Baca Artikel Lainnya
Kasus penganiayaan terhadap siswa SMA di Serpong Tangerang mulai
diadili di Pengadilan Negeri Tangerang, Selasa (5/2). Jaksa mengajukan
terdakwa Veronique Theresia dan putrinya Raffa.
Dalam sidang yang beragendakan keterangan saksi korban terkuak jika
Veronique Theresia dan anaknya Raffa menganiaya Legita, Siswi Kelas 3
SMA Efata Serpong di minimarket tak jauh dari sekolahnya. Penganiayaan
yang dilakukan hanya karena saling ejek antara Legita dan Raffa di media
social Twitter.
Akibatnya Legita pun mengalami luka lebam di bagian mata kanannya akibat dipukul 27 Agustus 2012.
“Saat itu saya sedang istirahat sekolah dan mau jajan es krim bersama
dua teman. Tiba-tiba datang orang tua Raffa dan Raffa sendiri, sambil
bertanya, kamu Legita ya? Belum saya jawab, langsung ditonjok oleh orang
tua Raffa,” kata Legita ketika memberikan keterangannya di ruang
sidang.
Bahkan orangtua siswi tersebut membenturkan kepala Legita ke kulkas
es krim. Penganiayaan s itu baru berhenti setelah teman korban
melaporkan penganiayaan itu ke pihak sekolah. Albert, orangtua korban
yang tak terima anaknya dianiaya akhirnya melaporkan penganiayaan
tersebut ke Polres Kota Tangerang.
“Setelah kejadian, orangtua siswi dari Raffa hendak menyelesaikan
kasus ini secara kekeluargaan. Karena luka yang di derita Legita cukup
parah. Saya mau kasus ini diselesaikan secara hukum,” ucap Albert.
Keterangan Legita yang mengatakan sempat didorong dan diinjak keluar
minimarket pun dibantah oleh Veronique. Orangtua Raffa itu mengaku hanya
menonjok dan menjambak Legita.
Sidang yang di ketua majelis hakim Syamsul Bachri Harahap pun
akhirnya diteruskan pekan depan. Uniknya, majelis hakim meminta kedua
belah pihak untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. “Tidak
semua kasus harus diselesaikan dengan jalur hukum. Saya rasa lebih tepat
terjadi perdamaian,” ucapnya.
Saran majelis hakim Syamsul Bachri Harahap langsung ditolak Albert.
Albet bersikeras ingin menyelesaikan kasus ini dengan jalur hukum. “Pak
hakim, saya tidak terima anak saya diperlakukan kasar seperti ini.
Sebagai orang tua saya tak pernah memukulnya,” kata Albert.
references by Pos Kota