Baca Artikel Lainnya
Pada bulan Juni, BMKG telah memprediksi bahwa wilayah DI Yogyakarta akan dilanda musim kemarau. Sebelumnya bahwa BMKG telah memprediksi musim kemarau DIY akan dimulai pada April dasarian III dan Mei dasarian I.
Musim kemarau biasanya ditandai dengan turunnya curah hujan atau bahkan beberapa wilayah akan kekeringan.Namun pada musim kemarau, sebagian warga merasakan hawa dingin yang menusuk, terutama saat malam hari.
Sebagian warga merasakan hawa dingin yang menusuk, terutama kali malam hari.Mengapa masalah itu terjadi?
Dilansir dari bermacam sumber pada musim kemarau, permukaan bumi lebih kering.
Isi air di pada tanah menipis dan uap air di udara juga amat sedikit jumlahnya. Air adalah zat penghantar panas yang cukup baik, sehingga simple menyimpan energi panas dari cahaya matahari.
Pada musim penghujan, di kali permukaan bumi waktu ditemukan banyak air, panas matahari hendak lebih banyak tersimpan di air-air itu.
Sebaliknya, pada musim kemarau, di kali permukaan bumi waktu kering, panas matahari hendak lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa.
Itulah sebab, suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan.
Rasakan dingin ini kadang jadi penyebab sejumlah orang untuk malas mandi.
references by tribun jogja