MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

June 20, 2018

Penyebab Tenggelam Kapal Di Danau Toba

Baca Artikel Lainnya

Jumlah laporan orang hilang yang diduga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun di Danau Toba terus bertambah. Pada hari ketiga pencarian, Rabu (20/6/2018) laporan orang hilang mencapai 180 orang.


Data terbaru ini yang dihimpun di Posko Sat KM Sinar Bangun dan sudah diklarifikasi dengan data Posko Simanindo.

Sebelumnya, Kasiops Kantor SAR Medan M Agus Wibisono mengatakan hingga Selasa  (19/6/2018) sore hari belum ada perkembangan lebih lanjut terkait korban tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun. Malah jumlah korban yang melapor kehilangan keluarga tambah banyak.

"Hingga kini sudah ada 150 orang keluarga yang melaporkan kehilangan keluarganya dalam tragedi tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun," kata Agus, Selasa (19/6/2018) kemarin.

"Tapi yang jelas, yang real masih 128 orang tadi. Sisanya hingga 150 orang ini, masih terus kita selidiki," tambahnya.


DATA YANG TERHIMPUN DI POSKO SAT KM SINAR BANGUN & SUDAH DIKLARIFIKASI DENGAN DATA POSKO SIMANINDO ATAS LAPORAN MASYARAKAT YANG MERASA KEHILANGAN KELUARGANYA 180 orang:

1. Luky Pratama, 17thn, alamat P Siantar.
2. Manan Sitanggang, 25thn, lk, alamat Karang Sari Diantar.
3. Lusi Nurbayati Sitanggang, 20thn, Pr, alamat P Siantar.
4. Joel Manurung, 26thn, lk, alamat Bah Birong.
5. Tamara Oktavia Napitupulu, pr, 15thn, alamat Pekan Baru.
6. Indah Juwita Saragih, 24thn, pr, Alamat Sidamanik.
7. Edi Subastian, 21thn, Lk, Alamat Indrapura.
8. Veri Despian Panggabean, 28thn, lk, Alamat Pematang Siantar.
9. Mei Apriana Saragih, 28thn, pr, alamat P Siantar.
10. Irwan Syahputra, 22thn, lk, Alamat Tebing Tinggi.
11. Eka Handayani, 19thn, pr, alamat Batubara.
12. Ilham Lubis, 25thn, lk, alamat Indrapura.
13. Tams Melani, 22thn, pr, alamat Tanjung Kasau.
14.Ranto Fajar Siregar, 27thn, lk, alamat Simantin.
15. Afri Franyoto, 24thn, lk, alamat Tiga Balata.
16. Endang Pangestu, 21thn, pr, alamat Tiga Balata.
17. Tri Wulandari, 27thn, pr, alamat Kuala Simpang.
18. Diki Wibowo, 24thn, lk, alamat Simarimbun.
19. Diki Prayogi, 26thn, lk, alamat Sidamanik.
20. Eka Siti Apriyanti, 26thn, pr, alamat Sidamanik.
21. Heru Purnomo, 25thn, lk, alamat Sidamanik.
22. Bayu Syahputra, 22thn, lk, Alamat Medan.
23. Kinoy Ajeng Sandi, 26thn, lk, Alamat Sidamanik.
24. Krisman Reynol Simarmata, 27thn, Alamat Sinaksak.
25. Juliana Suraida, 26thn, pr, alamat Depok.
26. Jonathan Fernando Tampubolon, 27thn, kk, alamat Tj Morawa.
27. Juniko, 23thn, kk, alamat Sidamanik.
28. Yenni, 23thn, pr, alamat Sidamanik.
29. Rikki, 28thn, lk, alamat Sidamanik.
30. Doni Septian, 28thn, lk, alamat Binjai.
31. Arin, 29thn, lk, alamat Binjai.
32. Salama Febriani, 14thn, pr, alamat Sidamanik.
33. Maya, 14thn, pr, Alamat Sidamanik.
34. Wagino, 18thn, lk, Alamat Sidamanik.
35. Dengot Nainggolan, 38thn, lk, alamat Sidamanik.
36. Akmal Rino Kancah Nainggolan, 10thn, lk, Alamat Sidamanik.
37. Wira pradana, 20thn, lk, alamat Indrapura.
38. Restu Apriangga, 24thn, lk, Alamat Indrapura.
39. Fadli Syahputra, lk, 22thn, alamat Indrapura.
40. Yanda Aria, 24thn, lk, Alamat Indrapura.
41. Ali Imron, 21thn, lk, alamat Indrapura.
42. Bagas Prama Ananda, 20thn lk, alamat Indrapura.
43. Mhd Nursaid Sinaga, 24thn, lk, alamat Medan.
44. Toyan Bakara, 34thn, lk, alamat Sidamanik.
45. Arifin Lubis, 40thn, lk, alamat Sidamnik.
46. Resmi Sinaga, 60thn, pr, alamat Dolok Silau.
47. Dinda Puji Lestari, 21thn, pr, alamat Pem Bandar.
48. Dimas Afandi, 17thn, lk, alamat Pem Bandar.
49. Mutiara Oktaviani, 17thn, pr, alamat Pem Bandar.
50. Longser Nainggolan, 50thn, lk, alamat Tiga Runggu.
51. Ramansyah, 27thn, lk, alamat Karangsari.
52. Gusti Muliani, 23thn, pr, alamat Karangsari.
53. Rasyah Arjuna, 4thn, lk, alamat Karangsari.
54. Yudi Samsudin, 30thn, lk, alamat Kampar Riau.
55. Sri Wahyuni, pr, 23thn, alamat Kampar Riau.
56. Adli Pratama, 2,5thn, lk, alamat Kampar Riau.
57. Noval Aziz Rambe, 19thn, lk, alamat Indrapura.
58. Rida Shahfitri, 19thn, pr, alamat Batubara.
59. Heriawan, 23thn, lk, alamat batubara.
60. Jaudur Simarmata, 41thn, lk, alamat Simanindo.
61. Ami Sitindaon, 32thn, pr, alamat Simanindo.
62. Tiar Silaban, 33thn, pr, alamat Simanindo.
63. Gresia Simarmata, 11thn, pr, alamat Simanindo.
64. Siti Arbiah, 23thn, pr, alamat P Siantar.
65. Alfaro Siahaan, 23 thn, lk, alamat P Siantar.
66. Nova Sulastri Sijabat, 25thn, lk, alamat Haranggaol.
67. Indah Junita Saragih, 21thn,pr, alamat Sidamanik.
68. May Sri Novi, 30thn, pr, alamat Medan.
69. Roy Sirait, 23 thn, lk, Alamat Pene Tongah.
70. Dedi Suhaini, 19thn, lk, alamat Indrapura.
71. Erwansyah, 20thn, lk, alamat Perdagangan.
72. Wawan, 30thn, lk, Alamat Negri Bayu.
73. Sahala Pardamean, 30thn, lk, alamat Sibuntuon.
74. Jonner silalahi, 55thn, lk, alamat Nagori Bayu.
75. Ismail Purba Siboro, lk, 20thn, alamat Raja Nihuta.
76. Mhm Irfan, lk, alamat Batubara.
77. Bongbong Simarmata, lk, alamat Nagori Bayu Dopar.
78. Poltak Sitio, 40thn, lk, alamat Medan.
79. Marsinta Pakpahan, 42thn, pr, alamat Medan.
80. Berman Sitio, 42thn, lk, alamat Medan.
81. Rotuahmin Sitio, 50thn, pr, alamat Tebing tinggi.
82. Lamtama br Napitupulu, 15thn, pr, alamat Pekan Baru.
83. Arif candra, 23thn, lk, alamat Martubung.
84. Desi Dwi Wahyuni, 22thn, pr, alamat Martubung.
85. Nisa Hastari, 19 thn, pr, alamat Labusel.
86. Ayu Safitri, 20thn, pr, alamat Labusel.
87. Iwan sugiarto, lk, tapian dolok
88. Farida saragih sumbayak, 32, pr, tapian dolok
89. Wafa izzi, 7, pr, tapian dolok
90. Bambang wardana, 32, lk, dolok melangir,
91. Azka, 6, lk, tapian dolok
92. Aimi, 2 , lk, tapian dolok
93. Yoka hendrik sumbayak, 40, lk, sidamanik
94. Manja naibaho, 33, pr, sidamanik
95. Alvaro, 5, lk, sidamanik
96. Keila, 2.5, pr, sidamanik
97. Sahputra, 40, thn, lk, medan
98. Awaleni sumbayak, 35, pr, medan
99. Fikri, 9, lk, medan
100. Musnah, 8, pr, medan
101. Bahmid, 30, lk, medan
102. Mina insani, 22, pr, medan
103. Naya, 1, pr, medan
104. Sri hendriani, 23, pr, kota pinang
105. Yeni limbong, 32, pr, medan
106. Beben, 26, lk, labusel
107. Khairiah handayani, 21, pr, medan
108. Sarsubhan nasution, 32, lk, pem. Karang rejo
109. Atuk duma sinaga, 19, pr, sibunga bunga
110. Selmalina sinaga, 16, pr, sibunga bunga
111. Berliana sipayung, 60, lk, simap. Bage
112. Dimerais purba tambak, 40, lk, simp. Bage
113. Halomoan siagian, 53,lk, sihemun
114. Wasinton silalahi, 46, lk, sihemun
115. Rudiman siboro, 55, lk, paneitonga
116. Marsinta sijabat, 55, pr, paneotongah
117. Elisabet hutahuruk, 12, pr, paneitongah
118. Ivan rahmat saputra, 20, lk, sei suka
119. Ayu lestari, 19, pr, dolok merawan
120. Romi siadari, 17, lk, salbe
121. Dede wike ikani, 23, pr, aek kanopan
122. Nurwanto, 28, lk, riau
123. Herman suryanto, 24, lk, aek nabara
124. Dorman nainggolan, lk, silaumalaha
125. Ledikson nainggolan, 52, lk, silau malaha
126. Hotman nainggolan, 55, lk, silau malaha
127. Lili lubis, 50, pr, silau malaha
128. Hasiholan sidabutar, 61, lk, jl. Asaha bt 6
129. Riani nainggolan, 52, pr, silau malaha
130. Basaria nainggolan, 17, silau malaha
131. Jon feldi nainggolan, 9 , lk, silau malaha
132. Bungaran nainggolan, 20, lk, silau malaha
133. Nikolas nainggolan, 17, lk, silau malaha.
134. Astrit nainggolan, 18, pr, silaumalaha
135. Melintun togatorop, 22 lk, silau malaha
136. Muhamad riadi saputra, 23, lk, indra pura
137. Fitri wulan dari, 22, pr, indrapura.
138. Hotman manik, 41, lk, Pem. Sidamanik
139. Alisa pertiwi, 23, pr, perlanaan
140. Mohamad aftianfi utomo, 23, lk , batubar
141. Anggi rohim, 21, pr, marelan
142. Tri andri putra pandiangan, 24, lk, marelan medan
143. Richad sianturi, 28, lk, huta III tanah jawa
144. Sahat veri tua sembiring, 30, lk, medan
145. Eko hardianto, 24, lk, batubara
146. Mutiara tri murni, 24, pr, tembung
147. Suryantika, 17, pr, bandar tinggi
148. Ardi wardana, 19, lk, nag. Lambau
149. Rusmadi R, 50, lk, Tebing tinggi
150. Jorneli andreas purba, 23, lk, haranggaol
151. Nova zoya, pr, medan
152. Iksan zulkarnaen siagian, lk, medan
153. Rudi wibowo, lk, binjai
154. Novia barus, pr, medan
155. Tandi, lk, deli tua
156. Obet pangihutan hutauruk, lk, laras
157. Jaya sidauruk, 23, lk, simanindo ( kernet kapal )
158. Hotbin sitanggang , lk, laras
159. Farel sitanggang, lk, laras
160. Pardamena purba, lk, sibuntuon
161. Ader nainggolan, lk, simpang haranggaol
162. Selma sinaga, pr, salbe
163. Atur sinaga, lk, simantin tiga
164. Niko, lk, pem. sidamanik
165. Doni, lk, pem. sidamanik
166. Febri, pr, pem. Sidamanik
167. Lucki pratama, lk, siantar
168. Mei siadari, pr, siantar
169. Geri panggabean, lk, siantar
170. Halomoan siagian, lk, dolok pardamean.
171. Sahala marbun, lk, desa cinta dame
172. Mardingot naingholan lk , sidamanik
173. M. Imron, lk, batu bara
174. Ade fauzia, pr, medan
175. Ramli simbolon, lk, tebing tinggi
176. Peter simbolon, lk, tebing tinggi
177. Yusuf, lk, siantar
178. Fitri, pr, siantar
179. Mohamad aldiansa, 24, lk, pem.sidamanik
180. Yoga alfiano, lk, siantar.

Untutk korban yg telah berhasil ditemukan :pada 20 Juni 2018
- 14 Org selamat dibawa ke Simanindo
- 5 org dibawa ke Tigaras ( 1 MD an.Tri Wulandari,24 thn, d/a aceh tamiang)



Korban Tenggelamnya KM Sinar Bangun Dapat Santunan

Korban tewas Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di danau Toba, Sumut, mendapat santunan dari PT Jasa Raharja. Hingga kini, baru satu korban yang ditemukan meninggal, yakni Tri Suci Ulandari (24), warga Aceh Tamiang, Aceh.

"Hari ini, kami, PT Jasa Raharja perwakilan Langsa sudah menyerahkan santunan kepada ahli waris korban sejumlah Rp50 juta," kata Kepala Urusan Humas PT Jasa Raharja, M Iqbal Hasanuddin, Rabu (20/6).

Iqbal mengatakan, tidak hanya untuk korban tewas, Jasa Raharja juga memberikan bantuan pengobatan bagi korban yang selamat. Sampai saat ini, ada 18 korban selamat yang dirawat di sejumlah rumah sakit.


KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) petang. Kapal itu dilaporkan tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, sekitar pukul 17.30 WIB.

Kapal kayu ini diduga tenggelam karena kelebihan muatan penumpang dan sepeda motor dan oleng diterjang ombak besar. 


Fakta-fakta Terkini Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba


Berikut fakta-fakta terkini tenggelamnya KM Sinar Bangun yang dirangkum detikcom:

1. Laporan Korban Hilang Berjumlah 192 Orang

Sejauh ini, jumlah korban KM Sinar Bangun masih simpang siur. Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan pihaknya menerima ada 192 orang yang melapor keluarganya hilang.

"Kalau saya dengar dari posko, sampai dengan tadi siang ini yang lapor keluarganya yang hilang itu 192. Lapor nih, di Pelabuhan Tigaras, Danau Toba," kata Syaugi di Kementerian Perhubungan, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/6/2018).

Terpisah, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan korban hilang penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam berjumlah 186. Sebanyak 94 orang teridentifikasi, sedangkan 92 orang belum diketahui identitasnya.

"Hilang sudah teridentifikasi 94 orang. Yang belum teridentifikasi 92 orang. Itu data terakhir yang diterima tim SAR," kata Agus di Posko Mudik Nasional Kemenhub pagi tadi.

2. 21 Penumpang KM Sinar Bangun Ditemukan, 3 Tewas

Hingga hari ini, ada 21 penumpang KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, berhasil ditemukan. Tiga dari penumpang itu ditemukan dalam kondisi tewas.

"Sampai dengan pagi ini pukul 07.00 WIB dari tim SAR bahwa korban selamat 18 orang, meninggal dunia 3 orang," kata Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso di Posko Mudik Nasional Kemenhub.

Dilaporkan produser lapangan CNN Indonesia TV Agus Supratman, Rabu (20/6/2018), dua korban berjenis kelamin perempuan ditemukan di pinggir pantai sekitar Danau Toba pada pagi ini. Dua korban ini dibawa ke RS Pematang Raya untuk menjalani identifikasi.



3. 1 Penumpang Tewas Teridentifikasi

Salah satu korban tewas tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan berhasil diidentifikasi. Korban diketahui bernama Sariyanti, warga Kelurahan Binjai Selatan.

Sariyanti merupakan salah satu dari dua korban meninggal yang ditemukan tim SAR berada di pinggir pantai sekitar Danau Toba. Mereka langsung diidentifikasi di RS Pematang Raya.

Diketahui tiga korban tewas yang ditemukan seluruhnya merupakan wanita.


4. KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba Hanya Mampu Angkut 43 Orang

KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, kelebihan kapasitas. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kapal tersebut hanya berkapasitas 43 penumpang.

"Berkaitan dengan kapasitas, kapal ini kapasitas adalah 43 orang," kata Budi Karya dalam jumpa pers di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/6). 


5. Tim Spesial Basarnas dan 2 Robot Dikerahkan untuk mencari korban tenggelamnya KM Sinar Bangun

Sebanyak 70 personel Basarnas dikerahkan dalam pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara. Dua robot juga dikerahkan untuk mencari korban tenggelam.

"Kita kerahkan 70. Kita tim Basarnas special group, yang punya kemampuan darat, laut, udara," ujar Kepala Basarnas M Syaugi di Kementerian Perhubungan, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/6).


Pencarian tim yang difokuskan di dalam air menurutnya menemui berbagai kendala, seperti kedalaman danau dan minimnya cahaya. Ini menyebabkan tim harus ditunjang alat remotely operated underwater vehicle (ROV) portable atau robot penyelam.

"Hambatan di lapangan yang jelas pertama, danau itu dalam. Dalamnya 300-500 meter. Nggak gampang itu, di dalam itu dingin. Kemudian kita gunakan remote under vehicle (remotely operated underwater vehicle) untuk melihat situasi di dalam. Karena di dalam itu gelap, sampai bayangkan, kita pake senter aja 5 meter (jarak pandangnya)," tuturnya.


6. Marinir Kirim Penyelam Bantu Pencarian Korban

TNI Angkatan Laut mengirimkan 24 personel Marinir untuk mencari penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba. Pasukan ini dipimpin oleh Lettu Mar Lontung Rumapea.

"Jumlah Tim 24 personel terdiri 9 personel Yonmarhanlan I Belawan, 8 personel Denma Lantamal I Belawan, 5 personel Rumkit TNI AL Belawan dan 2 pers Pomal Lantamal I Belawan," terang Kadispen Kormar Letkol Mar Ali Sumbogo dalam keterangan pers, Rabu (20/6).


Personel ini berangkat dari Yonmarhanlan I Belawan, Selasa (19/6) kemarin. Pasukan ini juga membawa 1 unit ambulans, 6 set alat selam, dan 19 swimfest.


Polres Samosir Amankan Nahkoda KM Sinar Bangun

Polres Samosir mengamankan nahkoda KM Sinar Bangun berinisial TS. Pemuda ini ditemukan selamat saat kapal tenggelam di perairan Danau Toba pada Senin,18 Juni 2018.

"Inisialnya TS. Saat ini telah diamankan di Polres Samosir," kata Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut MP Nainggolan, Rabu, 20 Juni 2018.

Nainggolan mengatakan saat diselamatkan, TS langsung dievakuasi ke rumah sakit. Namun hingga kini, TS belum dapat dimintai keterangan.

"Dia hingga kini belum dapat diwawancarai. Tapi dia ini nahkoda kapal itu. Jadi masih nahkoda yang ditemukan," ujar Nainggolan.

Mengenai status, kata Nainggolan pihaknya masih belum menetapkan TS sebagai tersangka. Namun polisi akan segera melakukan penyelidikan sebab nama TS tidak termasuk dalam daftar korban selamat yang didata posko utama.

"Belum ditetapkan sebagai tersangka. Diwawancarai atau diperiksa saja belum bisa," pungkas dia.

KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo (Samosir) tujuan Tigaras (Simalungun), Senin 18 Juni 2018 sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal kayu ini tenggelam sekitar 1 mil laut dari Pelabuhan Tigaras. Kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan.

Hingga kini ada 189 orang penumpang kapal yang belum ditemukan. Sedangkan jumlah korban yang ditemukan dalam keadaan hidup ada 18 orang, dan korban yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa ada tiga orang.

Beredar kabar, sang nahkoda bernama Situa Sagala tak ikut kapal tersebut ketika menyeberang danau. Dari beberapa daftar nama penumpang yang selamat, nama Situa Sagala tidak tertera. Disebut-sebut, kapal dikendalikan oleh nahkoda cadangan atau pengganti.

“Benar sudah kita amankan Situa Sagala,” kata Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat, Rabu (20/6/2018).

Agus menyatakan, pihaknya mengamankan nahkoda KM Sinar Bangun di rumahnya.

“Dia kita amankan saat sedang bersama keluarganya di dalam rumahnya, da yang bersangkutan tidak ada melawan saat kita amankan,” ujar Agus yang mengaku lupa alamat rumah sang nahkoda kapal karam tersebut.

Diutarakan Agus, hingga kini pihaknya belum bisa memeriksa Situa Sagala mengingat kondisinya masih trauma. “Saat kita amankan, dia masih trauma dan terlihat tidak kooperatif saat ditanya tentang kejadian kenapa kapal bisa tenggelam. Tapi setelah dia tidak trauma, pasti akan kita tanya,” akunya.

Terkait status hukum nahkoda apakah sudah ditetapkan tersangka, ,Agus mau memastikan.

“Bagaimana bisa kita menetapkan seseorang sebagai tersangka kalau yang bersangkutan saja belum kita mintai keterangan? Sabar dulu, Situa Sagala masih trauma. Tidak bisa kita minta keterangan dari orang yang sedang trauma. Nanti, setelah kita periksa, saya akan beritahu informasi lanjutan,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja.

“Saya dapat informasi kalau sang nahkoda masih belum bisa dimintai keterangan, hal ink mengingat dia masih trauma. Apabila ada informasi lebih lanjut, pasti saya kabari,” katanya.

Mengenai apakah nahkoda KM Sinar Bangun akan dibawa ke Polda Sumut untuk dilakukan pemeriksaan, Tatan tak menjawab secara pasti. Ia meminta rekan-rekan jurnalis untuk bersabar dulu. Sebab, kondisi Situa Sagala masih trauma.

“Masih trauma, sabar dulu. Sekarang masih kita kasih istirahat di Mapolres Samosir. Apakah nanti dilimpahkan ke Polda atau tidak, akan kita kordinasikan dengan Polres Samosir,” tukasnya.


Menurut otoritas setempat, kapal penumpang itu kelebihan kapasitas baik penumpang maupun logistik. Bahkan, kepolisian setempat menyatakan kapal kayu itu berlayar tanpa manifes dan standar keselamatan yang rendah bagi para penumpangnya.


Meski kejadian ini terus berulang di Wilayah Indonesia, belum ada Sanksi tegas dari Pemerintah

Kemenhub Belum Tahu Profil Pemilik Kapal yang Karam di Danau Toba


Kapal Motor Sinar Bangun V yang diduga mengangkut ratusan penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada Senin, 18 Juni 2018. Informasi dari Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa kapal ini bukanlah milik pemerintah, namun milik swasta yang digunakan untuk penyeberangan orang antar dermaga di sekitar danau.

"Iya itu milik swasta tapi saya belum dapat info swastanya siapa," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono usai menghadiri konferensi pers bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi di gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu, 20 Juni 2018.



Kapal ini memiliki dimensi yaitu tinggi 1,14 meter, panjang 17,44 meter, dan dan lebar 4,8 meter. Kapal dengan kapasitas 35 GT ini mampu menampung sebanyak 43 orang, 40 untuk penumpang dan tiga kru kapal. "Tapi berapa kemarin yang naik masih didata," tutur Djoko.

Bentuk fisik kapal ini tak jauh berbeda dari kapal penyeberangan pada umumnya. Kapal dengan dua lantai ini terbuat dari rangka kayu yang dicat dengan warna biru muda. Di pinggiran kapal, terdapat pagar pembatas setinggi 40 sentimeter yang terbuat dari besi.

Akibat insiden ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi telah memberi instruksi untuk menyetop operasional sebanyak 40 kapal serupa yang setiap hari lalu lalang di Danau Toba. Penghentian sementara ini dilakukan demi melakukan audit total atas seluruh kapal laut. "Dari 40 operator kapal kayu di Danau Toba ini, semua sepakat untuk meningkatkan aspek keselamatan," kata Budi.

Hampir Semua Kapal Penyebarangan di Danau Toba Tak Memiliki Manifes


Salah satu penyebab tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun karena padatnya jumlah penumpang dan sepeda motor yang naik. Kapal tersebut mengangkut lebih dari 200 orang.

Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono mengatakan, hampir semua kapal penyeberangan di Danau Toba, tidak memiliki manifes penumpang. Soerjanto menilai manifes itu adalah hal mutlak di setiap angkutan umum.

"Manifes itu sangat penting. Ketika ada kejadian seperti ini, dan mengetahui apakah kapal tersebut overload atau tidak, ya dari manifest itu," ujar Soerjanto di Dermaga Tigaras, Kab. Simalungun, Sumut, Rabu (20/6).

Selain itu, tidak adanya pelampung juga menjadi sorotan. Berdasarkan keterangan korban yang selamat, Soerjanto mengatakan mereka tidak tahu apakah di kapal ada pelampungnya atau tidak.

Hal itu bertentangan dengan standarisasi kelayakan kapal karena tidak ada pengamanan yang didapat oleh penumpang.

Dinginnya Air Danau Toba Menyulitkan Tim Basarnas Menyelam Cari Korban Kapal Tenggelam


Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Medan, Budiawan, mengungkapkan suhu air Danau Toba di kedalaman 450 meter mencapai 0 derajat.

Hal ini katanya, sebagai penyebab juga kegagalan Basarnas menemukan mayat korban KM Sinar Bangun.

"Beda pencarian di danau dengan di laut karena pencarian di laut lebih gampang daripada di danau. Kalau di danau tingkat kedinginan air lebih dingin," ujarnya, Kamis (21/6/2018).

Selain penyelam yang tak diperbolehkan menyelam melewati batas 4 kilometer, penyelam juga kesulitan naik ke permukaan karena banyaknya dan tingginya rumput di Danau Toba.

"Selesai penyelaman para penyelam susah untuk naik ke permukaan air dikarenakan adanya rumput danau dan tingkat dingin air,"tambahnya.

Para penyelam melakukan pencarian dengan poros wilayah antara 6 kilometer hingga 10 kilometer dengan dua titik yakni timur laut dan selatan.

Sebelumnya, Basarnas memprediksi banyak korban yang tertimpa bangkai kapal di dasar danau.


Diketahui, tim gabungan telah menurunkan alat pendeteksi logam. Tak hanya itu, tim Denjaka dan Kopasus juga turut turun untuk melakukan pencarian.

Hingga saat ini, 21 korban baru ditemukan dengan rincian tiga dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan, 192 korban masih dalam pencarian.


TNI Kirim Alat Pelacak Khusus
Ada sejumlah kesulitan yang dihadapi tim SAR gabungan dalam mencari korban.

Salah satunya kekurangan alat pendeteksi. Oleh karena itu, TNI akan mengirimkan peralatan khusus yang dapat menentukan lokasi KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba.
Usai rapat koordinasi penanggulangan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tim gabungan yang dikoordinasikan Basarnas sudah melakukan pencarian kapal tenggelam di Danau Toba dengan maksimal.

"Dibantu dengan instansi lain, Basarnas sudah melakukan pencarian di atas permukaan air dengan berbagai teknik sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Basarnas," kata Panglima TNI.

Namun, untuk menentukan lokasi KM Sinar Bangun di bawah permukaan air, Basarnas memerlukan peralatan khusus. Oleh karena itu, TNI akan mengirimkan peralatan tersebut yang merupakan milik Angkatan Laut.

"Rencananya, sore ini didatangkan dari Jakarta," ujar Panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Personel Basarnas memang telah melakukan penyelaman, namun jika kedalamannya lebih dari 50 meter, diperlukan alat bantu.

Jika Basarnas sudah bisa menentukan lokasi kapal dengan peralatan tersebut, akan dirancang teknis pengambilan badan kapal dan mengangkat korban.

"Entah dengan menggunakan jangkar atau dengan teknik lain," Panglima TNI menjelaskan seperti dilansir Antara.

Ia menambahkan, tidak ada pembatasan waktu untuk pengangkatan korban jika lokasi kapal tenggelam di Danau Toba sudah ditemukan.



3 JULI 2018, PEMERINTAH HENTIKAN PENCARIAN KORBAN KM SINAR BANGUN


Pencarian korban kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba, salah satu danau terdalam di dunia, resmi dihentikan Selasa (03/07). Pihak otoritas mengatakan hal ini disepakati setelah diskusi yang "intens" dengan keluarga korban. Akhir dari upaya pencarian diiringi dengan doa, tabur bunga di Danau Toba dan upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan monumen korban KM Sinar Bangun.

Kepala SAR Medan sekaligus Koordinator Tim Pencarian KM Sinar Bangun, Budiawan, menjelaskan alasannya kepada detikcom, Selasa. Penghentian pencarian diawali perundingan antara pihak pemerintah dan keluarga korban pada hari ke-13 pencarian atau Sabtu (30/6) lalu.   

KM Sinar Bangun, feri kayu yang membawa penumpang lima kali lebih banyak dari jumlah seharusnya dan juga puluhan sepeda motor, tenggelam pada 18 Juni. Jumlah resmi yang disampaikan oleh otoritas pada Selasa adalah 21 korban selamat termasuk kapten kapal, 3 korban tewas yang ditemukan dan 164 hilang, diduga tenggelam.

"Di hari ke-13, kita coba berunding sama Bupati (Simalungun) dan keluarga korban. Kalau mau mengambil ya kita siapkan dana besar, peralatan yang canggih dan perlu waktu yang lama," kata Budiawan.

Pertimbangan kesulitan dalam mengangkat jenazah dari dasar danau menjadi pembahasan bersama. Alat Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) yang dioperasikan dari jarak jauh minggu lalu berhasil menemukan posisi karam kapal pada kedalaman 450 meter serta memotret gambar tubuh dan sepeda motor di dasar danau.

"Pada hari ke-14, faktor kesulitan itu semua sudah tahu ya. Ini kita maknai dulu deh, apakah kita akan berlarut-larut dengan mencari alat ke luar negeri dan ke mana-mana?" ujar Budiawan.


Monumen untuk mengenang korban

Budiawan berharap masyarakat memahami bahwa dihentikannya upaya SAR secara nasional ini bukan berarti tim SAR akan berhenti bekerja. Pihak SAR daerah akan tetap melakukan pemantauan dan akan menindaklanjuti jika ada informasi valid dari warga soal temuan korban.

"Setelah penutupan secara nasional, kami tetap akan melaksanakan operasi rutin, melaksanakan pemantauan. Mana tahu ada korban ditemukan kita ambil juga. Kalau ada laporan warga, kalau memang positif ada korban kita laksanakan juga. Tim-tim yang di daerah akan melaksanakan pemantauan rutin," jelasnya.

Monumen ini akan dibangun Pemerintah Kabupaten Simalungun di wilayah Tigaras. Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan monumen ini akan dibuat berbentuk kapal.

Nantinya di monumen itu akan ditulis seluruh nama-nama korban yang dinyatakan hilang dalamtragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun pada Senin (18/06) lalu. Diharapkan lewat monumen itu masyarakat khususnya keluarga korban bisa mengenang para korban.

"Semua nama-nama korban akan di situ. Jadi nanti ziarah ada tempatnya. Jadi kalau berziarah di situ lah. Itu keputusan terakhir kemarin dalam rapat musyawarah," ujar Budiawan.




references by republika, detik,,medcom, pojoksumut, tempo, jitunews, liputan6

 
Like us on Facebook