Baca Artikel Lainnya
Undang Undang CISPA (Cyber Intelligence Sharing and Protection Act) yang resmi disahkan beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Anonymous mengajak pemilik website di seluruh dunia untuk lakukan aksi Internet Blackout Day besok atau Selasa (23/04/13) waktu Indonesia sebagai aksi protes.
Secara sederhana dengan CISPA pemerintah Amerika Serikat memungkinkan
mendapatkan data dan informasi terkait pengguna tertentu yang
diinginkan dengan dalih keamanan negara. Sebab CISPA mewajibkan
perusahaan untuk mengumpulkan informasinya dan menyerahkan ke
pemerintah.
Anonymous menyerukan dan mengajak para pemilik website untuk lakukan gerakan mengubah laman depan (landing page) dengan aksi protes tuntutan perubahan atau pandangan mereka terkait UU CISPA.
Apa yang bakal terjadi besok mirip dengan apa yang terjadi pada tahun
lalu. Pada 18 Januari 2012, terjadi aksi serupa tatkala jagat maya geger soal Stop Online Piracy Act (SOPA). Kala itu situs-situs top dunia seperti Wikipedia, Reddit, Google, dan Mozilla lakukan aksi Blackout sehari penuh. Alhasil, UU SOPA akhirnya ditangguhkan.
Sedangkan CISPA sendiri digadang-gadang lebih garang dibanding SOPA.
Kekhawatiran muncul di kalangan pengguna internet terkait soal privasi.
Selain itu kebijakan CISPA berpotensi diselewengkan oleh pemerintah
atau Badan Keamanan Nasional untuk kepentingan-kepentingan terselubung.
CISPA sendiri telah disetujui oleh U.S. House of Representatives (DPR
Amerika Serikat) lewat proses pemungutan suara 288 berbanding 127.
Pihak pemerintah beragumen jika UU-nya bukanlah sebuah kebijakan
pengawasan, namun lebih ke arah monitoring.
Kelompok peretas Anonymous kembali beraksi untuk menentang Rancangan
Undang-Undang yang mengatur intelijensi dan pengawasan di dunia maya,
CISPA, yang sedang dibahas di Kongres Amerika Serikat. Sebanyak lebih
dari 200 situs pun padam setelah menjadi sasaran peretasan yang
dilancarkan Anonymous.
Dilansir dari laman The Next Web, Senin (22/4/2013), Anonymous kemudian menggencarkan kampanye anti-CISPA mereka dengan tagar #CISPAblackout dan #StopCISPA.
Aksi ini seperti mengulang penolakan terhadap RUU Anti Pembajakan Intelektual AS yang dikenal dengan sebutan SOPA. Namun, serangan pemadaman 200 situs hari ini baru dilakukan oleh lingkaran kelompok Anonymous.
Meskipun perusahaan besar seperti Google dan Mozilla sudah memprotes adanya CISPA, tapi belum ada aksi nyata dari raksasa internet tersebut. Berbeda dengan penolakan terhadap SOPA, yang misalnya saja didukung dengan aksi mogok beroperasinya Wikipedia.
CISPA sudah disetujui anggota legislatif AS dengan persetujuan dari 288 suara, melawan suara penentangnya yang hanya 127 suara. Padahal CISPA dianggap memberikan akses dan wewenang berlebih kepada aparat hukum, yang bisa melanggar ranah privasi. Pengawasan intelijen yang diatur CISPA dianggap terlalu jauh dan mengancam kebebasan privasi individu.
Tapi untuk menjadi UU, CISPA masih memiliki sejumlah kendala. Senat AS dilaporkan cuek terhadap CISPA. Gedung Putih pun mengancam akan mengajukan veto jika diperlukan, untuk membatalkan CISPA.
Tak hanya itu, CISPA juga harus disetujui oleh 2/3 anggota Senat dan DPR. Meski begitu, tentu CISPA semakin mengkhawatirkan sebab sudah disetujui 2/3 anggota DPR AS.
Sebelumnya, lembaga advokasi internet Electronic Frontier Foundation membuat alat khusus agar bisa menghubungi anggota Kongres (gabungan DPR dan Senat) untuk memberikan informasi tentang bahaya CISPA. Ini dilakukan agar anggota Kongres mengetahui bahwa aturan yang akan mereka sahkan juga dapat mengancam privasi tiap individu dari mereka.
373 Situs AS siap 'bunuh diri' untuk lawan CISPA
Aksi 'bunuh diri' yang ditawarkan Anonymous untuk situs-situs yang
ada di AS nampaknya mendapatkan tanggapan yang cukup bagus. Hal ini
terlihat dari ratusan situs yang sudah mendaftarkan diri untuk 'dibunuh'
selama 24 jam ke depan.
Seperti yang dilansir dalam kicauan @YourAnonNews (22/4), setidaknya
sudah ada 373 situs asal AS yang siap bunuh diri. Situs-situs ini
menyatakan akan serentak offline selama 24 untuk melakukan protes atas
disahkannya UU CISPA.
Selain 373 situs ini, dikabarkan ada pula ratusan akun Facebook dan
Twitter yang juga akan dimatikan. Sayangnya, tidak disebutkan FB atau
Twitter mana saja yang juga ikut dalam aksi ini.
Anonymous surati Obama agar veto CISPA
Selain mengajak ratusan situs offline, Anonymous rupanya punya cara
baru untuk menentang keberadaan CISPA. Caranya adalah dengan menyurati Barack Obama, Presiden AS.
Seperti yang dilansir oleh akun Twitter Anonymous, @YourAnonNews
(22/4), dikabarkan bahwa mereka telah melayangkan sebuah surat
elektronik melalui situs theeca.com langsung kepada Obama. Karena
online, maka surat ini pun bisa dibaca oleh siapa saja.
Dalam surat tersebut, dijelaskan bagaimana Obama yang sebelumnya
berjanji akan melakukan veto terkait dengan disahkannya undang-undang
CISPA. Oleh karenanya, Anonymous pun menanyakan kelanjutan jani
tersebut.
"Anda telah berjanji dan kami mohon untuk ditepati... Mohon lindungi
kebabasan kami dan veto CISPA ketika saatnya tiba," tulis Anonymous
dalam surel tersebut.
Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui apakah surat ini akan
benar-benar sampai kepada Obama. Namun, selama ini theeca.com sendiri
memang dikenal sebagai sarana untuk menyurati para tokoh terkenal dunia,
termasuk Presiden AS.
Barack Obama
sendiri sebelumnya memang pernah berjanji akan memveto undang-undang
ini. Menurutnya, hal ini melanggar hak kebebasan sipil yang selama ini
dijamin oleh konstitusi.
references by http://adf.ly/NYbiR, http://adf.ly/NYble, http://adf.ly/NYbof, http://adf.ly/NYcB3