Google telah memiliki dua sistem operasi yang terkenal, yaitu Chrome OS dan Android. Tapi perusahaan tampaknya tidak puas dengan itu saja, dan sedang mengembangkan OS ketiga, Fuchsia. Google mengakui keberadaan Fuchsia tahun lalu, ketika VP Teknik Dave Burke menyebutnya sebagai "proyek eksperimental tahap awal".
Yang unik dari sistem operasi baru ini memungkinkan beberapa orang menjalankan kode di Pixelbook milik Google
Baca Artikel Lainnya
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Penyebab Akun Ini Tidak Dapat Lagi Menggunakan Whatsapp Karena Spam
- Facebook Meta Ramai-Ramai Jadi "Lapangan Kerja Baru", Data Apa Yang Sebenarnya Mereka Kumpulkan?
- Ridwan Kamil Difitnah Lisa Mariana Jadi Selingkuhannya
- Kronologi TNI Tembaki Polisi Lampung
- Jadwal Libur Panjang Idul Fitri 2025
- Sejak Kapan Gas Elpiji LPG 3KG Diberi Label Hanya Untuk Masyarakat Miskin?
- Data Angka Bunuh Diri Indonesia Terus Meningkat
- Android KitKat Dihentikan Oleh Google, Beberapa Aplikasi Tak Bisa Dipakai Lagi
- Jutaan Pengguna Windows Jadul Diblokir Untuk Update Google Chrome
- Terlalu Banyak Aturan, Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan
- Download Google Chrome 83 OFFLINE INSTALLER FINAL 2020
- Download Google Chrome 80 OFFLINE INSTALLER FINAL 2020
Minggu lalu, pekerja TI Mitch Blevins mengupload serangkaian video di YouTube yang menunjukkan beberapa fitur Fuchsia. Selanjutnya, pada hari Kamis, Ron Amadeo dari ArsTechnica juga melakukan hal yang sama. Dan sekarang kita telah memiliki gambaran yang jelas tentang Fuchsia ini.
Yang benar-benar membedakan Fuchsia dari Chrome OS dan Android adalah intinya, yang tidak berbasis Linux namun pada kernel baru yang disebut Zircon.
Ini berarti Fuchsia telah dikembangkan sebagai sebuah sistem yang ditujukan untuk bekerja pada beberapa platform, tidak hanya pada ponsel dan laptop saja.
beberapa rincian tentang tampilan Fuchsia:
- Saat booting ke OS, Anda disambut dengan layar kunci yang tampak seperti Android.
- Ada tiga tombol di kanan bawah, yang bisa diklik. Simbol Fuchsia ada di kiri atas.
- Jika Anda mencoba masuk, Google akan mengarahkan Anda melalui prosedur biasa, namun layar terakhir tetap kosong.
- Layar awal sangat berbeda dari OS biasa manapun, baik di ponsel maupun desktop.
- Perbedaan besar antara layar utama Fuchsia dan sistem operasi yang lebih tradisional adalah kurangnya aplikasi. Tidak ada port, dan tidak ada ikon desktop.
- Apa yang ada di sana adalah bilah penelusuran terkenal Google, dan dalam versi alfabet Fuchsia.
- Untuk menutup layar, klik indikator titik kecil di bagian bawah layar.
- Seperti dikatakan sebelumnya, Fuchsia adalah sebuah OS yang dirancang untuk banyak platform. Secara dinamis ini dapat beralih antara mode telepon dan tablet atau laptop.
- Aplikasi akan secara otomatis menyesuaikan dengan ukuran layar.
references by rakyatku
