkat hal ini.
Selain Google, Temasek Holdings dari Singapura dan platform online China Meituan-Dianping juga dikabarkan akan berinvestasi di Go-Jek, menurut laporan Reuters.
Perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi GoJek dikabarkan mendapatkan tambahan dana dari Google, Temasek dan juga Meituan-Dianping. Berdasarkan kabar yang beredar Go-Jek menerima suntikan dana hingga mencapai US$ 1,2 miliar (sekitar Rp 16 triliun) dari ketiga perusahaan asal Amerika Serikat, Singapura dan Cina tersebut.
Menanggapi adanya informasi tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menilai bahwa dengan adanya invetasi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan nasional telah dipercaya oleh investor asing.
“Pendanaan yang diberikan terus menerus kepada satu tech company menunjukkan kepercayaan investor bahwa tersebut akan semakin besar,” kata Rudiantara kepada Tempo pada Jumat, 19 Januari 2018.
Rudiantara berujar bahwa adanya investasi ke Gojek tersebut juga menunjukkan kepercayaan yang besar kepada dunia bisnis digital di Indonesia. “Tambahan proceed kepada Gojek menunjukan kepercayaan investor internasional bukan hanya kepada Go-Jek tetapi juga kepada dunia digital serta iklim investasi di Indonesia,” tuturnya.
Karena itu, dengan adanya investasi investor asing tersebut ia berharap akan diikuti pula oleh investor dalam negeri. Dengan demikian, diharapkan kepemilikin perusahaan start up dengan level unicorn bisa pula dinikmati oleh investor lokal.
Dilansir dari Reuters, sejumlah sumber yang enggan disebut namanya menyampaikan bahwa pengumpulan dana untuk Go-Jek telah dimulai sejak tahu lalu dan ditargetkan rampung dalam beberapa pekan ke depan. Mereka menyebut bahwa KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC yang telah lebih dahulu menjadi investor Go-Jek memiliki peran dalam pengumpulan dana tersebut.
Namun hingga kini belum ada informasi yang jelas berapa nilai investasi dari masing-masing perusahaan baik Google, KKR, Meituan-Dianping, Temasek dan Warburg. Mereka menolak berkomentar, sedangkan Go-Jek dikabarkan tidak merespons permintaan konfirmasi dari Reuters.
Sebelum kabar ini beredar, GoJek telah menerima investasi dari investor besar Cina, Tencent Holdings Ltd dan JD.com. Menurut laporan Reuters, nilai investasi keduanya mencapai US$ 100 juta.
references by tempo, rakyatku
Follow @A_BlogWeb
Selain Google, Temasek Holdings dari Singapura dan platform online China Meituan-Dianping juga dikabarkan akan berinvestasi di Go-Jek, menurut laporan Reuters.
Perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi GoJek dikabarkan mendapatkan tambahan dana dari Google, Temasek dan juga Meituan-Dianping. Berdasarkan kabar yang beredar Go-Jek menerima suntikan dana hingga mencapai US$ 1,2 miliar (sekitar Rp 16 triliun) dari ketiga perusahaan asal Amerika Serikat, Singapura dan Cina tersebut.
Menanggapi adanya informasi tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menilai bahwa dengan adanya invetasi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan nasional telah dipercaya oleh investor asing.
“Pendanaan yang diberikan terus menerus kepada satu tech company menunjukkan kepercayaan investor bahwa tersebut akan semakin besar,” kata Rudiantara kepada Tempo pada Jumat, 19 Januari 2018.
Rudiantara berujar bahwa adanya investasi ke Gojek tersebut juga menunjukkan kepercayaan yang besar kepada dunia bisnis digital di Indonesia. “Tambahan proceed kepada Gojek menunjukan kepercayaan investor internasional bukan hanya kepada Go-Jek tetapi juga kepada dunia digital serta iklim investasi di Indonesia,” tuturnya.
Karena itu, dengan adanya investasi investor asing tersebut ia berharap akan diikuti pula oleh investor dalam negeri. Dengan demikian, diharapkan kepemilikin perusahaan start up dengan level unicorn bisa pula dinikmati oleh investor lokal.
Dilansir dari Reuters, sejumlah sumber yang enggan disebut namanya menyampaikan bahwa pengumpulan dana untuk Go-Jek telah dimulai sejak tahu lalu dan ditargetkan rampung dalam beberapa pekan ke depan. Mereka menyebut bahwa KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC yang telah lebih dahulu menjadi investor Go-Jek memiliki peran dalam pengumpulan dana tersebut.
Namun hingga kini belum ada informasi yang jelas berapa nilai investasi dari masing-masing perusahaan baik Google, KKR, Meituan-Dianping, Temasek dan Warburg. Mereka menolak berkomentar, sedangkan Go-Jek dikabarkan tidak merespons permintaan konfirmasi dari Reuters.
Sebelum kabar ini beredar, GoJek telah menerima investasi dari investor besar Cina, Tencent Holdings Ltd dan JD.com. Menurut laporan Reuters, nilai investasi keduanya mencapai US$ 100 juta.
references by tempo, rakyatku