MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

December 24, 2017

Ciri Perusahaan Atau Kantor Akan Bangkrut

Baca Artikel Lainnya

Karyawan yang tidak mengalami kenaikan gaji akibat keuangan perusahaan yang buruk sebesar 78,9 persen. Alasan lainnya adalah 15,8 persen kondisi ekonomi, dan 5,3 persen karena efisiensi. 

Bank Dunia menyebutkan persoalan konsumsi rumah tangga di Indonesia lebih dikarenakan beberapa hal yang salah satunya adalah penyesuaian tarif dasar listrik yang terjadi di semester I-2017. Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Frederico Gil Sander mengatakan, penyesuaian tarif dasar listrik (TDL) sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.


"Karena naiknya substansial dan rumah tangga tidak selalu punya daya beli yang kuat ini berpengaruh ke daya beli," kata Frederico di Energy Building, Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Hal-hal lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga di Indonesia membuat golongan ekonomi menengah dan ekonomi bawah memilih berhemat dibanding berbelanja yang tak diperlukan untuk bertahan hidup


Tahun 2017, Sudah 170 Perusahaan Tutup di BATAM 

Batam, Kepulauan Riau kembali dihadapkan pada persoalan perusahaan tutup dan pengangguran baru akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kali ini terjadi pada PT Sanmina yang berlokasi di kawasan Mukakuning, Batam.
Terhitung sejak 3 Oktober 2017, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur itu sudah tak beroperasi lagi.

Alasannya, sepi pesanan yang berujung tak ada pekerjaan, membuat perusahaan ini akhirnya memilih tutup.

Pemegang saham diketahui sudah melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS), beberapa waktu lalu. Termasuk juga sudah mengurus akta notaris untuk penutupan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) itu.

"Ya, per 3 Oktober lalu tutupnya," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Syakyakirti, yang dikutip dari Tribun Batam, Jumat (6/10/2017).
Setelah PT Sanmina, tak memungkiri akan ada lagi perusahaan yang akan tutup.
Rata-rata perusahaan tutup itu memang karena sepi pesanan atau karena perusahaan induknya tutup.


Tiap Hari Ada 500 Pengendara Ojek Online Baru di Bekasi

Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, memproyeksikan penambahan pengendara ojek online di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi diperkirakan mencapai 500 orang per hari.

"Pada 2017 saja, jumlah ojek online yang kami data melalui pangkalan-pangkalan di Kota Bekasi sudah tembus sedikitnya 5.000 pengendara," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Johan Budi Gunawan di Bekasi, Jumat (22/12).

Penambahan ojek online itu, kata Johan, diketahui saat ia melakukan koordinasi pengalihan arus angkutan umum dan ojek online di Stasiun Kereta Api Bekasi Jalan Ir H Djuanda Bekasi Timur baru-baru ini. "Penambahan ojek online pengakuan pimpinan paguyuban ojek online," katanya.




Menaker Sebut Perbankan Rentan PHK Pegawai Mulai Tahun Depan

Kementerian Ketenagakerjaan mengaku telah membuat kajian ihwal sektor mana saja yang rentan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Adapun sektor perbankan dianggap sebagai salah satu sektor yang rentan melakukan PHK pada tahun depan.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, gelombang PHK di sektor perbankan tahun depan merupakan imbas dari pergeseran pola bisnis konvensional ke arah digital atau digital disruption. Menurutnya, kondisi ini tak hanya melanda Indonesia. Di Benua Eropa misalnya, 48 ribu orang yang bekerja di sektor perbankan telah dirumahkan.

Selain perbankan, ia juga bilang bahwa sektor ritel pun masih akan melanjutkan PHK besar-besaran di tahun depan dengan alasan yang sama.

“Ini (sektor ritel dan perbankan) terdampak digitalisasi cepat atau lambat. Kalau tidak cepat, maka ini akan menimbulkan goncangan industrial. Kalau bisnis shock, akhirnya tutup. Kalau perusahaan survive, ada manpower shock, yang terjadi malah PHK masif,” jelas Hanif (13/12)

Maka dari itu, ia menuturkan, perbankan sudah harus menyusun skema transformasi bisnis sedari awal agar masa depan tenaga kerja di sektor tersebut tidak bersifat abu-abu. Langkah ini, lanjut Hanif, bukan hanya ditujukan bagi bank yang harus bertekuk lutut akan arus digitalisasi. Namun, ini pun berlaku untuk bank yang juga tengah mengalami sengketa manajemen.

“Oleh karena itu, skema transformasi sangat penting di perbankan. Misalnya, jika transformasi bisnis ada 10 tahap, konsekuensinya kepada tenaga kerja harus dilihat. Kalau ada tenaga kerja yang stay, itu akan diapakan. Kalau dirumahkan, itu akan diapakan. Jadi sudah jelas,” imbuhnya.

Meski demikian, ia yakin PHK akibat digital disruption di sektor ini bisa menciptakan jenis profesi baru. Oleh karenanya, pemerintah juga perlu mengembangkan keterampilan yang baru juga untuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan memasuki angakatan kerja.

“Jenis pekerjaan pun harus transformasi ke arah yang baru. Di satu sisi, ini membunuh sebagian pekerjan dan menciptakan yang baru. Makanya harus ada peta profesi mengenai pekerjaan yang hilang dan akan datang di masa depan,” jelas Hanif.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun lalu, ribuan karyawan di sektor perbankan telah kehilangan pekerjaan, karena program pensiun dini.
Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan Nelson Tampubolon mengatakan, pemangkasan karyawan sektor perbankan tahun ini diperkirakan masih akan terjadi, 


Di Eropa, digitalisasi perbankan telah memakan korban ketika bank milik pemerintah Inggris, Royal Bank of Scotland, menutup 259 kantor cabang dan merumahkan 680 karyawannya. Efisiensi dan migrasi ke layanan perbankan digital diklaim sebagai biang keladi keputusan tersebut.

Peristiwa ini menambah panjang deretan lembaga perbankan di Uni Eropa yang menutup kantornya. Dikutip dari Reuters, sepanjang 2016 sejumlah lembaga perbankan di Uni Eropa telah menutup 9.100 kantor cabang dan merumahkan 50 ribu stafnya pada tahun lalu. Menurut Federasi Perbankan Eropa, jumlah kantor cabang yang masih berfungsi normal saat ini turun 4,6 persen.

Di Indonesia, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk telah melirik digitalisasi perbankan dengan meluncurkan aplikasi Jenius Co.Create. "Kami ingin Jenius terus berevolusi untuk menyesuaikan dengan gaya hidup para penyuka digital yang begitu dinamis," kata Digital Banking Head BTPN, Peterjan van Nieuwenhuizen, pekan lalu.

Akibat transformasi BTPN ke sektor digital, layanan kantor kas dan kantor cabang dipangkas. Sepanjang tahun ini, BTPN sudah menutup 51 kantor kas dan satu kantor cabang. Sejak September lalu, perusahaan juga telah membuka kesempatan pensiun dini untuk karyawan yang berminat. Sebagai gantinya, mereka akan merekrut karyawan di bidang teknologi informasi yang memiliki wawasan perbankan.



Isu PHK dan efisiensi , akan membuat iklim kerja disebuah perusahaan atau lingkungan kantor tidak menyenangkan. Sebelum perusahaan benar-benar melakukan PHK, manajemen biasanya mengirimkan sinyal tertentu. Disengaja atau tidak.

Mengutip Caroline Ilahi di ciputraentrepreneurship.com, jika semua ini terjadi di perusahaan tempat Anda bekerja, Anda harus mulai merevisi ulasan Anda.

Inilah tandanya:

1. Penurunan dalam industri
Pada waktu-waktu tertentu, bisnis tertentu akan menghadapi masalah. Pada akhir tahun 2000an, misalnya, industri majalah cetak menggantikan banyak media online. Atau krisis ekonomi akan lebih menekan industri perumahan dan otomotif. Harus waspada jika pihak manajemen berusaha meyakinkan agar krisis tidak menimpa perusahaan.

2. Perusahaan melakukan restrukturisasi besar
Tiba-tiba, departemen Anda berada di bawah yurisdiksi beberapa manajer baru yang belum pernah Anda temui. Lebih berbahaya jika restrukturisasi sudah dilakukan beberapa kali tanpa ada perubahan.

3. Perusahaan membawa konsultan
Entah konsultan manajemen atau ahli efisiensi, keduanya membantu perusahaan beroperasi lebih efisien dan menguntungkan. Mereka membantu perusahaan untuk melihat berapa biaya yang bisa dipotong. Jika konsultan mulai menanyakan apa yang Anda lakukan selama hari kerja, Anda harus mulai khawatir.

4. Perusahaan mulai mencari karyawan outsource
Menggunakan jasa outsourcing adalah jenis tabungan yang dipilih perusahaan. Biasanya PHK akan dilakukan pada karyawan yang bekerja di lokasi dengan biaya tinggi dan pegawai yang lebih senior karena karyawan ini memperoleh gaji lebih tinggi.

5. Perusahaan mengakuisisi perusahaan lain
Perusahaan besar yang membeli perusahaan yang sedang berkembang umumnya memiliki seperangkat perusahaan termasuk HRD, teknologi, administrasi. Pemilik baru akan selalu ingin mengurangi biaya untuk mengimbangi pembelian mereka.

6. Perusahaan mulai memangkas biaya
Perlengkapan kantor yang lebih murah, berhenti menyediakan kopi untuk istirahat, menolak membayar lembur, atau menggunakan pegawai outsource dan memotong anggaran perjalanan dan hiburan bisa menjadi tanda.

7. Keuangan perusahaan dalam masalah
Beberapa perusahaan secara terbuka akan mengungkapkan bahwa perusahaan bermasalah dan mengumumkan pemotongan gaji untuk memotong biaya.

Tapi tidak semua perusahaan yang melakukannya. Di perusahaan besar, laporan keuangan triwulanan pesimis, penurunan harga saham atau berita yang ditulis oleh media massa dapat menunjukkan tanda-tanda tidak langsung tertekan perusahaan.




references by berbagai sumber

 
Like us on Facebook