MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

September 14, 2012

Film "Innocence of Muslim" Yang Menghina Nabi Muhammad dan Umat Islam

Baca Artikel Lainnya

Film “Innoncence of muslim” adalah bukti kuat bahwa betapa bencinya bangsa Israel terhadap Islam.Tak hanya penyerangan yang dilakukan terhadap umat muslim ditanah Gaza,pembantaian diPalestina,dan penyerangan lainnya yang tak kunjung terselesaikan.Bahkan pemerintah dunia PBB tak mampu untuk menghentikan penyerangan ini.Seolah terlihat bahwa umat Islam adalah bangsa terlemah.Terus berlarut kebencian umat ini  terhadap Islam semakin menjadi-jadi dengan dikeluarkan film “Inncocence of Muslim”.



Innocence of muslim adalah sebuah film besutan  Sam Bacile keturuanan Israel-Amerika. Pria itu dikenal sebagai seorang pengembang real estate di negara Paman Sam itu. Film tersebut memang sengaja dipersiapkannya. Ia yakin dengan peluncuran film itu akan membantu tanah kelahirannya, Israel. Biaya film diperoleh dari sumbangan umat yahudi,mencapai USD 5 juta dan berasal dari sejumlah donatur penganut Yahudi yang enggan dia sebutkan identitasnya.(detik.com)

Ringkas cerita mengenai Film “Innocence of Muslim”
Film ini mengisahkan tentang kehidupan Nabi Muhammad.Dalam film ini dibumbui dengan tema pedofil dan homoseksualitas. Menceritakan Nabi Muhammad SAW sebagai maniak seks dan suka meniduri banyak wanita yang suaminya meninggal dunia.

Secara keseluruhan, film ber-budget rendah ini menggambarkan kehidupan umat muslim sebagai manusia tak bermoral dan sarat dengan kekerasan.

Jika dilihat dari segi kostum yang sangat amatir, kemudian  lengkap dengan dialog-dialog langsung, interaksinya, dan berbagai hal lain yang tidak patut diutarakan dalam media dan backdrop palsu, film ini sama sekali tidak menarik perhatian.Tapi dampak yang ditimbulkan oleh film ini telah memicu protes diberbagai belahan dunia bahkan menimbulkan korban jiwa.

Padahal umat islam untuk menggambarkan atau illustrasi Nabi Muhammad SAW saja sudah haram,apalagi memerankan Beliau didalam film.Nauzubillahmindzalik.
Simaklah Hadist berikut ini yang mendeskripsikan ke-Nabian Besar Muhammad SAW 
  1. Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling tampan wajahnya, paling bagus bentuk penciptaannya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. (Muttafaq ‘Alaih)
  2. Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkulit putih dan berwajah elok. (HR. Muslim)
  3. Bahwasanya badan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, dadanya bidang, jenggotnya lebat, rambutnya sampai ke daun telinga, saya (Shahabat-pent) pernah melihatnya berpakaian merah, dan saya tidak pernah melihat yang lebih indah dari padanya. (HR. Bukhari)
  4. Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepalanya besar, demikian juga kedua tangan dan kedua kakinya, serta tampan wajahnya. Saya (Shahabat-pent) belum pernah melihat orang yang seperti dia, baik sebelum maupun sesudahnya. (HR. Bukhari)
  5. Bahwasanya wajah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bundar bagaikan Matahari dan Bulan. (HR. Muslim)
  6. Bahwasanya tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tertawa kecuali dengan senyum, dan apabila kamu memandangnya maka kamu akan menyangka bahwa beliau memakai celak pada kedua matanya, padahal beliau tidak memakai celak. (Hadits Hasan, Riwayat At Tirmidzi)
  7. Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak pernah saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum.” (HR. Bukhari)
Itulah ciri-ciri Nabi Muhammad dari beberapa Hadist yang saya temui.Dan apakah pria dibawah ini menunjukan cirri-ciri diatas:

Film yang dibuat di California tahun 2011 silam selama 3 bulan dengan 60 aktor dan 45 kru ini awalnya tema dari film ini sendiri adalah menceritakan kehidupan Mesir 2000 tahun yang lalu.Namun,terjadi perubahan alur cerita dalam pembuatan film ini semasa syuting.Sam Bacile sendiri menghilangkan diri setelah terjadi pemberontakan besar-besaran dibeberapa seperti Kairo dan Benghazi.Mengakibatkan tewasnya Dubes AS  John Christopher Stevens bersama tiga staffnya yang sama sekali tidak terkait dalam pembuatan film ini.

Di balik pembuatan Innocence of Muslims itu, disebut-sebut nama seorang imam agama tertentu asal Florida, Terry Jones, yang dianggap menjadi promotornya. Dia seorang fundamentalis dari agama itu, dan sempat terlibat dalam pembakaran Kitab Suci Al Quran di Florida, dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan setempat atas aksinya itu.Fakta menarik terkait penyebaran Innocence of Muslims pada Selasa itu, peringatan 11 tahun 9/11 dilaksanakan di bekas Gedung WTC, New York, dan Pentagon. Hampir 3.000 nama korban jiwa ada dalam pahatan monumen peringatan 9/11 yang ditimpakan dilakukan oleh Al Qaeda. Bedanya kali ini, tidak ada satupun pidato dari pejabat resmi diucapkan, tidak juga dari Presiden Amerika Serikat, Barack Obama; bahkan untuk membaca sekelumit daftar nama itu.

Reaksi dan Jawaban Israel Soal Film 'Innocence of Muslims'


Pemerintah Israel pada Rabu (12/9) menyatakan kalau negaranya tidak memiliki keterkaitan dengan pembuat film 'Innocence of Muslims.' Film kontroversial yang isinya dianggap menghina Nabi Muhammad dan memicu protes dari umat Muslim tersebut diklaim "tidak ada hubungan sama sekali dengan Israel." .
Meski begitu mereka mengaku "harus tetap waspada" terhadap ancaman yang mungkin menimpa perwakilannya di luar negeri, demikian Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigi Palmor, seperti dikutip kantor berita AP, Rabu (12/9) 
Pernyataan ini dilontarkan Israel menyusul insiden penyerangan ke konsulat AS di kota Benghazi, Libya pada Selasa (11/9). Serangan yang diawali aksi unjuk rasa itu menyebabkan Dubes AS untuk Libya dan tiga orang Amerika lain meninggal dunia. 
Aksi unjuk rasa berujung bentrokan itu digelar untuk menentang film 'Innocence of Muslims.' Film berbujet rendah yang diproduseri oleh Sam Bacile (56), seorang pengembang real estate yang mengaku keturunan Israel-Amerika.
Protes terkait dilm tersebut tidak datang dari kalangan Muslim saja. Vatikan pada Rabu (12/9), juga mengutuk pembuat dan penyebar Innocence of Muslims, yang dianggap menghasut dan memicu kemarahan umat Muslim
"Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan umat Islam sekali lagi jelas," kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, dalam pernyataannya.
Michael Melchior, seorang rabi Ortodoks dan mantan menteri Israel juga mengutuk film tersebut. "Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menyiarkan sampah dan lendir," kata pembela lama dialog antar-agama itu, Rabu (12/9).


 PESAN DARI SAYA JANGAN MAU DIADU DOMBA OLEH KEJADIAN INI,
TINDAKAN KEKERASAN HANYA AKAN MEMICU DAN MENAMBAH CITRA BURUK UMAT MUSLIM DI DUNIA
HATI-HATI TERHADAP KONSIPIRASI DARI KALANGAN DAN GOLONGAN TERTENTU
KEJADIAN INI MUNGKIN SENGAJA DIMUNCULKAN OLEH MEREKA...

Jangan sampai kita saling melukai sesama saudara kita sendiri seperti para demonstran denga para aparat kepolisian,
Kekerasan hanya akan memperburuk citra umat muslim, hal tersebut mungkin yang mereka inginkan
tetapi yang paling penting kita juga harus selalu mengawasi proses hukum yg berjalan terhadap para pelaku ..

Dan kepada pemerintah Indonesia agar menunjukan bukti nyata dan menyampaikan aspirasi masyarakat Indonesia kepada pemerintah Amerika bahwa para pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar peristiwa ini tidak terjadi lagi suatu saat nanti.

Untuk mencegah proses upload video tersebut setiap hari, saya sarankan agar orang yang mengupload yg berasal dari Indonesia dihukum, minta ke YouTube Ip Address Asli pengupload tersebut
Saya yakin orang di KomInfo pada pintar-pintar :)


 VIDEO INI MASIH ADA YANG MASIH BISA DIAKSES OLEH NEGARA-NEGARA TERTENTU
DAN UNTUK IP ADDRESS INDONESIA
TIDAK BISA DIAKSES 
BERIKUT INI LINK VIDEO Film "Innocence of Muslims"


 http://www.youtube.com/watch?v=YcwJqVGreAg


 

 ENTAHLAH, KENAPA PIHAK YOUTUBE TIDAK MENGHAPUS SEMUA VIDEO INI ?




UPDATE 15 SEPTEMBER 2012

Google Menolak Permintaan Gedung Putih untuk Tarik Film "Innocence of Muslims "


Google Inc menolak permintaan Gedung Putih yang meminta pihaknya menghentikan penayangan video film “Innocent of  Muslims” di YouTube

Google yang menaungi YouTube mengatakan telah menyensor video tersebut di India dan Indonesia atas permintaan khusus. Sebelumnya, pada hari Rabu (12/9), Google juga menghentikan peredarannya di Mesir dan Libya, menyusul penyerangan terhadap Kedubes AS di kedua negara tersebut.

Google menggatakan kebijakan pembatasan video di YouTube didasarkan pada hukum yang berlaku di negara bersangkutan dan bukan pada tekanan politik.

Namun, video penghinaan agama itu masih bisa diakses di negara lain karena YouTube masih menganggapnya tidak melanggar pedoman layanan mereka yang melarang konten seksual eksplisit, grafis atau penggambaran kekerasan, kebencian atau hal-hal buruk seperti penyiksaan hewan, penyalahgunaan narkoba atau aksi meminum minuman keras anak di bawah umur.

“Prinsip ini selalu diterapkan sejak kami tetapkan pada tahun 2007,” kata juru bicara perusahaan itu, seperti diberitakan Reuters, Jumat (14/9).

"Kami telah membatasi akses ke dalam negara-negara di mana itu adalah ilegal seperti India dan Indonesia, serta di Libya dan Mesir, mengingat situasi yang sangat sensitif di kedua negara," kata perusahaan itu. "Pendekatan ini sepenuhnya konsisten dengan prinsip kami pertama diletakkan pada tahun 2007."

Pemerintah AS mengatakan pada hari Jumat (14/9), mereka sedang menyelidiki apakah produser film, Nakoula Basseley Nakoula, warga mesir penganut Kristen Koptik yang tinggal di Southern California.

Film  itu sendiri berisikan adegan-adegan pria yang memerankan tokoh Nabi Muhammad. Melalui filmnya, sutradara dan produser film menyebutkan bahwa Islam merupakan agama yang penuh dengan kebencian.

Update 16 September 2012



Pembuat Film "Innocence of Muslim" Diperiksa


Seorang pria California yang diduga terlibat dalam produksi film yang dianggap menghina Nabi Muhammad diperiksa oleh pihak berwenang.
Nakoula Basseley Nakoula, 55, secara sukarela diperiksa Sabtu (15/09) pagi di kantor kepala polisi di Cerritos, California, kata juru bicara kantor polisi Steve Whitmore.


"Ia akan diperiksa oleh para petugas," kata Whitmore. Ia mengatakan Nakoula tidak ditahan namun dapat masuk penjara lagi bila dianggap melanggar peraturan bebas secara bersyarat.
Ia dipenjara tahun 2010 karena penggelapan dan tidak diizinkan untuk menggunakan internet atau menggunakan nama alias tanpa izin petugas berwenang.

Nakoula sendiri menyanggah terlibat pembuatan film yang memicu protes di paling tidak 18 negara termasuk Australia.



Film tersebut menggambarkan Nabi Muhammad sebagai pemimpin sekelompok pria yang haus darah dan juga seseorang yang suka perempuan.

Korban akibat protes

Nakoula dibawa dari rumahnya oleh beberapa petugas dan menutup wajahnya dengan syal serta menggunakan topi dan kacamata hitam.

Film yang dibuat dengan kualitas buruk ini diproduksi di California dan beredar melalui internet dengan beberapa judul termasuk "Innocence of Muslims."

Film yang dianggap menghina Nabi Muhammad ini memicu protes di berbagai negara termasuk di Benghazi, Libia yang menyebabkan tewasnya duta besar Amerika Selasa lalu.

Dua orang tewas di Tunisia Jumat (14/09) setelah massa masuk ke pekarangan kedutaan Amerika di Tunis dan bentrok dengan polisi antihuru-hara.

Sekolah Amerika yang terletak tidak jauh dari kedutaan dibakar.
Satu orang tewas dalam protes di Mesir dan seorang lagi di Libanon.

 UPDATE 17 SEPTEMBER 2012

"Innocent of Moslem" Wujud Ketakutan Barat Terhadap Islam

Peneliti Kajian Budaya Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai film The Innocent of Moslem yang kontroversial merupakan upaya negara Barat untuk mendeskreditkan Islam. Dimulai sejak tahun 2001 kasus 9 September di World Trade Center (WTC).

Devie menilai melalui film tersebut bisa menunjukkan ketakutan negara barat terhadap kemajuan Islam. Sejak tahun 2001, banyak hal yang berdampak kepada kehidupan negara Barat khususnya Amerika Serikat.

“Ini ketakutan bangsa barat terhadap islam, memang seperti dua sisi mata uang, pertama bisa mendorong warga Amerika Serikat  mau tahu tentang islam seperti apa dan mempelajarinya jadi lebih dekat dengan Islam, atau memang menuding islam buruk,” katanya kepada Okezone, Minggu (16/09/12).

Selama ini, proses menjelek – jelekkan islam sudah dimulai melalui pembuatan karikatur hingga saat ini melalui film. Baginya, dari segi komunikasi budaya, hal ini membuat umat islam perlu kerja keras untuk menciptakan standar ganda menghadapi hinaan mereka.

“Karena bagi bangsa Barat, hal ini direspons dengan cepat, ini ekpsresi biasa dari masyarakat biasa. Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar, bisa dimulai dari Indonesia, bagaimana bisa 'memPRkan' (menjadi penghubung) dirinya bahwa hinaan itu salah, direspons dengan komunikasi lain, jangan dibalas dengan kekerasan,” paparnya.

Selama ini, kata dia, Amerika Serikat (AS) selalu mengaitkan islam dengan teroris. Padahal, kata dia, teroris di Indonesia bukan berlatar belakang islam, tetapi ada unsur kesenjangan ekonomi di dalamnya.

“Bagaiman Indonesia mempunyai peran strategis, islam bukan hanya Arab, tunjukkan bahwa islam hangat, islam adalah jalan hidup, memang di Indonesia islam tak lepas dengan isu teroris, tapi kita lihat kan ada persoalan ekonomi juga yang melatarbelakangi,” tandasnya

UPDATE 18 SEPTEMBER 2012

Produser Film Innocence of Muslims Menghilang

Meluasnya protes dan kerusuhan di berbagai belahan dunia sebagai reaksi atas peredaran film Innocence of Muslims tidak hanya
bikin pusing pemerintah Amerika Serikat (AS). Produser film anti-Islam tersebut, Nakoula Basseley Nakoula, saat ini juga tidak bisa hidup tenang. Bahkan, pria 55 tahun itu akhirnya memutuskan untuk menghilang.

Nakoula tidak lagi kembali ke rumahnya di Cerritos, pinggiran Kota Los Angeles, Negara Bagian California. Pria yang punya banyak nama lain atau alias (termasuk Sam Bacile, nama yang digunakan saat memproduksi film Innocence of Muslims), tersebut merasa hidupnya tak aman lagi setelah secara sukarela menjalani pemeriksaan pada Sabtu lalu (15/9). Lantas, dia tidak pulang ke rumahnya dan memilih untuk mencari tempat persembunyian.
Nakoula diperiksa penyidik federal selama sekitar satu setengah jam Sabtu siang lalu waktu setempat atau dini hari kemarin WIB (16/9). Pemeriksaan berlangsung di kantor Cerritos County”s Sheriff.

Juru Bicara Cerritos County’s Sheriff Steve Whitmore menuturkan bahwa setelah pemeriksaan selesai, beberapa personelnya mengantarkan Nakoula ke sebuah lokasi yang tidak disebutkan alias rahasia. “Dia pergi. Kami tidak tahu kemana perginya,” ujar Whitmore. “Yang jelas, dia bilang tidak akan kembali ke rumahnya,” tambahnya.
Tak hanya Nakoula yang merasa hidupnya tidak aman. Penasihat penulisan skenario film Innocence of Muslims, Steven Klein, juga mengaku sering kali menerima ancaman pembunuhan. Klein telah lama dikenal sejak lama sebagai tokoh anti-Islam.

“Saya benar-benar lelah,” ujar Klein kepada koran lokal Press-Enterprise yang datang ke rumah pria asal Riverside  County itu kemarin. Saat menerima tamu, Klein terlihat menggenggam pistol dan hanya mengenakan celana pendek putih dengan bercak-bercak tinta di beberapa bagian.
Saat ini, penyidik federal fokus memeriksa Nakoula atas dugaan apakah dia telah melanggar hukuman percobaan lima tahun yang dijatuhkan pengadilan kepadanya dalam kasus kejahatan keuangan. Hukuman itu membuat dia harus berada di bawah pengawasan petugas setelah dibebaskan pasca-vonis 21 bulan penjara.

Hukuman tersebut dijatuhkan setelah Nakoula terbukti membuka rekening bank dan kartu kredit dengan identitas palsu. Setelah dibebaskan pada Juni 2011, Nakoula saat itu dilarang untuk mengakses internet atau menggunakan nama lain atau alias tanpa persetujuan petugas pengawas. Jika terbukti melanggar, hakim bisa mengirim Nakoula kembali ke balik jeruji besi.
Dia secara sukarela memenuhi panggilan petugas federal dan dijemput polisi di rumahnya sejak Jumat malam (15/9). Ketika keluar rumah Sabtu pagi, dia menutupi wajahnya dengan syal, mengenakan topi, dan kacamata hitam untuk menyamarkan identitasnya. Berhari-hari rumahnya diserbu wartawan. Karena alasan itu pula, dia enggan pulang.

Potret Nakoula sendiri akhirnya beredar untuk pertama kali. Tabloid Daily Mail berhasil mendapatkan gambar pria separo baya yang punya banyak nama atau alias (seperti Nicola Bacily, Robert Bacily, Erwin Salameh, dan Sam Bacile) itu. Dalam foto tersebut, Nakoula duduk di sofa di samping Anna Gurji, salah seorang aktris film Innocence of Muslims.

Petugas berwenang sedang meninjau kasus Nakoula yang terbukti bersalah dalam kasus kejahatan perbankan pada 2010. Saat itu, pengadilan melarangnya menggunakan komputer atau internet dan identitas palsu sebagai bagian dari hukumannya. Dia juga diwajibkan untuk membayar USD 790 ribu. Sayangnya, Whitmore tidak menjelaskan detail isi interogasi terhadap Nakoula.

Biro Penyelidik Federal (FBI) mengidentifikasi Nakoula sebagai produser film Innocence of Muslims. Film yang isinya anti-Islam dan melecehkan Nabi Muhammad SAW itu memicu reaksi luas. Sejumlah kedutaan besar (Kedubes) atau perwakilan AS di Timur Tengah didemo dan diserang.
Sebagian besar lokasi syuting film berlangsung di dalam kantor Media for Christ, lembaga nirlaba yang bermarkas di Duarte, Los Angeles. Sebagian dananya didapat dari kegiatan amal tahun lalu hingga lebih dari USD 1 juta.

Film tersebut disutradarai Alan Roberts (65) veteran di industri perfilman. Selama ini karya-karyanya didominasi film-film semiporno dan aksi yang berlebihan. Menurut situs Gawker, sejumlah film karya Roberts adalah Young Lady Chatterley II dan Karate Cop.
Gawker juga mewawancarai sejumlah pemain Innocence of Muslims yang mengaku tertipu karena ditawari film epik fiksi. Roberts memilih pemain untuk beberapa karakter atau tokoh seperti George, Condalisa, dan Hillary. Namun, saat versi filmnya beredar, tokoh-tokoh tersebut diubah menjadi sosok Muhammad dan sejumlah tokoh dalam Alquran. (ap/dailymail/cak/dwi/jpnn)


Duta besar Republik Indonesia temui pemerintah Amerika serikat membahas Film "Innocence of Muslims"

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, pada Senin mendatangi Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di Washington DC guna menyampaikan betapa film "Innocence of Muslims" yang dibuat di Amerika sangat menyerang dan menyinggung umat Islam karena menghina Nabi Muhammad SAW. 



Dalam kesempatan itu, Indonesia juga meminta Pemerintah AS untuk segera mengemukakan posisi yang tegas, keras dan jelas terhadap isu-isu sensitif seperti penodaan agama.

"Tadi kami sampaikan pandangan Pemerintah Indonesia tentang video Islamophobia yang diproduksi di California. Video tersebut sangat ofensif dan menyinggung umat Islam karena profil Nabi Muhammad bagi umat Islam sangat sakral dan bukan untuk dipermainkan," kata Dino ketika dihubungi ANTARA-New York usai pertemuannya dengan para pejabat di Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri.

Di Gedung Putih, Dubes Dino bertemu dengan Senior Director National Security Council, Daniel Russel, sementara di Deplu AS ia melakukan pertemuan dengan Principal Deputy Assistant Secretary of State, Joseph Y. Yun.

Pertemuan itu terjadi atas permintaan Indonesia sejak pekan lalu.

"Satu hal penting yang saya tegaskan, demokrasi di AS bisa punya satu bentuk, tapi di Indonesia kebebasan berbicara tidak termasuk kebebasan untuk menghina Nabi Muhammad. Mereka akui ini isu sensitif," kata Dino.

"Video itu mengganggu semangat upaya kita bersama untuk menciptakan dunia yang toleran agama," tambahnya.

Dalam pertemuan dengan pihak Pemerintah AS, Dino disertai oleh dua anggota perwakilan diaspora di AS dari unsur agama Islam, Oscar Zaki, dan dari unsur agama Kristen, Pendeta Tanos.

Indonesia kutuk

Dubes menyampaikan bahwa Indonesia, baik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun para pemimpin agama, sangat mengecam dan mengutuk video itu, namun pada saat yang bersamaan mereka mengimbau agar masyarakat tidak terpancing oleh isi video yang disebut Dino "murahan".

Pejabat-pejabat pemerintahan AS yang ditemui, seperti yang dikatakan Dino, mendengarkan dengan seksama posisi Indonesia berkaitan dengan dampak video "Innocence of Muslims".

"Mereka menyatakan Amerika telah mengecam keras video tersebut, seperti yang sudah dikemukakan oleh Presiden Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. Mereka juga menyatakan itu adalah aksi satu orang Amerika, bukan wajah Amerika secara keseluruhan," kata Dino.

"Kita tekankan agar untuk ke depannya Pemerintah AS terus mengambil posisi yang tegas dan jelas guna meredam respon dari dunia luar," katanya.

Mengenai apa yang bisa dilakukan AS dalam kasus ini, tampaknya pemerintah setempat tidak bisa berbuat banyak untuk menindak pelaku pembuatan video.

"Kita bisa pahami bahwa mereka masih terombang-ambing karena terkait prinsip penghormatan terhadap kebebasan berekspresi. Namun seperti yang kita ketahui, saat ini mereka sedang menyelidiki isi video yang beredar di `Youtube` dan melakukan interogasi terhadap si pembuat video," ujarnya.

Beredarnya film "Innocence of Muslims" baru-baru ini di laman jejaring internet "Youtube" telah memicu aksi-aksi protes di berbagai negara.

Video itu juga disebut-sebut menjadi penyebab tersulutnya kemarahan sekelompok orang Muslim garis keras hingga mereka melakukan penyerangan ke Konsulat AS di Benghazi, Libya, awal pekan lalu.

Akibat serangan, Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Steven, tiga diplomat AS serta sejumlah staf lokal Libya tewas.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seperti yang disampaikan oleh juru bicaranya, Teuku Faizasyah, mengutuk keras serangan di Benghazi dan pada saat yang bersamaan menyayangkan munculnya video berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad itu.

UPDATE 19 SEPTEMBER 2012

Rusia ancam YouTube jika tidak hapus video anti-Islam


Walaupun banyak negara-negara non-Muslim yang seakan tidak peduli dengan video berjudul Innocence of Muslims di YouTube serta maraknya aksi demonstrasi mengutuk pembuat serta video tersebut, namun negara yang mayoritas non-Islam satu ini dengan tegas 'mendukung' umat Islam.

Sebuah peraturan baru yang akan diterapkan secara resmi pada tanggal 1 November mendatang oleh pemerintah Rusia telah dibuat. Dalam peraturan tersebut menyatakan bahwa mereka keberatan YouTube terus menyimpan atau tidak menghapus video Innocence of Muslims yang mengakibatkan kemarahan hampir seluruh umat Islam di dunia.

"Karena video tersebut, Rusia akan cekal akses YouTube," ujar Menteri Komunikasi Rusia Nikolai Nikiforov. Dia juga mengatakan bahwa apabila sudah melenceng, maka hukum harus kembali ditegakkan. Pihak Rusia menggodok peraturan baru ini selama 5 hari dengan disertai dengan pro dan kontra. Namun, akhirnya keputusan untuk memblokir akses tersebut disetujui oleh mayoritas peserta rapat.

Kantor Google di Moscow telah mendapatkan peringatan tersebut, namun mereka mengatakan bahwa semua keputusan hanya dapat ditentukan oleh pusat. Walaupun mempunyai rencana untuk memblokir YouTube, akan tetapi otoritas Rusia tidak akan mencekal Google.

Nampaknya, peraturan tersebut dibuat karena Rusia sedikit khawatir kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran juga akan terjadi di negara mereka. "Jika mereka mematuhi keputusan hukum (di Rusia dan menghapus video tersebut), maka tidak akan ada orang yang akan mengusik keberadaan YouTube. Apakah kita harus menunggu kerusuhan datang ke sini?" kata seorang anggota parlemen Rusia (pro-Kremlin United Rusia) Ruslan Gattarov seperti yang dikutip Reuters (18/09).

Sebelumnya, terdapat kabar bahwa Google dengan tegas menolak perintah Gedung Putih (Amerika Serikat) untuk menghapus video Innocence of Muslims tersebut karena mereka beranggapan video itu tidak melanggar poin-poin di YouTube Community Guidelines.

Update 21 September 2012


UMAT MUSLIM SELURUH DUNIA AJAK UNTUK MEMBLOKIR SITUS YOUTUBE

Penayangan film "Innocence of Muslims" di Youtube dan Google mendapat reaksi dari sejumlah umat Islam dunia. Disebabkan film yang dibuat seorang warga negara Amerika Serikat (AS) keturunan Mesir ini sangat melecehkan dan menghina Nabi Muhammad SAW. 

Beberapa negara dengan penganut Islam mayoritas mulai memblokir Youtube seperti Mesir dan Arab Saudi. Sejak kemarin muncul seruan di berbagai belahan duniua termasuk di Indonesia yang masyarakatnya mayoritas memeluk Islam untuk memblokir Youtube dan Google.
Pesan berantai itu muncul lewat Blackberry Messenger System (BBM).

"Mulai hari ini selama 7 hari berturut-turut semua Muslim di seluruh dunia akan berhenti menggunakan Google dan Youtube dan membuat rating mereka turun sehingga mempengaruhi saham-saham mereka," tulis pesan berantai lewat BBM yang diterima Tribunnews.com, Jumat (21/9/2012).

Berikut petikan lengkap isi BBM berantai itu. "Kami akan melakukan ini dengan cara yang benar/cerdas yaitu memboikot semua produk Google Inc.

Karena mereka menolak untuk menghapus film yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Hanya butuh waktu kurang 5 menit untuk mem-forward pesan ini, sehingga kita bisa menjawab pertanyaan dari Allah ketika bertanya

"Apa yang kalian kerjakan ketika kekasih Allah, Nabi Muhammad saw diperolok, dihina, direndahkan hanya karena alasan kebebasan bebicara dan kebebasan bereskpresi?"

Stop Using Android, Google and Youtube Now !!

PERLU KALIAN KETAHUI MESKI TELAH DIBLOKIR, FILM INNONCE OF MUSLIMS MASIH BISA DIAKSES DENGAN CARA MERUBAH PROXY SERVER
SAYA BERHARAP GOOGLE MAU MENGHAPUS FILM TERSEBUT, KARENA AKAN BERDAMPAK BURUK DAN NEGATIF PADA ANAK-ANAK YANG MELIHAT FILM TERSEBUT


UPDATE 29 SEPTEMBER 2012


Akhirnya, Produser "Innocence of Muslim" Ditahan

Seorang lelaki yang diduga sebagai produser film anti-Islam berjudul Innocence of Muslims ditahan aparat kepolisian di Los Angeles, California. Namun penahanan Nakoula Basseley Nakoula (55), bukan karena film tersebut dianggap menghina Nabi Muhammad SAW yang sangat dimuliakan umat Muslim. Tetapi karena melanggar persyaratan masa percobaan setelah dia dibebaskan dari penjara tahun 2011 dalam kasus penipuan bank. Nakoula sendiri tidak ditahan terkait pembuatan video yang memicu kerusuhan di sejumlah negara muslim dan mengakibat sejumlah korban tewas. Nakoula menggunakan nama palsu untuk mengunggah film kontroversi tersebut ke YouTube.

Menurut Global Post, catatan pengadilan mengatakan Nakoula dilarang untuk mengakses internet atau menggunakan nama palsu tanpa ijin dari petugas.

"Nakoula ditangkap berdasarkan tuduhan yang dibuat oleh Kantor Percobaan bahwa ia telah melanggar ketentuan masa percobaanya yang sepenuhnya diawasi,"" kata juru bicara Kejaksaan Los Angeles, Thom Mrozek.

Sebelumnya, pemerintahan Obama telah meminta Google selaku perusahaan pemilik situs berbagi video YouTube, untuk menghapus cuplikan film Innocence of Muslims. Tetapi hal itu ditolak dengan alasan film tersebut tidak melanggar peraturan mereka. Nakoula, yang diduga memproduksi cuplikan 14 menit film Innocence of Muslims, ditangkap di tempat persembunyiannya setelah mendapatkan ancaman karena memproduksi film anti-Islam.

Dalam film amatir yang dibuat di AS dan disulih dengan bahasa Arab tersebut, menyebabkan kemarahan di negara-negara Muslim karena dianggap menghina Nabi Muhammad.Tetapi film ini tidak melanggar hukum di AS, dimana kebebasan berbicara diatur dalam amandemen pertama konstitusi.

Sementara itu, sejumlah pemeran dalam video ini mengaku bahwa mereka telah ditipu. Mereka mengaku dikontrak dalam sebuah film dengan judul Desert Warriors, yang sama sekali tidak menyebutkan Islam atau Nabi Muhammad dalam skenarionya

Youtube Mempertahankan Film Innocence of Muslims


Eksekutif Google Eric Schmidt membela YouTube karena sebuah film anti Islam yang memicu protes kekerasan global.

Google, Youtube sudang menutup akses terhadap video yang kontroversial "Innocence of Muslim" di sejumlah negara, termasuk India, Mesir, Arab Saudi, dan di mana yang menganggapnya ilegal.

Namun Schmidt menekankan bahwa video dengan anggaran rendah adalah termasuk kriteria dasar YouTube untuk materi yang dapat diposting, dan yang dapat diakses di banyak negara.

"Google memiliki pandangan yang sangat jelas mengenai hal ini, yaitu bahwa kami percaya jawaban pidato yang buruk adalah pidato yang berlebihan," tutur Schmidt.

Kekerasan yang dipicu oleh film yang menghina Nabi Muhammad telah merenggut sekitar 50 jiwa, termasuk duta besar AS untuk Libya.

"Kami jelas tidak mendukung penggunaan video penghina nabi. kebencian atau kekerasan atau apa pun itu, tapi kami terbuka percaya bahwa jawaban terbaik untuk itu adalah pidato yang lebih, bukan sebaliknya, "kata Schmidt.

"Beberapa negara tidak setuju. Ada beberapa tempat di mana kita harus benar-benar memblokir akses ke video itu, "tambahnya.

Negara-negara lain, termasuk Pakistan dan Sudan, memblokir sendiri akses Youtube.


UPDATE 1 OKTOBER 2012

Pembuat Film Anti-Islam Minta Dibebaskan dengan Jaminan 

Pembuat Film Anti-Islam Minta Dibebaskan dengan Jaminan 
(Pembuat film anti-Islam, Nakoula Basseley, menggunakan selendang putih untuk menutup muka digelandang oleh polisi Los Angeles. Kejaksaan wilayah LA menyatakan, Nakoula, resmi ditahan Kamis)


Pembuat film anti-Islam, Mark Basseley Youssef ditahan pengadilan Amerika Serikat pekan lalu. Pengacara Youssef mengajukan permohonan pembebasan dengan uang jaminan.

Pengadilan Los Angeles memerintahkan penahanan Youssef tanpa jaminan. Namun, tim kuasa hukum berargumen bahwa Youssef rutin melapor secara berkala selama masa pembebasan bersyarat dalam vonis kasus penipuan bank 2010

Youssef juga tidak pernah mencoba melarikan diri dari California (tahanan kota)," ujar pengacara Youssef, Steven Seiden seperti dilansir AP, akhir pekan ini.

Sebuah sidang akan dijadwalkan untuk memutuskan apakah Youssef melanggar percobaan pembebasan bersyaratnya. Namun, Seiden meminta pembatalan sidang dan pembebasan Youssef dengan uang jaminan sebesar 10 ribu dolar AS.


BACA JUGA
http://agunkzscreamo.blogspot.com/2013/04/asal-usul-batu-hitam-hajar-aswad.html



references  by viva news, detik, republika, bbc news, okezone, antara, merdeka, JPNN, wartanews
edited by agunkzscreamo

 
Like us on Facebook