Baca Artikel Lainnya
Pertanyaan-pertanyaan soal status kadang bisa terasa terlalu pribadi dan menyinggung perasaan. Meski mungkin kesannya hanya sekadar basa-basi, tapi pertanyaan yang berhubungan dengan status bisa sangat sensitif.
"Kenapa masih jomblo aja?"
"Kapan Lulus kuliah?"
"Sudah menikah belum?"
"Sudah menikah berapa bulan?, kapan nih punya momongan?"
"Kamu habis cerai ya, sudah ada gandengan baru belum?"
dan sejumlah pertanyaan lainnya yang bersifat personal
Pertanyaan sederhana seperti ‘kapan nikah?’ untuk beberapa orang terdengar lebih berat daripada pertanyaan-pertanyaan saat sidang skripsi. Mulai saat bertemu teman-teman, kumpul keluarga besar, sampai orang-orang yang bahkan baru kamu kenal, semuanya berlomba-lomba menanyakan hal yang sama. Seolah-olah status asmaramu itu menjadi persoalan pelik yang jadi tanggung jawab semua orang untuk mencarikan solusinya.
Bila diingat-ingat lagi, pertanyaan kapan nikah ini bukan pertanyaan pertama bahaya yang kamu dapatkan. Sebelum-sebelumnya, kamu sudah menghadapi pertanyaan-pertanyaan senada. Mulai dari sekolah, kuliah, hingga nanti sudah menikah, kamu akan terus dikejar pertanyaan hidup yang membuatmu sebal, karena semua hal-hal tersebut bisa direncanakan namun Tuhan inginkan takdirnya sendiri
references by vemale,
Follow @A_BlogWeb
"Kenapa masih jomblo aja?"
"Kapan Lulus kuliah?"
"Sudah menikah belum?"
"Sudah menikah berapa bulan?, kapan nih punya momongan?"
"Kamu habis cerai ya, sudah ada gandengan baru belum?"
dan sejumlah pertanyaan lainnya yang bersifat personal
Kita pun mungkin sering merasa tersinggung dengan cara orang-orang di sekitar kita melontarkan pertanyaan soal status. Ada banyak cara meresponnya, tapi kalau masih ingin tetap terlihat elegan kamu bisa melakukan cara-cara seperti ini.
Tanyakan Balik dan Beri Senyuman
Kamu bisa menjawab pertanyaannya secukupnya saja, lalu balikkan lagi pertanyaan yang sekiranya sama padanya. Tapi dengan wajah yang tersenyum. Nggak apa-apa deh senyumnya cuma pura-pura, toh cuma sementara ini aja. Tujuan dari bertanya balik adalah untuk membuat si penanya bisa merasakan perasaan tak nyaman sama seperti yang kita rasakan.
Jawab Seperlunya dan Ungkapkan Isi Hatimu
"Kok masih sendiri aja? Nggak takut jadi perawan tua?" tanya dia.
"Nggak apa-apa, aku masih mau nikmati hidupku aja. Tapi bisa nggak lain kali kamu nggak menanyakan hal ini lagi, jujur aku tersinggung," kamu bisa meresponnya dengan cara ini.
Terkadang dengan jujur mengungkapkan isi hati dan perasaan jadi cara terbaik untuk membuatnya tidak sembarangan bertanya lagi. Cara berkomunikasi yang baik tetap jadi kuncinya.
Tanyakan Alasan Kenapa Dia Bertanya
Terkadang nggak semua orang berhak mendapat jawaban darimu. Apalagi kalau caranya bertanya benar-benar sudah di luar batas, kamu punya hak kok untuk marah. Saat dia masih bertanya dan membuatmu jengkel, kamu bisa coba bertanya balik soal alasannya kenapa dia menanyakan hal itu padamu.
Jadikan Dia Orang Pertama untuk Dikabari Selanjutnya
"Nggak kesepian nih habis cerai? Kapan cari pengganti yang baru?"
"Tenang saja, nanti kamu akan jadi orang pertama yang kukabari kalau sudah ada pengganti yang baru untukku," jawaban seperti ini bisa jadi cara paling bijak untuk meresponnya. Kalau dia memang orang yang begitu penting dalam hidupmu, kamu bisa tetap menjaga hubungan baik dengannya dengan menjadikannya orang pertama untuk dikabari.
Pastinya ada banyak cara untuk merespon pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sensitif atau terlalu personal. Tinggal bagaimana caramu saja memilih cara yang paling membuatmu merasa nyaman dalam setiap kondisi yang kamu alami.
Pertanyaan sederhana seperti ‘kapan nikah?’ untuk beberapa orang terdengar lebih berat daripada pertanyaan-pertanyaan saat sidang skripsi. Mulai saat bertemu teman-teman, kumpul keluarga besar, sampai orang-orang yang bahkan baru kamu kenal, semuanya berlomba-lomba menanyakan hal yang sama. Seolah-olah status asmaramu itu menjadi persoalan pelik yang jadi tanggung jawab semua orang untuk mencarikan solusinya.
Bila diingat-ingat lagi, pertanyaan kapan nikah ini bukan pertanyaan pertama bahaya yang kamu dapatkan. Sebelum-sebelumnya, kamu sudah menghadapi pertanyaan-pertanyaan senada. Mulai dari sekolah, kuliah, hingga nanti sudah menikah, kamu akan terus dikejar pertanyaan hidup yang membuatmu sebal, karena semua hal-hal tersebut bisa direncanakan namun Tuhan inginkan takdirnya sendiri
references by vemale,