Baca Artikel Lainnya
Kepopuleran game 'PlayerUnknown's Battlegrounds' alias PUBG ternyata disalahgunakan oleh sejumlah oknum. Sebanyak 141 hacker ditangkap oleh kepolisian China karena terlibat dalam skandal peretasan game PUBG.
Dilansir IGN, pengungkapan kasus skandal peretasan PUBG ini merupakan hasil kerja sama antara polisi setempat dan penerbit game PUBG, Tencent. Dari penangkapan tersebut, disita barang bukti lebih dari 200 buah perangkat keras, termasuk PC, USB drive, dan telepon genggam.
Dalam situs resmi PUBG yang berbahasa China, dirilis foto-foto penangkapan dan barang bukti di lokasi kejadian. Para peretas itu bisa dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun atau lebih.
Para peretas membuat sebuah software cheat berisi virus Trojan ke dalam game PUBG. Lewat sofrware itu, peretas mencuri informasi pribadi dari pemain PUBG yang menggunakan cheat buatan mereka.
Saat ini, pengembang game PUBG yaitu Bluehole memang sedang bertarung dengan masalah kecurangan yang dilakukan sejumlah pemain. Untuk mengatasinya, mereka beberapa kali mengeluarkan software anti-cheat baru.
Pada awal tahun 2018, dilaporkan jika 99 persen akun yang diblokir karena curang ternyata berasal dari China. Setelah aksi pemblokiran pemain curang, game PUBG terus mengalami penurunan jumlah pemain, meski sukses menjual 30 juta kopi game pada Februari lalu.
Petinggi Tencent, Allen Zheng, mengatakan jika kecurangan yang terjadi dalam game PUBG adalah "pertempuran yang tidak akan pernah berakhir."
"Anda datang dengan sesuatu yang efektif hari ini, tetapi menghadapi sesuatu yang sama sekali berbeda pada hari berikutnya," ujar Zheng.
Dalam situs resmi PUBG yang berbahasa China, dirilis foto-foto penangkapan dan barang bukti di lokasi kejadian. Para peretas itu bisa dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun atau lebih.
references by kumparan