MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

May 21, 2018

Penyebab Bayi Meninggal Mendadak

Baca Artikel Lainnya

Kabar cucu Aa Gym meninggal dunia di usia belia, yaitu 2 bulan, menerbitkan duka mendalam. Di balik kejadian mendadak ini, sindrom SIDS langsung ramai dibicarakan netizen. Apa, sih, SIDS itu dan bagaimana cara menghindarinya?


Kabar duka datang dari salah satu mubaligh rujukan Kementerian Agama, Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Cucu perempuannya yang baru berusia dua bulan dikabarkan meninggal dunia.

Bernama Gheziya Naura Khadija, cucu Aa Gym ini merupakan anak kedua dari anak ketiga Aa Gym (nah loh, bingung nggak?), yaitu Ghaitsa Zahira Sofa. Kabar duka ini pertama kali tersebar dari unggahan putri sulung Aa Gym, Ghaida Tsurayya, di akun Instagram pribadinya.


Meski keluarga telah ikhlas dan meminta doa terbaik bagi Gheziya, fakta ini pun mengundang rasa penasaran dari banyak pihak. Kenapa seorang bayi bisa mendadak meninggal? Adakah kondisi kesehatan yang memengaruhi hal ini terjadi?


Dilansir dari Alodokter.com, 9 dari 10 bayi yang mengalami SIDS di Amerika Serikat diketahui berusia di bawah 6 bulan. Dari jumlah ini, bayi berjenis kelamin laki-laki memiliki risiko yang lebih besar terserang SIDS dibandingkan dengan bayi perempuan.

Adakah penyebab lain dari SIDS? Meski belum dapat dipastikan, beberapa sumber meyakini hal ini berhubungan pula dengan:


  • kelahiran prematur,
  • berat badan bayi berkisar di bawah normal saat dilahirkan,
  • posisi tidur bayi; tengkurap atau miring,
  • kondisi bayi merasa kepanasan, baik karena suhu ruangan atau pakaian yang terlalu tebal,
  • terpaan asap rokok, bahkan selama bayi berada dalam kandungan, atau
  • perilaku sang ibu selama kehamilan: apakah merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang.
Singkatnya, hal-hal yang sederhana sekalipun ternyata bisa jadi justru menjadi pemicu SIDS ini mengintai bayi. Lalu, apakah tidak ada hal yang bisa kita lakuka untuk menjaga bayi dari serangan SIDS?


Diolah dari berbagai sumber, Mojok Institute telah mengumpulkan beberapa langkah sederhana yang diharapkan mampu menjauhkan bayi dari sindrom SIDS:


  • Tidurkan bayi hanya dalam posisi telentang.
  • Pastikan seprai yang terpasang pada kasur bayi telah kencang dan rapi. Oh, dan gunakan kasur yang padat ya, alih-alih empuk!
  • Gunakan boks bayi yang sederhana, tanpa ada tiang, kenop, kait, atau bagian apa pun yang berpotensi menyangkutkan baju di leher atau menutupi kepala bayi.
  • Tidak perlu meletakkan bantal atau guling di kasur bayi karena memiliki risiko menutupi muka bayi.
  • Tidak perlu menutupi/menyelimuti bayi hingga bagian kepala.
  • Tidurlah bersama si bayi, minimal selama satu semester pertama, tapi tidak dalam satu kasur yang sama.
  • Pastikan bayi menerima ASI eksklusif, minimal selama 6 bulan.
  • Perhatikan suhu ruangan dengan baik: jangan buat bayi merasa terlalu dingin atau terlalu panas.
  • Yang terpenting dan bisa dilakukan sejak dini: hindari paparan asap rokok kepada bayi, sejak dalam kandungan.
  • Kematian memang menjadi takdir yang pasti bagi semua manusia. Kabar cucu Aa Gym meninggal dunia semasa bayi pun tak ubahnya takdir yang telah digariskan. Apa pun penyebabnya, menjadi kewajiban bagi kita untuk bisa menjaga diri sendiri sebaik-baiknya sebelum berpulang menghadap Allah swt..


Penyakit SIDS yang Mengancam Bayi Usia 2 Sampai 4 Bulan


bedong Bayi dan Risiko SIDS (Kematian Mendadak pada Bayi), Sebuah penelitan baru cukup membuat banyak orang terkejut. Bedong bayi yang dapat membuat bayi tidur lebih tenang, justru bisa meningkatkan risiko terjadinya kematian mendadak pada bayi, atau dikenal sebagai Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

SIDS lebih sering terjadi pada bayi di bawah 1 tahun, dan agak jarang terjadi di Asia. Hingga saat ini penyebab SIDS masih tidak diketahui dengan pasti.

Penelitian tentang bedong bayi
Peneliti mengumpulkan data dari 760 kasus SIDS yang ada. Secara umum, riset ini menyimpulkan bahwa risiko SIDS menjadi lebih besar bila bayi tidur tengkurap atau tidur miring sambil dibalut bedong bayi.

Anna S. Pease, peneliti dari University of Bristol mengatakan bahwa kita harus mengintepretasikan hasil riset ini secara hati-hati, karena jumlah objek yang diteliti tidaklah terlalu banyak, dan bukti-bukti yang ada sangat terbatas.

Lebih jauh lagi ia mengatakan, “Kita tahu bahwa posisi tidur miring dan tengkurap tidak aman untuk bayi, jadi sebaiknya baringkan bayi terlentang, terlebih saat kita membedongnya."

Risiko SIDS juga meningkat seiring dengan usia bayi. Walaupun bukti yang ada belum banyak, risiko menjadi 2 kali lebih besar ketika bayi berusia di atas 6 bulan. Dr Pease menyarankan kita untuk berpikir kapan sebaiknya si Kecil tidak pakai bedong bayi lagi.

"Bayi umumnya mulai bisa membalik badan (berguling) pada usia 4-6 bulan, dan pada usia inilah sebaiknya kita tidak membedongnya lagi," saran Dr. Peace.


Misteri Kematian Mendadak Bayi

Penelitian dari Children’s Hospital Boston menemukan, bayi yang meninggal akibat sindrom ini memiliki ketidakteraturan pada sistem serotonin di otak, yang membuat suhu tubuhnya tidak stabil, terbangun, dan bergerak ke sana-sini bila ia sulit bernapas saat tidur. Para peneliti berharap bisa mengembangkan tes pemindaian (screening) dan penanganannya. Sayangnya, dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Makanya, ibu hamil ataupun yang telah memiliki anak perlu menghindari merokok dan melindunginya dari asap rokok atau asap motor/mobil (HINDARI MEMANASKAN MESIN MOTOR/MOBIL TERLALU LAMA, maksimal 23 menit saja, karena asapnya mengandung racun yg bisa terhirup oleh bayi/balita) serta menjauhi mengonsumsi alkohol, sebab keduanya bisa meningkatkan risiko terjadinya cacat pada janin dan SIDS. Juga, mereka harus patuh pada cara-cara melindungi si kecil dari SIDS.       




Dan 13 hari yang lalu, tepatnya 7 Mei kemarin, mereka baru saja tiba di Indonesia.

Sejak lahir hingga kepulangannya ke Indonesia, Gheziya terlihat sehat-sehat saja, tidak pernah sakit sama sekali.

Bahkan Gheziya masih ikut bepergian bersama Ghaitsa ke pesantren Aa Gym.

//
Sayangnya, pada Sabtu (19/05) malam, Gheziya nampak sedikit kurang sehat.

Sehingga pada Minggu pagi ia dibawa ke Rumah Sakit Hermina Pasteur, Bandung.

Tiba-tiba pada sore harinya, pada pukul 16.12 WIB, Gheziya dikabarkan tidak bernapas.

Tahu keadaan Gheziya seperti itu, sang dokter langsung memeriksa bayi tersebut.

Namun pada pukul 16.58 WIB, dokter sudah menyatakan secara medis putri dari Ghaitsa tersebut sudah meninggal.

Tidak diketahui sakit apa yang diderita Si Kecil, sehingga secara mendadak ia dapat meninggal secara mendadak.

Sang ayah, Maulana Yusuf, bercerita bahwa saat melahirkan dahulu, tidak ada orang yang menengoknya karena sedang berada di Yaman.




Jenazah Gheziya sudah dimakamkan di Echo Pesantren, Bandung, pada pukul 06.00 WIB tadi pagi (21/05)

Semoga tenang di alam sana, ya, Dek Gheziya…






references by mojok, theasianparent

 
Like us on Facebook