Baca Artikel Lainnya
Ketika masih remaja, Michael McGoogan banyak mendapatkan panggilan
bila teman atau sanak keluarga memerlukan bantuan untuk mengotak-atik
komputer.
Sepuluh tahun kemudian, pemuda Australia ini memiliki
perusahaan dengan omzet jutaan dollar dengan ambisi menjadi perusahaan
global.
Sekarang berusia 25 tahun, McGoogan mendirikan
usahanya—yang sekarang bernama UberGlobal—ketika masih berusia 14 tahun
di Canberra, setelah mendapatkan banyak permintaan dari berbagai
kalangan untuk membuat situs atau mengajarkan cara bagaimana "bermain"
internet.
"Saya dengan cepat menyadari bahwa saya bisa mendapatkan
uang 500 dolar untuk membantu bisnis kecil membuat situs, dan kemudian
20 dolar setiap bulan guna menjalankannya," kata Mc Googan seperti
dilaporkan situs smh.com.au
Dalam enam bulan pertama,
McGoogan memiliki 500 klien, dan sadar bahwa dia tidak mampu melakukan
semuanya sendirian. Karena itu, dia kemudian menyerahkan "kerjaan"
membuat situs kepada teman-temannya, dan konsentrasi ke webhosting, yang sampai sekarang fondasi bisnis UberGlobal.
"Itu
terjadi di awal dimulainya industri internet, dan saya beruntung berada
di saat yang tepat dan bisa memberikan jasa pelayanan yang diinginkan
oleh banyak orang," kata McGoogan mengenai keberhasilann bisnisnya.
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L Sastra Wijaya,
ketika berusia 16 tahun, McGoogan mendapatkan kontrak pertama dari
Pemerintah Australia, yaitu Otoritas Sungai Murray-Darling Basin.
Namun,
sebagai lembaga pemerintah mereka tidak bisa berhubungan dengan bisnis
individu. Oleh karena itu, McGoogan harus mendirikan bisnis resmi.
Karena baru berusia 16 tahun, dia tidak bisa menjadi direktur
perusahaan, dan menemukan solusinya ketika tetangganya, Michael Mossop,
seorang pensiunan pegawai negeri, bersedia menjadi direktur dan
menguasai saham McGoogan sampai dia berusia 18 tahun.
Mossop
merupakan satu dari beberapa orang dewasa yang memberikan dukungan penuh
kepada McGoogan. "Saya percaya penuh dengan modal bisnis saya, dan bisa
menjual kepada orang-orang yang saya temui," kata McGoogan.
Mossop
meminjamkan modal 15.000 dollar (sekitar Rp 150 juta) guna menambah
modal yang sudah dikumpulkan dari sanak keluarga lain dan Mossop
sekarang masih bekerja untuk UberGlobal.
Di saat bisnisnya terus
berkembang, McGoogan masih juga bekerja selama 20 jam seminggu di sebuah
kedai kebab Ali Baba dan sekolah penuh waktu. Dia mendapatkan
dispensasi dari gurunya untuk bisa membawa HP ke dalam kelas sehingga
bisa menerima telepon setiap saat webhosting yang adalah bisnis 24 jam.
"Para
pelanggan saya banyak yang tidak tahu saya masih sekolah," kata
McGoogan. Pada 2005, UberGlobal membeli perusahaan saingan yang lebih
besar, Aussie Hosts, dan menjadi bertambah besar.
Ayah McGoogan,
seorang pensiunan polisi federal Australia, setuju untuk mengagunkan
lagi rumahnya sehingga putranya bisa menghabiskan 150.000 dollar (Rp 1,5
miliar) guna membeli perusahaan saingannya. Itu adalah akuisisi pertama
dari beberapa yang dilakukan UberGlobal, yang sekarang memiliki omzet
13,3 juta dollar pada 2011, dan sekarang merupakan perusahaan webhosting ketiga terbesar di Australia.
McGoogan masih merencanakan membeli perusahaan lain lagi, yang segera membuatnya menjadi perusahaan webhosting terbesar
di Australia. McGoogan sekarang adalah direktur eksekutif dan manajer
pelaksana UberGlobal dan mengatakan akan tetap di posisi tersebut
sepanjang dia merasa dia orang terbaik di sana.
Tiga dari teman sekolahnya masih bekerja di sana dan McGoogan masih senang menghabiskan waktu dengan keluarga dan pacarnya.
Di
usia 18 tahun, McGoogan sudah membeli rumah sendiri dan baru-baru ini
dia membeli mobil mewah Mercedez seharga 250.000 dollar (Rp 2,5 miliar).
Dia masih memiliki saham 13,5 persen di UberGlobal dan sanak keluarga
serta teman-temannya memiliki saham sekitar 20 persen.
references by kompas