Baca Artikel Lainnya
Perbincangan seputar susu kental manis menjadi topik hangat. Sebab, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan pernyataan bila susu jenis tersebut sama sekali tidak mengandung susu, melainkan hanya gula. Padahal, selama ini banyak orang tua yang memberikan susu kental manis kepada anak-anak.
Bila konsumsi susu kental manis terus dilakukan, maka pertumbuhan anak-anak akan terganggu. Sebab, kandungan gula di susu kental manis menambah jumlah asupan gula harian seorang anak yang menyebabkan obesitas. Sebenarnya, bagaimana sejarah terciptanya produk susu kental manis?
Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis (5/7/2018), susu kental manis terbuat dari susu sapi murni yang dihilangkan airnya dengan cara diekstraksi dan ditambahkan gula. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan susu yang kental berasa manis dan dapat bertahan selama satu tahun bila disimpan di tempat tertutup.
Susu kental manis biasa ditambahkan pada hidangan penutup seperti kue atau es. Rasa susu yang sangat manis menjadikan produk ini tidak baik dikonsumsi secara langsung, apalagi untuk anak-anak. Susu jenis ini lebih tepat dikonsumsi sebagai penambah rasa pada makanan.
Susu kental manis telah dikenal sejak abad ke-13 oleh Suku Tartar. Dalam catatan Marco Polo, orang dari Suku Tartar mengolah susu menjadi lebih padat. Selanjutnya, Nicolas Appert dari Prancis pada 1820 mencoba mengembunkan susu. Kemudian pada 1853 di Amerika Serikat, Gail Borden mencoba mengawetkan susu agar bisa disimpan lebih lama.
Namun, usaha Gail Borden mengalami kegagalan. Sampai akhirnya dia mencoba menambahkan gula pada susu dan mengurangi kadar airnya. Produk ini akhirnya diterima masyarakat dan dikonsumsi oleh tentara pada masa Perang Sipil Amerika Serikat. Produknya kemudian dijual dengan merek Eagle Brand pada 1858.
Pada 1864, Gail Borden membangun pabrik susu kental manis terbesar di dunia. Produknya dipesan oleh pemerintah untuk ransum tentara. Sejak saat itu, susu kental manis mulai dikenal di dunia dan mulai masuk ke Indonesia sejak 1922. Produk tersebut diimpor dari Belanda.
Popularitas susu kental manis terus melejit hingga menjadi salah satu produk yang digandrungi masyarakat Indonesia. Susu ini dikonsumsi oleh semua kalangan, khususnya anak-anak. Harga murah dan rasa yang lezat membuat produk ini banyak dikonsumsi.
Padahal, kenyataannya susu jenis ini tidak baik dikonsumsi secara langsung dengan tambahan air karena kandungan gulanya sangat tinggi. Alih-laih sehat, Anda justru akan mengalami obesitas jika mengonsumsi susu jenis ini secara rutin.