Ternyata, pada bulan lalu, Facebook berhasil diserang oleh peretas.
Namun, pihak Facebook mengatakan bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan.
Dalam blog resminya, Facebook menjelaskan bahwa situs jejaring sosial mereka tersebut telah diserang oleh peretas yang menggunakan exploit jenis baru dan memanfaatkan celah kelemahan di software Java yang dibuat oleh Oracle.
Seperti dilansir Tech Crunch (15/02), Facebook menjelaskan bahwa penggunanya tidak perlu khawatir karena menurut mereka setelah behasil 'menjinakkan' serangan tersebut, tidak ada bukti data pengguna atau apa yang ada di databasenya berhasil dicuri atau rusak.
Namun, Facebook enggan dikatakan sebagai target utama dalam serangan ini. "Kita bukan satu-satunya target, karena serangan yang terjadi pada bulan Januari tersebut menghantam banyak situs secara serentak," jelas Facebook.
Tentunya, hal ini membuat perbedaan dan keunggulan Facebook atas Twitter lebih jelas. Beberapa waktu lalu ada berita yang mengabarkan bahwa sekitar 250 ribu data penggunanya dicuri setelah peretas berhasil masuk ke dalam data pusat mereka.
Dalam blog resminya, Facebook menjelaskan bahwa situs jejaring sosial mereka tersebut telah diserang oleh peretas yang menggunakan exploit jenis baru dan memanfaatkan celah kelemahan di software Java yang dibuat oleh Oracle.
Seperti dilansir Tech Crunch (15/02), Facebook menjelaskan bahwa penggunanya tidak perlu khawatir karena menurut mereka setelah behasil 'menjinakkan' serangan tersebut, tidak ada bukti data pengguna atau apa yang ada di databasenya berhasil dicuri atau rusak.
Namun, Facebook enggan dikatakan sebagai target utama dalam serangan ini. "Kita bukan satu-satunya target, karena serangan yang terjadi pada bulan Januari tersebut menghantam banyak situs secara serentak," jelas Facebook.
Tentunya, hal ini membuat perbedaan dan keunggulan Facebook atas Twitter lebih jelas. Beberapa waktu lalu ada berita yang mengabarkan bahwa sekitar 250 ribu data penggunanya dicuri setelah peretas berhasil masuk ke dalam data pusat mereka.
Diserang Hacker, Facebook Panggil FBI
Baca Artikel Lainnya
- Arti Logo Baru Twitter Elon Musk
- Mark Zuckerberg Buat Threads Untuk Saingin Twitter Milik Elon Musk
- Jack Dorsey CEO Twitter Rapat Pakai Sendal Jepit
- Jumlah Pengguna Berkurang, Twitter Ujicoba Tweet 280 Karakter
- Kebijakan Privasi Twitter 2017
- Facebook Meta Ramai-Ramai Jadi "Lapangan Kerja Baru", Data Apa Yang Sebenarnya Mereka Kumpulkan?
- Jumlah Pengguna Facebook Meta 2023
- Ingin Punya Centang Biru di Facebook? Bisa Bayar Rp.180 Bulanan
- Jumlah Data Pengguna Facebook Aktif META 2022
- Facebook Resmi Ganti Nama Jadi Meta Pada Akhir 2021
- Bukalapak TutupLapak Karena Kalah Saing, Akankah Tokopedia Menyusul?
- ARTI CONSIGNEE REFUSE TO PAY COD SHIPMENT/SHIPMENT FEE JNE
- Windows 10 Pensiun 2025, Bersiap Beli PC/Laptop Baru Untuk Windows 11
- Penyebab Jumlah Penonton Live Shopee Menurun?
- Ilmuwan Ramal Bumi Akan Jadi Planet Plastik
Facebook meminta bantuan Federal Bureau of Investigation atau FBI untuk menyelidiki kasus peretasan yang terjadi baru-baru ini.
Demikian dilaporkan oleh sumber yang meminta identitasnya tidak dirahasiakan karena alasan keamanan penyelidikan.
Para penyusup belum lama ini berhasil melakukan infiltrasi di jejaring sosial online
terbesar di dunia itu, namun untungnya mereka tidak mencuri informasi
sensitif dari sekitar 1 miliar pengguna Facebook, demikian dikatakan tim
pengaman perusahaan di salah satu blog, Jumat (15/2) waktu setempat.
Diserang peretas atau hacker adalah hal yang lumrah bagi Facebook, namun biasanya mereka bisa mengatasi hal tersebut.
Facebook melaporkan bahwa serangan terjadi dalam bentuk malware yang menyusup ke laptop pegawai Facebook ketika mereka mengunjungi sebuah pengembang laman mobile.
“Sebagai bagian dari investigasi kami yang masih berlangsung, kami
bekerjasama dengan erat dan terus menerus dengan tim insinyur kami,
dengan tim-tim pengaman perusahaan lain, dan dengan otoritas penegak
hukum untuk mempelajari semua tentang serangan tersebut, dan bagaimana
mencegah terulangnya hal ini di masa depan,” tulis Facebook.
references by merdeka, berita satu
