Baca Artikel Lainnya
Menutup aurat, tak mengumbarnya disosial media, dan kemuliaan kepribadian menjadi penilaian tersendiri bagi para pria yg ingin menikah terhadap seorang wanita, lantas seperti apa tren hijab tahun 2018 ?. Tren hijab 2018 diprediksi tak akan berubah jauh dari tahun ini. Diperkirakan hanya akan terjadi perubahan pada tren warna saja, lebih bold dan pastel.
" Tahun depan masih sama sih dengan motif dan model print tuh masih in," ujarnya fashion blogger, Lulu Elhasbu, di Jakarta, Kamis 14 Desember 2017.
Untuk bahan, kata pemilik label Elhasbu ini, satin mulai pudar dan tidak terlalu hype. Karena kebanyakan wanita berhijab akan mencari bahan voal yang nyaman.
" Hijab bahan satin tuh 2016-2017 masih in cuma sekarang orang lebih cari ke yang voal. Sama polly cotton yang polos-polos," tutur Lulu.
Gaya hijab, tambah dia, akan lebih tren model simpel. Tidak banyak layer ataupun menumpuk di bagian kepala.
" Cuma balik lagi gayanya masih yang simpel-simpel aja. Dililit ke belakang gaya hijab paris gitu. Jadi, lebih bermain di baju yang layer-layer atau ruffle."
Hijab diartikan sebagai tanda kerendahan hati dan kemuliaan seorang wanita, bawah tak setiap mata berhak melihat tubuhnya. Cara mengenakannya pun berbeda-beda. Banyak di antaranya menyebut hal tersebut dengan istilah hijab, niqab dan burka. Nah, untuk tren hijab syar'i saat ini marak digemari wanita muslim. Begitu pula dengan niqab (cadar).
Niqab juga saat ini semakin banyak digemari wanita muslim.
Hal ini yang dimanfaatkan oleh produsen hijab asal Bandung, Albis Group.
Salah satu owner Albis, yakni Santi mengatakan, tren hijab niqab saat ini marak digunakan oleh para wanita muda muslim maupun di kalangan ibu-ibu.
"Saya mau membuat hijab syar'i niqab versi Albis, tak mesti menggunakan cadar hitam," ujarnya
di acara Women's Sharing Day, di Fox Harris Hotel, Jumat (8/12/2017).
Santi mengatakan, dirinya yakin tahun depan akan lebih banyak lagi wanita muslim yang menggunakan hijab syar'i, maka dari itu, kata dia, Albis Group mencoba memanfaatkan situasi tersebut untuk mengeluarkan hijab syar'i niqab dengan warna yang lebih nyentrik dan dibuat elegan.
"Jika biasanya hijab syar'i identik dengan warna hitam, nanti kita akan tambahkan motif etnik handmadenya, sehingga akan membuat desain syar'i niqab lebih mewah dan tampak fashionable ketika digunakan," katanya.
Albis Group dan ibunda di acara Women's Sharing Day, di Fox Harris Hotel,Jumat (8/12/2017).
Elzatta telah mempersiapkan desain terbaru untuk koleksi hijab 2018. Menurut desainer Elzatta Lola Dwi trend hijab Elzatta tahun depan akan didominasi scarf instan.
"Tahun 2018 Elzatta akan banyak mengeluarkan scarf instan karena scarf biasa kan masih agak ribet pakai jarum," ujar Lola kepada Republika.co.id, Sabtu (4/11).
Sementara untuk warna, Elzatta masih mengusung warna-warna pastel yang memberi kesan cantik dan anggun. Kesan cantik dan anggun juga ditonjolkan pada pemilihan motif hijab seperti motif bunga dan abstrak.
Selain kedua motif tersebut, Elzatta juga akan mengeluarkan motif khas Indonesia seperti batik dan tenun sebagai variasi pilihan. Untuk memberi kenyamanan terhadap pengguna, Elzatta menggunakan beberapa bahan pilihan yaitu polywool, poly silk dan poly span.
"Buat yang ingin tampil sedikit glamor bisa pilih poly silk karena bahannya mengkilap tapi bagi yang ingin tampil santai bisa pilih poly span karena banhannya nyaman untuk aktivitas harian," kata Lola.
Tidak hanya hijab, Elzatta juga telah mempersiapkan rancangan untuk koleksi dress di 2018. Untuk koleksi dress, menurut Lola, Elzatta masih didominasi dengan potongan gamis yang bermain di satu warna.
Perubahan tren biasanya pada saat akhir hingga awal tahun nanti. Tak ketinggalan, tren busana santun juga banyak ditunggu pecinta modest fashion.
Dian Pelangi sebagai salah satu penggiat fashion hijab di Indonesia memberikan prediksi busana muslim menurutnya.
" Untuk 2018, aku lebih banyak permainan warna dan motif," kata Desainer yang baru saja memamerkan koleksi terbarunya di ajang New York Fashion Week 2018 lalu.
Kali ini, Dian tidak mendesain koleksi yang berlebihan, ia tetap memilih warna hitam dan putih untuk menetralkan busana yang dirancangnya.
" Tapi tetep aku netralisir dengan warna hitam dan putih," katanya saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 28 September 2017.
Lebih lanjut, Creative Director brand DianPelangi ini menambahkan tahun depan akan lebih banyak memainkan warna dibanding bermain dengan details.
" Aku lebih banyak main warna, sekarang hijab balik ke simpel ya. Paling lebih kuatnya saya main di warna sama pemilihan bahan tekstilnya," tuturnya.
Tren Make Up 2018, Tampilan Natural dan Glowing Semakin Disukai
Layaknya tren busana yang selalu berputar, tren make up 2018 juga mengalami pergeseran. Jika sepanjang 2017 riasan flawless yang disempurnakan dengan lipstik matte dan alis tebal banyak diminati kaum Hawa, bagaimana dengan tren make up 2018?
Professional make up artist asal Bandung Nanath Nadia memprediksi, tren make up 2018 akan mengarah pada sesuatu yang natural dan glowing. Dengan kata lain, hasil akhir make up tetap akan membuat orang terlihat seperti diri sendiri, tentunya dengan tampilan yang lebih bersinar.
”Riasan glowing juga sedang hit sepertinya tahun depan juga akan semakin disukai,” ucap Nanath di Wedding Galery Naire, Jalan Cibatu Raya, Kota Bandung, Jumat 10 November 2017 siang.
Make up artist yang dikenal lewat riasannya yang natural dan flawless ini mencontohkan, tren tersebut misalnya bisa ”berbicara” lewat sapuan blush on, eyeshadow, alis, dan lipstik.
Untuk blush on, kata Nanath, warna yang banyak diminati misalnya pink dan peach muda.
”Meskipun lebih banyak yang peach, karena jatuhnya lebih cocok dengan warna kulit kuning langsat orang Indonesia,” ucap perempuan yang memiliki nama lengkap Nadia Sabrina ini.
Ketika tertimpa sinar matahari atau sinar lampu pun, blush on yang disapukan di atas tulang pipi akan memberikan kesan yang merona.
Untuk eyeshadow, kata Nanath, tren make up 2018 mengarah ke warna-warna tanah yang netral. Misalnya, spektrum cokelat. Untuk warna-warna bold sudah tidak terlalu diminati.
Alis dan bibir
Jika beberapa waktu lalu alis tebal yang lurus banyak diminati, tahun depan, Nanath berpendapat tren tersebut akan bergeser. Justru alis natural yang masih terlihat guratan bulu-bulu halus yang banyak disukai.
”Yang pasti alisnya tidak terlalu tebal, tidak terlalu tipis. Natural saja seperti arah tumbuh alis, dengan bulu-bulu alis yang tetap terlihat jelas,” katanya.
Untuk mendapatkan kesan tersebut, Nanath menyarankan untuk melakukan pengarsiran pada alis.
”Memang butuh teknik tersendiri, tapi bisa dipelajari,” ujar make up artist yang sempat menjadi viral lewat kreasi blush on ”demam” itu.
Sedikit tips dari Nanath, untuk mendapatkan tampilan tersebut, pensil alis sebaiknya dalam keadaan runcing.
”Makanya, biasanya saya menyerut pensil alis tidak menggunakan serutan make up tapi serutan pensil biasa supaya lebih runcing. Jadi, mengarsirnya lebih gampang, helai demi helai searah tumbuh rambut,” tutur Nanath.
Mengenai warna, dia mengatakan, tren warna cokelat keabu-abuan masih tetap digandrungi. Warna yang juga dikenal sebagai greyish brown itu mampu memberikan kesan natural karena sebenarnya warna alis orang Indonesia pun hitam keabu-abuan.
Lalu, untuk lipstik bagaimana? Tren lipstik matte akan kembali tergeser oleh lipstik glossy dengan pigmentasi warna yang semakin beragam meskipun warna netral seperti nude, pink, dan peach masih tetap diminati.
”Kenapa? Karena lipstik bertekstur glossy memberikan penampilan yang lebih segar,” ujarnya.
Glitter, masihkah digandrungi?
Pada 2017, beberapa make up artist konsisten mengaplikasikan glitter pada tata rias yang diciptakannya. Misalnya, di atas sapuan lipstik menambah aksen unik sebagai eyeliner hingga eyeshadow. Hasilnya, tampilan glamor yang dilahirkan lewat kehadiran glitter banyak disukai kaum Hawa.
Sebagai aksen pada hasil akhir sapuan lipstik, glitter memberikan kesan lebih penuh dan seksi pada bibir. Ketika diaplikasikan sebagai eyeliner ataupun eyeshadow, glitter yang membingkai mata memberikan tampilan atraktif.
”Tahun depan, glitter juga masih akan disukai karena bisa memberikan look yang berbeda,” ucap Nanath.
Selain diaplikasikan untuk acara formal, penggunaan glitter juga dilakukan untuk momen kasual, untuk berjalan-jalan santai misalnya. Palet glitter dengan warna natural yang sedikit pucat bisa digunakan.
”Biasanya, untuk acara santai, tekstur glitter-nya yang lebih halus. Jadi, tetap ada bagian yang sparkling, tetapi natural, jatuhnya tetap bagus. Warna yang pas seperti pale gold,” kata Nanath.
Untuk acara semiformal, penggunaan palet warna silver dan natural gold juga bisa dipilih. ”Namun, jika ingin tampil tidak terlalu mencolok tetapi tetap ingin menggunakan glitter bisa memainkan aplikasi glitter di bagian ujung saja,” tuturnya.
Untuk menghadiri undangan dan pesta, penampilan sedikit glamor lewat sapuan glitter bisa diterapkan. ”Antara daily look dan make up pengantin. Agak sedikit berwarna, tapi tidak mencolok,” ujarnya.
Lalu, bagaimana dengan sapuan glitter pada tata rias pengantin? Menurut Nanath, bergantung permintaan mempelai itu sendiri. Namun, dia yang memang menjadikan glitter sebagai salah satu ciri khas riasannya, memprediksi aplikasi itu akan tetap diminati. Asalkan, hasil akhir yang diberikan tetap memiliki kesan yang natural dengan penekanan di sedikit bagian
references by
dream, tribunnews, republika, pikiranrakyat
photos by muslimahindonesiaid
Follow @A_BlogWeb
" Tahun depan masih sama sih dengan motif dan model print tuh masih in," ujarnya fashion blogger, Lulu Elhasbu, di Jakarta, Kamis 14 Desember 2017.
" Hijab bahan satin tuh 2016-2017 masih in cuma sekarang orang lebih cari ke yang voal. Sama polly cotton yang polos-polos," tutur Lulu.
Gaya hijab, tambah dia, akan lebih tren model simpel. Tidak banyak layer ataupun menumpuk di bagian kepala.
" Cuma balik lagi gayanya masih yang simpel-simpel aja. Dililit ke belakang gaya hijab paris gitu. Jadi, lebih bermain di baju yang layer-layer atau ruffle."
Hijab diartikan sebagai tanda kerendahan hati dan kemuliaan seorang wanita, bawah tak setiap mata berhak melihat tubuhnya. Cara mengenakannya pun berbeda-beda. Banyak di antaranya menyebut hal tersebut dengan istilah hijab, niqab dan burka. Nah, untuk tren hijab syar'i saat ini marak digemari wanita muslim. Begitu pula dengan niqab (cadar).
Hal ini yang dimanfaatkan oleh produsen hijab asal Bandung, Albis Group.
Salah satu owner Albis, yakni Santi mengatakan, tren hijab niqab saat ini marak digunakan oleh para wanita muda muslim maupun di kalangan ibu-ibu.
"Saya mau membuat hijab syar'i niqab versi Albis, tak mesti menggunakan cadar hitam," ujarnya
di acara Women's Sharing Day, di Fox Harris Hotel, Jumat (8/12/2017).
Santi mengatakan, dirinya yakin tahun depan akan lebih banyak lagi wanita muslim yang menggunakan hijab syar'i, maka dari itu, kata dia, Albis Group mencoba memanfaatkan situasi tersebut untuk mengeluarkan hijab syar'i niqab dengan warna yang lebih nyentrik dan dibuat elegan.
"Jika biasanya hijab syar'i identik dengan warna hitam, nanti kita akan tambahkan motif etnik handmadenya, sehingga akan membuat desain syar'i niqab lebih mewah dan tampak fashionable ketika digunakan," katanya.
Albis Group dan ibunda di acara Women's Sharing Day, di Fox Harris Hotel,Jumat (8/12/2017).
Elzatta telah mempersiapkan desain terbaru untuk koleksi hijab 2018. Menurut desainer Elzatta Lola Dwi trend hijab Elzatta tahun depan akan didominasi scarf instan.
"Tahun 2018 Elzatta akan banyak mengeluarkan scarf instan karena scarf biasa kan masih agak ribet pakai jarum," ujar Lola kepada Republika.co.id, Sabtu (4/11).
Sementara untuk warna, Elzatta masih mengusung warna-warna pastel yang memberi kesan cantik dan anggun. Kesan cantik dan anggun juga ditonjolkan pada pemilihan motif hijab seperti motif bunga dan abstrak.
Selain kedua motif tersebut, Elzatta juga akan mengeluarkan motif khas Indonesia seperti batik dan tenun sebagai variasi pilihan. Untuk memberi kenyamanan terhadap pengguna, Elzatta menggunakan beberapa bahan pilihan yaitu polywool, poly silk dan poly span.
"Buat yang ingin tampil sedikit glamor bisa pilih poly silk karena bahannya mengkilap tapi bagi yang ingin tampil santai bisa pilih poly span karena banhannya nyaman untuk aktivitas harian," kata Lola.
Tidak hanya hijab, Elzatta juga telah mempersiapkan rancangan untuk koleksi dress di 2018. Untuk koleksi dress, menurut Lola, Elzatta masih didominasi dengan potongan gamis yang bermain di satu warna.
Perubahan tren biasanya pada saat akhir hingga awal tahun nanti. Tak ketinggalan, tren busana santun juga banyak ditunggu pecinta modest fashion.
Dian Pelangi sebagai salah satu penggiat fashion hijab di Indonesia memberikan prediksi busana muslim menurutnya.
" Untuk 2018, aku lebih banyak permainan warna dan motif," kata Desainer yang baru saja memamerkan koleksi terbarunya di ajang New York Fashion Week 2018 lalu.
Kali ini, Dian tidak mendesain koleksi yang berlebihan, ia tetap memilih warna hitam dan putih untuk menetralkan busana yang dirancangnya.
" Tapi tetep aku netralisir dengan warna hitam dan putih," katanya saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 28 September 2017.
Lebih lanjut, Creative Director brand DianPelangi ini menambahkan tahun depan akan lebih banyak memainkan warna dibanding bermain dengan details.
" Aku lebih banyak main warna, sekarang hijab balik ke simpel ya. Paling lebih kuatnya saya main di warna sama pemilihan bahan tekstilnya," tuturnya.
Tren Make Up 2018, Tampilan Natural dan Glowing Semakin Disukai
Layaknya tren busana yang selalu berputar, tren make up 2018 juga mengalami pergeseran. Jika sepanjang 2017 riasan flawless yang disempurnakan dengan lipstik matte dan alis tebal banyak diminati kaum Hawa, bagaimana dengan tren make up 2018?
Professional make up artist asal Bandung Nanath Nadia memprediksi, tren make up 2018 akan mengarah pada sesuatu yang natural dan glowing. Dengan kata lain, hasil akhir make up tetap akan membuat orang terlihat seperti diri sendiri, tentunya dengan tampilan yang lebih bersinar.
Make up artist yang dikenal lewat riasannya yang natural dan flawless ini mencontohkan, tren tersebut misalnya bisa ”berbicara” lewat sapuan blush on, eyeshadow, alis, dan lipstik.
Untuk blush on, kata Nanath, warna yang banyak diminati misalnya pink dan peach muda.
”Meskipun lebih banyak yang peach, karena jatuhnya lebih cocok dengan warna kulit kuning langsat orang Indonesia,” ucap perempuan yang memiliki nama lengkap Nadia Sabrina ini.
Ketika tertimpa sinar matahari atau sinar lampu pun, blush on yang disapukan di atas tulang pipi akan memberikan kesan yang merona.
Untuk eyeshadow, kata Nanath, tren make up 2018 mengarah ke warna-warna tanah yang netral. Misalnya, spektrum cokelat. Untuk warna-warna bold sudah tidak terlalu diminati.
Alis dan bibir
Jika beberapa waktu lalu alis tebal yang lurus banyak diminati, tahun depan, Nanath berpendapat tren tersebut akan bergeser. Justru alis natural yang masih terlihat guratan bulu-bulu halus yang banyak disukai.
”Yang pasti alisnya tidak terlalu tebal, tidak terlalu tipis. Natural saja seperti arah tumbuh alis, dengan bulu-bulu alis yang tetap terlihat jelas,” katanya.
Untuk mendapatkan kesan tersebut, Nanath menyarankan untuk melakukan pengarsiran pada alis.
”Memang butuh teknik tersendiri, tapi bisa dipelajari,” ujar make up artist yang sempat menjadi viral lewat kreasi blush on ”demam” itu.
Sedikit tips dari Nanath, untuk mendapatkan tampilan tersebut, pensil alis sebaiknya dalam keadaan runcing.
”Makanya, biasanya saya menyerut pensil alis tidak menggunakan serutan make up tapi serutan pensil biasa supaya lebih runcing. Jadi, mengarsirnya lebih gampang, helai demi helai searah tumbuh rambut,” tutur Nanath.
Mengenai warna, dia mengatakan, tren warna cokelat keabu-abuan masih tetap digandrungi. Warna yang juga dikenal sebagai greyish brown itu mampu memberikan kesan natural karena sebenarnya warna alis orang Indonesia pun hitam keabu-abuan.
Lalu, untuk lipstik bagaimana? Tren lipstik matte akan kembali tergeser oleh lipstik glossy dengan pigmentasi warna yang semakin beragam meskipun warna netral seperti nude, pink, dan peach masih tetap diminati.
”Kenapa? Karena lipstik bertekstur glossy memberikan penampilan yang lebih segar,” ujarnya.
Glitter, masihkah digandrungi?
Pada 2017, beberapa make up artist konsisten mengaplikasikan glitter pada tata rias yang diciptakannya. Misalnya, di atas sapuan lipstik menambah aksen unik sebagai eyeliner hingga eyeshadow. Hasilnya, tampilan glamor yang dilahirkan lewat kehadiran glitter banyak disukai kaum Hawa.
Sebagai aksen pada hasil akhir sapuan lipstik, glitter memberikan kesan lebih penuh dan seksi pada bibir. Ketika diaplikasikan sebagai eyeliner ataupun eyeshadow, glitter yang membingkai mata memberikan tampilan atraktif.
”Tahun depan, glitter juga masih akan disukai karena bisa memberikan look yang berbeda,” ucap Nanath.
Selain diaplikasikan untuk acara formal, penggunaan glitter juga dilakukan untuk momen kasual, untuk berjalan-jalan santai misalnya. Palet glitter dengan warna natural yang sedikit pucat bisa digunakan.
”Biasanya, untuk acara santai, tekstur glitter-nya yang lebih halus. Jadi, tetap ada bagian yang sparkling, tetapi natural, jatuhnya tetap bagus. Warna yang pas seperti pale gold,” kata Nanath.
Untuk acara semiformal, penggunaan palet warna silver dan natural gold juga bisa dipilih. ”Namun, jika ingin tampil tidak terlalu mencolok tetapi tetap ingin menggunakan glitter bisa memainkan aplikasi glitter di bagian ujung saja,” tuturnya.
Untuk menghadiri undangan dan pesta, penampilan sedikit glamor lewat sapuan glitter bisa diterapkan. ”Antara daily look dan make up pengantin. Agak sedikit berwarna, tapi tidak mencolok,” ujarnya.
Lalu, bagaimana dengan sapuan glitter pada tata rias pengantin? Menurut Nanath, bergantung permintaan mempelai itu sendiri. Namun, dia yang memang menjadikan glitter sebagai salah satu ciri khas riasannya, memprediksi aplikasi itu akan tetap diminati. Asalkan, hasil akhir yang diberikan tetap memiliki kesan yang natural dengan penekanan di sedikit bagian
references by
dream, tribunnews, republika, pikiranrakyat
photos by muslimahindonesiaid